Waktu menunjukan pukul tujuh lewat dua puluh menit. Terlihat dua orang gadis sedang memohon ke penjaga sekolah untuk membukakan pintu gerbang. Tapi penjaga itu menolak, dan tak lama guru piket menghampiri keduanya.
"Mau masuk?" Tanya guru piket itu pada keduanya
"Mau pak" Jawab keduanya dengan kompak
Lalu guru piket tersebut menyuruh si penjaga sekolah untuk membuka pintu gerbang.
"Ayo ikut saya!" Perintah guru piket itu pada kedua gadis tersebut
"Pak, saya mau dihukum ya?" Tanya si gadis yang hanya menyebutkan diri nya sendiri
"Bukan kamu saja, tapi kakak kamu juga" Jawab si guru piket sambil melirik gadis satu nya lagi
Dan kedua gadis itu yang tak lain adalah shani dan juga gracia.
"Nah, sebagai hukuman karena kalian berdua terlambat. Sekarang kalian silahkan bersihkan halaman belakang ini sampai bersih dan rapih. 15 menit lagi saya kembali" Perintah guru piket itu ke gracia dan shani. Setelah itu guru piket tersebut meninggalkan keduanya.
Gracia langsung mengambil sapu lidi dan pengki untuk menyapu dedaunan yang sudah mulai kering. Sementara shani merapikan pot bunga yang tidak tertata rapih.
"Gre" Panggil shani pada gracia yang hanya melirik saja
Entah kenapa sekarang mereka seperti dua orang yang asing.
"Kamu duduk aja, biar aku yang bersihin ini semua" Kata shani ke gracia sambil mengambil alih sapu dan pengki dari adiknya itu
"Gak perlu, kamu kerjain aja tugas kamu sendiri. Disini aku juga dihukum, jadi tolong jangan ganggu aku" Gracia lalu menjauh dari shani untuk menyapu kotoran yang belum tersapu oleh nya.
Shani sendiri melanjutkan tugasnya, tapi pandangannya tak lepas dari gracia yang sedang menyapu.
Dari ekor mata gracia, ia bisa melihat jika shani sedang memperhatikannya. Merasa risih diperhatikan seperti itu, gracia segera mempercepat pekerjaannya. Dan sampai akhirnya gracia menyelesaikan hukuman yang diberikan oleh si guru piket. Begitu juga dengan shani yang sudah selesai dengan hukumannya.
"Gre, cuci tangan dulu jangan langsung ke kelas" Kata shani sambil menahan pergerakan gracia yang ingin langsung menuju ke kelas
"Tapi tanganku gak kotor" Gracia mengangkat kedua tangannya di depan shani. Menunjukan telapak tangannya yang terlihat bersih
"Ya tapi kan gre... "
"Maaf, aku gak punya waktu untuk cuci tangan. Jadi permisi" Pamit Gracia dan agak mendorong pelan tubuh shani yang menghalangi jalannya
Gracia sudah menaiki anak tangga menuju lantai atas dimana kelasnya berasa. Sementara shani masih berdiam diri di tempatnya sambil memperhatikan langkah gracia.
Gre, kenapa kamu kaya gini sih!. Sedih shani
°°°
Pulang sekolah, gracia tiba-tiba saja ditarik paksa oleh veranda. Membuat shani dan sinka yang melihatnya agak bingung, kenapa mami mami nya melakukan itu.
"Mami lepas, sakit!" Pinta gracia saat ve mencengkram kuat pergelangan tangan nya.
"Mami gak akan lepas sebelum kamu batalin permintaan kamu untuk pindah keluar kota!" Ucap ve
Shani yang mendengar gracia ingin pindah keluar kota pun kaget, lalu menghampiri gracia.
"Apa gre, kamu mau pindah keluar kota?" Tanya shani yang sudah berada di depan gracia
"Iya, aku mau pindah keluar kota setelah mama viny dan papa ku menikah" Jawab gracia sambil menatap shani
"Tapi kenapa? Kenapa kamu tiba-tiba mau pindah keluar kota?" Tanya shani lagi
"Kamu mau tau kenapa aku minta papa untuk pindah keluar kota?"
Shani mengangguk
"Aku mau jauh dari orang-orang seperti kalian berdua!" Jawab gracia sambil menatap shani dan ve
"Gre, kamu.. "
"Apa? Kalian berdua itu sama aja, cuma bisa nyakitin aku dan mama! Kalian itu jahat!'
Plakk!
Satu tamparan keras berhasil mendarat mulus di pipi kiri gracia dari ve yang sekarang terlihat emosi. Shani dan sinka yang melihatnya pun kaget dengan apa yang mami mereka lakukan ke gracia. Bahkan anak-anak yang sedang membubarkan diri dan tak sengaja melihat adegan itu pun juga dibuat kaget.
"Makasih mi, makasih untuk kenangannya. Dan kejadian hari ini gak akan pernah aku lupain!" Kata gracia diiringi air mata nya yang akhirnya jatuh
Gracia lantas pergi dari hadapan ve, shani dan juga sinka.
"Mami kenapa lakuin itu sih? Mami tambah memperkeruh keadaan tau gak!" Marah Shani ke ve yang sedang menyesali apa yang baru saja dilakukannya pada Gracia. Lalu sekarang shani tengah mengejar gracia, tapi gadis itu sudah tidak terlihat lagi.
Gracia sendiri sekarang sudah berada di dalam taxi dan mencoba menghubungi brandon untuk tidak perlu menjemputnya.
"Iya ko gak usah dijemput, adek udah naik taxi sekarang. Bye koko!"
Tut!
Tak butuh waktu lama untuk gracia sampai di apartemen. Sesampainya disana Gracia langsung masuk ke dalam kamar dan menangis tersedu-sedu mengingat kejadian tadi.
Gracia tidak menyangka jika mami nya itu akan menamparnya. Dan ini pertama kalinya gracia ditampar oleh ve.
"Mami jahat! Gracia benci sama mami dan ci shani! Kalian berdua jahat!"
Dan sejak kejadian itu lah gracia tidak ingin lagi ditemui oleh ve, termasuk shani yang selalu ingin bertemu dan meminta maaf pada gracia untuk mewakili sang mami.
⏩⏩⏩⏩⏩⏩⏩⏩⏩⏩⏩⏩⏩⏩⏩⏩⏩⏩
Tinggal beberapa part lagi gaes 😂