Story - 14

3.7K 327 22
                                    

Tok... Tok... Tok...

Terdengar suara ketukan pintu dari luar rumah veranda. Dan Naomi yang berada di ruang tamu berjalan ke arah pintu untuk membukanya.

Ceklek!

Pintu pun terbuka, dan detik itu juga Naomi terkejut dengan sosok yang ada di hadapannya saat ini.

"V-vi-viny" Saking terkejutnya, Naomi menyebut nama sosok itu saja sampai terbata-bata.

"Siapa sayang?" Tanya ve yang menyusul Naomi ke depan

Naomi tidak menjawab karena ia masih terkejut dengan kedatangan viny. Sementara ve yang melihat ada viny di rumahnya langsung menunjukan ekspresi Ketidaksukaan ve dengan kehadiran viny.

"Mau apa kamu kesini?" Ketus ve tanpa mempersilahkan viny untuk masuk ke dalam

"Aku kesini mau jemput gracia. Aku dapat kabar dari shani kalau kondisi gracia memburuk sejak kamu mengambil kamera pemberian ku dari dia"

Ve tersenyum sinis ke arah viny sambil melipat kedua tangannya di depan dada.

"Huh.. Jangan harap kamu bisa bawa dia pergi dari sini viny!" Ve buru-buru menutup kembali pintu rumahnya. Tapi sayang, ve kalah telak ketika pintu itu di tahan oleh saktia dan Shania yang ternyata datang untuk membantu viny membawa gracia.

"Siapa bilang aku tidak bisa membawa gracia. Bahkan aku juga bisa bawa shani pergi dari sini!" Viny lalu buru-buru masuk ke dalam dan menghampiri kedua putri nya di lantai atas.

Sesampainya viny di kamar gracia, viny melihat shani sedang menyiapkan baju untuk gracia bawa dan juga milik shani sendiri.

"Sayang, sudah siap semuanya?" Tanya viny yang sudah masuk ke dalam kamar gracia

"Udah ma" Jawab shani

"Ya udah kalo gitu biar tas nya dibawa sama tante saktia. Sak tolong bantu shani bawa tas nya ya" Viny menatap ke arah saktia yang menganggukan kepala

"Ok, vin" Diambilnya tas itu dari shani oleh saktia

Setelah itu shani pamit pada sinka yang sejak tadi membantu shani menyiapkan semuanya.

"Sin, aku pergi dulu ya. Kamu disini baik-baik, kalau keadaan udah normal aku dan gracia pasti pulang. Dan kabari aku kalau terjadi apa-apa"

Sinka mengangguk lucu, walaupun gadis itu terlihat sedih ditinggal oleh shani dan gracia.

"Jangan sedih dong, kita kan masih bisa ketemu di sekolah" Shani memberikan senyuman nya untuk sinka yang terlihat sedih

"Tapi nanti aku boleh main ke tempat mama cici kan?" Ijin sinka dan shani mengiyakannya

"Boleh, kalo gitu aku sama gracia pergi dulu ya"

"Iya ci"

Setelah pamit dan memeluk sinka, shani menuntun gracia dengan dibantu oleh mama viny yang sudah lebih dulu menuntun gracia.

Gracia sendiri sudah memeluk erat viny ketika mama nya itu masuk ke dalam kamar.

Sementara ve sudah berjaga di depan pintu bersama Naomi.

"Minggir ve" Perintah viny pada ve yang sedang menghadang jalannya.

"Gak, aku gak akan minggir dan biarin kamu semudah itu bawa anak-anak aku"

Kini ganti viny yang tersenyum remeh ke arah veranda.

"Inget ve, mereka aku yang mengadopsi bukan kamu" Kata viny, membuat ve panik

Story Of Greshan [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang