Jefri yang menunggu Shani tak kunjung keluar juga dari kamar akhirnya memutuskan untuk pulang tanpa pamit. Sementara Shani sendiri masih berada di dalam kamar dan masih menindih tubuh gracia.
"Ci"
"Hmm" Dehem Shani sambil menatap kedua bola mata gracia yang indah
"Ciuman tadi itu maksudnya apa?" Tanya gracia yang meminta penjelasan ke Shani, tapi Shani sendiri terlihat bingung ingin menjawabnya.
"Ya ciuman kakak dan adik" Jawab Shani sekenanya
"Ciuman kakak dan adik?" Ulang gracia dan Shani mengangguk
Emang ada ciuman kakak dan adik kaya gitu?. Batin gracia
"Lagian tadi kan kata kamu mau ada kejadian tak senonoh, jadi biar lebih jelas aku praktekin aja ke kamu biar gak penasaran" Kata Shani dan saat itu juga gracia langsung mendorong tubuh shani sekuat tenaga. Dan akhirnya shani jatuh ke samping gracia.
"Gre.. "
"Keluar ci"
"Gre, aku.. "
"Ci, aku mohon keluar!" Perintah gracia tanpa melihat ke arah shani. Karena gracia tidak ingin shani melihat nya yang sedang menahan tangis.
"Oke, aku keluar" Shani pun akhirnya keluar dan saat itu juga tangis gracia tumpah. Meskipun tanpa suara, tapi Shani tau kalau kesayangannya itu sedang menangis.
Shani merasa menyesal sudah berkata seperti itu pada gracia. Seharusnya Shani lebih berani lagi untuk mengungkapkannya. Tapi Shani terlalu takut untuk memulai dan salah mengambil keputusan. Apalagi mereka sama, dan Shani juga sangat menyayangi Jefri. Jadi Shani tidak bisa memilih salah satu dari mereka, dan kalau bisa Shani ingin memiliki keduanya.
Egois memang, tapi itu lah Shani.
,,
Waktu menujukan pukul 8 malam, gracia dan Shani sedang makan malam bersama tanpa sosok sang mama. Karena malam ini sang mama akan lembur di kantor atau bahkan tidak pulang untuk malam ini.
Selama makan malam berlangsung, tidak ada dari keduanya yang membuka suara. Keadaan hening begitu saja, hanya ada suara sendok dan garpu yang sibuk menari di atas piring.
Keheningan yang tercipta itu pun tiba-tiba saja buyar ketika terdengar suara bell dari apartemen sang mama.
"Biar cici aja yang buka" Kata Shani ketika gracia ingin bangun dari duduknya
Sekarang Shani sedang berjalan ke arah pintu dan pintu pun terbuka oleh Shani. Lalu muncul lah sosok pria dewasa yang tampan.
"Selamat malam" Sapanya ke Shani
"Malam, cari siapa ya om?" Tanya Shani
"Saya cari Vienny, apa dia ada?"
Cari mama?. Batin Shani
"Hmm, mama belum pulang tuh om. Malam ini mama lembur di kantor nya" Jawab Shani
"Oh oke, kalo gitu makasih ya" Pria itu langsung buru-buru pergi begitu saja dan membuat Shani lupa menanyakan siapa nama pria tadi
"Aneh, dia siapa nya mama ya?" Pikir Shani sambil menutup pintu
Dan Shani kembali lagi ke dapur untuk melanjutkan makan malamnya bersama gracia. Tapi sesampainya di dapur, Shani tidak melihat gracia. Shani pun mengurungkan niatnya untuk melanjutkan lagi makan malamnya. Ia memilih untuk menyusul gracia yang sepertinya ada di dalam kamar.
Ceklek!
"Haha iya kak, besok aku main ke tempat kakak pas pulang sekolah ya"
...
"Siap, yaudah kalo gitu sampai ketemu besok ya kak. Bye!"
...
Tut!
Gracia mengakhiri percakapannya dengan seseorang yang tadi dipanggil nya kak. Dan Shani tau siapa orang yang sedang menelfon bersama gracia barusan.
"Dek" Panggil Shani
"Ya"
"Besok siang temenin aku cari buku yuk, aku--"
"Maaf gak bisa, aku udah ada janji sama kak Brandon mau main ke tempatnya sekalian makan siang dan kenalan sama papa nya kak Brandon" Tolak gracia sambil memotong ucapan Shani
"Tapi dek... "
"Maaf..." Sekali lagi gracia menolak, walaupun sebenarnya gracia sangat ingin menemani Shani. Tapi mengingat kejadian tadi siang, gracia harus menolak. Apalagi besok siang gracia sudah ada janji akan main ke tempat Brandon.
"Yaudah kalo gitu cici keluar dulu"
"Heem"
Shani pun keluar dari kamar dengan perasaan kecewanya.
⏩
Keesokan hari nya...
Seperti yang dijanjikan semalam, sepulang sekolah gracia akan main ke tempat Brandon. Dan sekarang gadis itu sudah ada di tempat Brandon.
"Nah pa kenalin ini yang namanya gracia" Brandon mengenalkan gracia ke pria yang dipanggilnya papa itu
"Saya Bayu, papa nya Brandon"
Gracia tersenyum sambil menjabat tangan kekar pria bernama Bayu itu.
"Senang bisa berkenalan denganmu gracia" Kata Bayu ke gracia
"Saya juga om, senang bisa kenal om Bayu" Balas gracia
"Yasudah kalo gitu sekarang kita makan siang yuk" Ajak bayu pada gracia dan putra nya.
Gracia mengangguk lalu mulai mengikuti bayu bersama dengan Brandon ke meja makan.
"Nah gre, ini semua masakan papa ku. Dia itu jago banget masak lho, tapi sayang... "
"Sayang kenapa?"
"Aku gpp kok sayang" Jawab Brandon membuat gracia kesal sekaligus tersipu malu mendengar gombalan dari laki-laki berkacamata itu.
"Cie, ada yang kena gombalannya anak papa nih" Saut bayu, membuat gracia semakin tersipu malu
"Hahahaha" Tawa Brandon
Dan diam-diam bayu yang sejak tadi memperhatikan gracia seperti tidak asing dengan senyum dan ekspresi malu yang dimiliki gadis itu.
Ah, mungkin hanya kebetulan mirip aja. Batin bayu yang kembali menikmati makan siang nya bersama gracia dan Brandon
Sementara gracia yang mencoba menikmati makan siangnya tiba-tiba saja kepikiran dengan sang kakak. Gracia memikirkan apa sang kakak sudah makan siang atau belum.
Jadi kepengen pulang deh, kasian ci shani sendirian. Pasti dia laper dan belum makan siang juga. Batin gracia
Sedangkan keadaan Shani sendiri saat ini terlihat uring-uringan. Bantal dan guling menjadi pelampiasan Shani yang kesal karena gracia pergi ke tempat Brandon dan belum juga pulang sampai sekarang. Ditambah lagi perut Shani yang kelaparan dan tidak tau harus makan apa. Yang Shani inginkan saat ini adalah gracia pulang dan baru Shani bisa memikirkan ingin makan apa siang ini.
"Gre plis, kamu pulang sayang" Mohon Shani
⏩⏩⏩⏩⏩⏩⏩⏩⏩⏩⏩⏩⏩⏩⏩⏩⏩⏩
Iya ci Iya gre pulang wkwk