Story - 17

3.7K 330 6
                                    

"No cici!"

"Ayo dek, sekali aja"

"No!"

"Ih, ayo!"

"Cici no!"

"Sekali aja, please!"

"No... No... No... No!!"

Viny yang sedang mencuci piring bekas makan malam tadi sedikit terganggu dengan suara ribut dari kamarnya. Lantas viny pun menghentikan aktivitasnya sebentar untuk mengecek apa yang terjadi dengan kedua putri nya itu.

"Cici, adek, ada apa sih kok ribut-ribut?" Tanya viny pada keduanya

"Ci shani tuh ma maksa aku makan alpukat, aku kan gak suka" Adu si bungsu pada viny

"Cici, kalo adek nya gak mau jangan dipaksa sayang" Viny mendekati shani, lalu diambilnya gelas kecil berisikan alpukat yang sudah diaduk-aduk seperti muntahan itu dari tangan shani

"Ih jangan dibawa dulu, mau cici abisin ma"

"Ya udah cepetan"

Dengan santai shani melahap alpukat itu, dan gracia yang melihatnya ingin sekali muntah.

"Adek, udah sikat gigi atau belum?" Tanya viny ke gracia yang masih berdiri di atas tempat tidur sambil memperhatikan shani

"Udah ma, cici tuh yang belum" Gracia menunjuk ke arah shani

"Habis ini aku sikat gigi kok ma" Kata shani

Alpukat yang dimakan shani sudah habis, viny mengelap area bibir shani yang kotor dengan tangannya.

"Ya udah buruan cici sikat gigi, setelah itu ajarin adiknya pake kamera yang waktu itu mama belikan ya. Kameranya ada di lemari" Viny menunjuk lemari baju nya

"Iya ma" Jawab shani, setelah itu viny keluar dari kamar untuk melanjutkan aktivitasnya tadi.

Shani memandang gracia yang masih berdiri

"Apa?"

"Gpp, temenin sikat gigi yuk!"

"Ya udah ayok" Gracia turun dari tempat tidur, lalu nemplok ke punggung shani

"Adek berat ih! Lepas atuh"

"Gak mau, gendong" Manjanya

"Ih berat!"

"Masa sih berat? Alesan aja! Dulu cici suka gendong aku, masa sekarang gak mau sih" Gracia mengembungkan pipi

"Bukan gak mau dek, tapi udah lain cerita. Dulu kamu masih kecil, badannya juga gak se gembrot sekarang"

Bugh!

"Apa cici bilang? Gembrot? Aku gak gembrot ya ci, aku cuma berisi aja" Omel gracia

Sedangkan yang kena omelan tengah meringis sakit di bahunya karena pukulan gracia.

"Ci, sakit banget ya?" Gracia merasa bersalah ketika melihat shani yang masih meringis sambil memijit bahunya.

"Iya sakit" Jawab shani, lalu berjalan keluar kamar diikuti gracia di belakangnya.

Gracia ikut masuk ke dalam kamar mandi, menunggu cici nya itu selesai menggosok gigi.

"Cici, aku minta maaf ya udah buat bahu nya sakit" Kata gracia yang terlihat menyesali perbuatannya tadi.

"Udah gpp, jangan sedih gitu. Nanti aku sembur nih pake air bekas kumur-kumur" Jawab shani dengan sedikit menggoda gracia, supaya adik kecil nya itu tertawa.

"Ih, cici jorok!"

"Hahaha, ya maka nya jangan cemberut lagi. Aku nya udah gpp kok, sini cici cuci muka kamu" Shani menarik gracia untuk mendekat, lalu shani membasuh wajah gracia dengan air yang mengalir di wastafel. Tanpa melepaskan pandangannya dari wajah gracia.

Sama hal nya dengan shani, gracia juga tak lepas memandang shani di depannya.

"Ci" Panggil gracia lembut

"Hmm"

"Salah gak sih kalo aku berharap kita sama-sama terus?" Ucapan gracia membuat pergerakan tangan shani terhenti.

"Ya enggak lah dek, aku juga berharap sama kaya kamu kok" Balas shani

Gracia menurunkan tangan shani dari wajahnya.

"Bukan itu maksud aku"

"Terus?"

"Aku berharap kita sama-sama terus seperti mama dan mami yang menikah" Jawab gracia, dan reflek shani yang mendengarnya agak menjaga jarak dengan gracia dengan ekspresi terkejut.

Gracia hanya tersenyum perih dalam hati melihat reaksi shani karena kata-katanya.

"Bercanda kok ci, yaudah yuk ke kamar. Aku ngantuk mau tidur, belajar kamera nya besok aja pas pulang sekolah" Gracia lebih dulu keluar dari kamar mandi, dan tak sengaja bertemu viny yang sekarang duduk manis di ruang tamu sambil membaca buku.

"Adek" Panggil viny

"Ya ma"

"Cici mana? Belajar kamera nya udah atau belum?"

Gracia menggeleng

"Belum ma, besok aja pas pulang sekolah. Kalo gitu adek masuk ke kamar dulu ya ma, mau tidur ngantuk. Gnight ma" Pamit gracia

"Gnight too, syg" Balas viny

Sesampainya di kamar, gracia langsung memposisikan tempat tidurnya seperti biasa, yaitu di tengah. Shani yang baru saja masuk ke dalam kamar juga langsung menyusul gracia ke tempat tidur. Dan Shani memposisikan tempat tidurnya di pinggir seperti biasa. Lalu dari belakang shani memeluk gracia.

"Dek, udah tidur?" Bisik shani ke gracia, tapi tidak jawaban. Shani pun sedikit mengintip nya yang ternyata mata gracia sudah tertutup rapat

Akhirnya shani kembali merebahkan tubuhnya lagi di samping gracia dan membuatnya kembali teringat dengan kata-kata gracia yang diucapkan di kamar mandi tadi.

Aku tau tentang perasaan kamu ke aku selama ini gre. Tapi maaf, aku gak mau kita bernasib sama seperti mama dan mami karena hubungan yang salah itu.

⏩⏩⏩⏩⏩⏩⏩⏩⏩⏩⏩⏩⏩⏩⏩⏩⏩⏩

Segitu aja dulu, yang penting update ckck

Story Of Greshan [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang