Story - 10

4.2K 321 10
                                    

Malam minggu gaes, jangan lupa minum obat biar gak sakit kalau tau lo masih jomblo sampe detik ini 😂




"Gab... Gaby, tunggu gab!" Akhirnya sinka bisa meraih pergelangan tangan dari gadis bernama gaby.

"Apalagi sih! Semua nya udah jelas kan dut, kamu pindah karena udah punya teman baru" Gaby berusaha melepas tangan sinka dari pergelangan tangannya.

"Tunggu gab, biar aku jelasin. Kamu tuh salah paham, aku pindah sekolah bukan karena udah punya teman baru. Tapi karena aku udah gak tinggal lagi di bekasi. Aku udah pindah ke Jakarta, jadi biar aku gak bolak-balik JAKARTA-BEKASI aku memutuskan untuk pindah sekolah" Jelas sinka

Gadis bernama gaby menangis

"Tapi kita makin jauh dut, nanti temen aku disini siapa? Kamu mah jahat! " Dipukul nya bahu sinka oleh gaby

Dari dalam mobil, gracia yang melihat pemandangan itu jadi gemas sendiri. Ia teringat bagaimana dulu Shani juga pernah membuat nya menangis dan gracia harus memukul Shani di dada atau bahunya.

"Dek, kamu sehat? Kenapa senyum-senyum gitu?" Gracia yang merasa dipergoki oleh Shani hanya menggeleng kepala lalu menundukan kepalanya.

Pak Wisnu yang sedari tadi hanya diam akhirnya membuka suara. Ia menanyakan pada keduanya, sampai kapan mereka menunggu sinka bertemu dengan temannya itu. Karena nanti malam Pak Wisnu harus menjemput ve dan Naomi di bandara.

"Tunggu ya pak, mungkin sebentar lagi selesai" Jawab Shani

Dan tak lama sinka pun kembali dengan membawa boneka panda kecil ditangannya. Sinka lalu duduk di jok depan bersama pak Wisnu.

"Wihh, kamu dapet boneka ya sin. Lucu banget boneka panda nya" Gracia melihat gemas boneka panda yang ada dipangkuan sinka.

"Iya lucu, kaya yang ngasih" Kata sinka

"Kalian temenan tapi kaya orang pacaran ya, hehe so sweet" Celetuk gracia

Sinka hanya senyum-senyum saja merespon ucapan gracia.

"Kapan ya" Kata gracia sambil melirik ke arah shani yang entah apa maksudnya. Tapi shani melihat gracia berbicara seperti itu sambil melirik ke arahnya.

"Jalan pak" Perintah shani pada pak Wisnu dan mengabaikan ucapan gracia tadi.

Pak Wisnu pun menjalankan lagi mobilnya untuk pulang ke Jakarta.

Selama di perjalanan, shani dan sinka sibuk dengan handphone mereka masing-masing. Pak Wisnu tentu saja sibuk dengan kemudinnya. Dan sementara gracia, dia tidak sibuk apa-apa. Malah ia merasa bosan hanya melihat ke arah shani dan sinka yang asik dengan handphone masing-masing.

"Huuhhh..." Helaan napas panjang gracia lolos begitu saja sebagai tanda ia sudah sangat bosan.

Shani yang menyadari nya langsung menghentikan aktivitas nya yang sekarang. Lalu dilihatnya sang adik yang bersandar pada jendela mobil.

"Kamu mau pinjem hape aku?" Shani menyodorkan hape baru nya pada gracia. Gracia hanya melirik nya sekilas, setelah itu kembali bersandar pada jendela mobil.

"Gak ci, makasih" Kata gracia yang menolak dipinjamkan handphone oleh shani

"Kenapa? Ini udah ada game nya lho dek, aku sengaja donlod game buat kamu biar bisa mainin" Shani kembali menyodorkan handphone nya pada gracia. Tapi tetap saja, gracia menolaknya sambil tersenyum.

"Gak ci, sekali lagi makasih"

Entah kenapa shani merasa sangat sedih ketika gracia menolak nya yang ingin meminjamkan handphone. Apa dia masih marah karena kejadian waktu itu? Tapi gracia bilang dia akan melupakannya bukan?

Story Of Greshan [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang