Story - 8

4.1K 308 30
                                    

"Sin, kamu jadi pindah sekolah di tempat aku kan?"

"Jadi dong gre. Aku seneng deh akhirnya kita bisa satu sekolah"

"Iya, aku juga hehe"

Shani yang sejak tadi berada di ruang tamu bersama keduanya hanya mendengarkan mereka yang asik mengobrol berdua saja. Ya itu salah Shani juga yang tidak ikut bergabung, ia malah asik dengan handphone baru nya.

"Oh ya gre, main game di hape ku yuk. Aku ada permainan seru lho" Sinka mengeluarkan handphone nya dari kantong celana.

"Oh ya? Permainan apa sin? Kalo aku suka nya game yang berantem gitu" Kata Gracia sambil menatap layar handphone sinka.

"Aku juga, nih game nya. Namanya mobile legends"

"Ih, aku juga main itu lho" Kedua nya tampak antusias membahas game fav mereka.

"Masa? Yaudah yuk kita mabar, eh tapi kan kamu gak ada hape ya. Ya udah deh kita main nya ganti-gantian aja pake akun aku. Gimana?" Gracia mengangguk

"Yaudah kamu duluan yang main, aku liatin cara main kamu dulu ya"

"Oke"

Dan akhirnya sinka lebih dulu memainkan game yang tadi ia tunjukan pada Gracia. Lama mereka bermain game secara bergantian, Shani yang sejak tadi seperti patung pun bosan. Ia memutuskan untuk pergi ke kamar, dari pada harus melihat keakraban Gracia dengan sinka.

Sesampainya di kamar, Shani menjatuhkan tubuhnya di atas tempat tidur. Handphone nya ia lempar asal di atas tempat tidur juga. Shani memejamkan matanya sebentar, lalu dibuka lagi.

Huhh... Rasanya Shani kehilangan adik kecil nya yang sudah mendapatkan teman baru.

"Tidur aja deh" Akhirnya Shani memutuskan untuk tidur dari pada memikirkan keakraban sang adik dengan teman baru nya.


*Malam hari*

Seperti biasa, Shani dan Gracia makan malam bersama. Tapi kali ini ada yang berbeda, mereka tidak lagi makan malam berdua. Melainkan bersama dengan sinka, anggota baru di rumah ve.

Malam ini ketiganya memutuskan untuk memesan steak sebagai menu makan malam.

"Ih, susah banget sih potong dagingnya. Kurang empuk nih" Kesal sinka yang dari tadi belum juga berhasil memotong steak miliknya.

"Sini biar aku yang potongin" Akhirnya Gracia mengambil alih garpu dan pisau milik sinka, lalu dengan telaten nya Gracia memotong kecil-kecil daging tersebut.

Sinka tersenyum, memandang wajah serius Gracia yang sedang memotongkan daging untuknya. Baru kali ini sinka diperlakukan manis dan baik selama ia mempunyai teman.

"Kok sama Gracia mau sih dagingnya dipotong, giliran sama aku susah banget" Sinka mendumel karena ketika Gracia yang memotong terlihat gampang.

"Mungkin daging nya gak mau dimakan sama kamu kali" Celetuk Shani yang dari tadi hanya diam dan jengah melihat sikap manja sinka pada Gracia.

"Emang ada ya ci yang kaya gitu? Daging nya bisa ngomong?" Tanya sinka dengan polosnya, membuat Gracia geleng-geleng kepala.

Ternyata ada yang lebih polos dari gue. Batin gracia

"Udah kepotong semua nih, kamu tinggal makan aja" Akhirnya Gracia selesai memotong daging milik sinka.

"Waahh, makasih ya gre"

"Heem, sama-sama. Ya udah dimakan"

Sinka mengangguk, lalu mulai menikmati steak yang tadi sudah dipotong-potong kan oleh Gracia.

Story Of Greshan [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang