Hari itu senja muncul dengan sangat indah. Memberi pendaran jingga pada luasnya langit. Warna jingga itu seakan menari, bercampur dengan birunya langit dan kelabunya awan. Bersatu padu menghasilkan warna yang lebih cantik. Memanjakan mata siapapun yang melihatnya. Matahari tampak malu-malu untuk kembali, sehingga senja berlangsung lebih lama dibanding biasanya. Melihat pendaran jingga saat senja benar-benar membuat mata bulat Anindita terbelalak kagum.
"Memang ya, senja paling indah itu ada di Peru." Seru Anindita tidak mau kalah. Sudah hampir seharian ini Anindita dan Dyo beradu argument mengenai senja paling indah di dunia. Masing-masing masih kukuh dengan pilihannya. Dyo yang memilih Canada sebagai senja terindah, sedangkan Anindita memilih Peru.
"Nggak ada ya. Canada masih terbaik. Harusnya kita kesana aja." Balas Dyo.
"Halah sok sok an bilang kayak gitu. Padahal kalian juga cuman liat senja di TV." Erlangga menengahi. Ia merasa jengah mendengarkan perdebatan tidak penting antara Dyo dan Anindita. Toh ujung-ujungnya mereka hanya melihat senja dari acara discovery channel.
"Nggak apa-apa mas. Yang penting ngelihat senjanya barengan." Jawab Anindita.
KAMU SEDANG MEMBACA
Locked by You
Roman d'amourDrabble singkat dalam rangka mengikuti #drabbletober Prompts list by @dwikipan Anindita bilang, dia mau move on. Move on? Apa itu move on kalau 'Hi!' dari dia masih aja bikin kamu jatuh cinta? Move on hanyalah sebuah wacana belaka. Lemah memang.