"Kak aku pengen ambil gambar burung itu. Tapi susah. Tinggi banget." Protes Anindita. Saat ini mereka sedang berada di kandang burung Cendrawasih.
"Gue gendong mau?" tawar Dyo membuat mata Anindita melotot.
"Big no kak! Aku gendats. Nanti kakak jatuh." Gelengan keras dilayangkan leh Anindita setelah mendengar tawaran Dyo.
"Terus gimana dong?" tanya Dyo. Keduanya lalu terdiam sembari memikirkan cara untuk memotret burung indah tersebut tanpa harus gendong menggendong.
"Oh gini aja, lo tahu posenya Rose sama Jack di film Titanic kan?" tanya Dyo antusias. Anindita mengangguk ragu. Lalu setelah mengetahui pose norak itu, memangnya apa yang akan mereka lakukan? Melakukan pose itu disini? Berarti harga dirinya dipertaruhkan dong?
"Terus ngapain kak?" tanya Anindita ragu.
"Lo lihat jembatan di depan kandang burung itu?" tunjuk Dyo pada sebuah jembatan kecil namun cukup tinggi di depan kandang burung cendrawasih.
"Iya, terus kita ngapain?" tanya Anindita clueless.
"Lo naik ke jembatan itu, nanti gue pegangin pinggang lo kayak Jack yang megangin Rose." Jawaban panjang dari Dyo sukses membuat Anindita melongo. Bagaimana bisa Dyo memikirkan hal memalukan seperti itu?
"Percaya sama gue." Tegas Dyo saat melihat pandangan tidak percaya dari Anindita. Gadis itu melihat Dyo dan jembatan itu bergantian. Masih bimbang. Akhirnya gadis itu menghembuskan nafas pelan.
"Baiklah. Pegang yang bener ya kak." Anindita lalu menaiki jembatannya, tidak lupa dengan Dyo yang memegang erat pinggang Anindita. Setelah hampir dua puluh menit dalam pose yang sama, Dyo mulai merasakan kesemutan.
"Di cepetan!" pinta Dyo.
"Bentar, belum dapet yang bagus nih." Barulah setelah lima menit kemudian Anindita meminta Dyo untuk menurunkan dirinya. Anindita tersenyum puas melihat hasil bidikan kameranya.
"Lihat kak, bagus kan?" tanya Anindita sumringah sembari menunjukkan hasil bidikan kameranya pada Dyo.
"Sempurna." Jawab Dyo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Locked by You
RomanceDrabble singkat dalam rangka mengikuti #drabbletober Prompts list by @dwikipan Anindita bilang, dia mau move on. Move on? Apa itu move on kalau 'Hi!' dari dia masih aja bikin kamu jatuh cinta? Move on hanyalah sebuah wacana belaka. Lemah memang.