Plak!
Satu tamparan keras melayang di pipi Jefri dari ayah kandungnya sendiri, yaitu Deva.
"Papi akan kirim kamu ke Jerman hari ini juga jef!" Ucap Deva marah dan tangannya mengepal kuat
"Tapi pi... "
"Jangan membantah!" Bentak Deva, dan tangannya siap melayangkan tamparan lagi untuk Jefri. Tapi ve segera menahannya dan menjauhkan Deva dari Jefri.
"Tenang Dev" Kata ve sambil mengusap punggung Deva
"Gimana aku bisa tenang ve, dia hampir aja menyetubuhi adik nya sendiri!" Tunjuk Deva ke arah Jefri
Jefri menunduk, menyesali dengan apa yang diperbuatnya tadi dengan shani.
"Iya aku tau, tapi sekarang kan shani nya udah aman"
Deva mendesah lelah sambil menatap Jefri yang berdiri diantara Mario dan Brandon.
"Mba sum!" Panggil Deva ke salah satu asisten rumah tangga nya yang bernama sumini
"Iya Pak, ada apa?" Tanya mba sum
"Tolong mba sum siapkan pakaian Jefri secukupnya aja ya" Perintah Deva ke mba sum
"Baik Pak, kalau begitu saya permisi" Pamit mba sum yang langsung naik ke lantai atas
Setelah itu Deva mencoba menelfon shani dan menyuruhnya untuk segera pulang.
°°°
Masih di dalam kamar hotel, shani dan gracia sedang merapikan seragam mereka masing-masing. Setelah sebelumnya mereka melakukan sesuatu yang saling memuaskan diri.
"Gre" Panggil shani ke gracia yang sedang berdiri di depan cermin
"Ya ci" Jawab gracia
Dari pantulan kaca gracia bisa melihat shani yang sedang tersenyum dan menghampirinya.
"Makasih ya" Kata shani sambil memeluk gracia dari belakang
"Makasih untuk apa ci?" Tanya gracia
"Makasih buat yang tadi, kamu hebat banget mainnya" Bisik shani, membuat gracia tersenyum malu mendengarnya.
"Kamu juga hebat, aku suka cara cici mencium ku" Kata gracia sambil membalikan badan dan mengalungkan kedua tangannya di leher shani
Keduanya saling tersenyum
"Ci"
"Ya gre"
"Aku mau kejelasan dari hubungan kita yang sekarang" Kata gracia
"H-hubungan kita yang sekarang?" Ucap shani yang mengulang kata-kata gracia
Gracia mengangguk
"Iya, aku gak mau setelah kita melakukan semuanya hubungan kita hanya sebatas kakak dan adik aja. Aku mau lebih dari itu" Tuntut gracia ke shani
"Maksud kamu kita pacaran?"
"Heem" Dehem gracia diiringi anggukan kepalanya
"Gre, aku... "
Drrt.. Drrt..
Tiba-tiba handphone shani yang ada di dalam rok sekolahnya bergetar.
"Sebentar gre ada telfon" Kata shani sambil mengambil handphone di rok nya. Lalu shani melihat siapa yang sedang menelfon nya sekarang.
"Papi" Ucap shani ke gracia
"Yaudah angkat aja" Kata gracia yang masih mengalungkan tangannya di leher shani.