"Lu ngapa? Kayanya bete banget" Tanya Mario yang duduk di sebelah Shani
"Ya biasalah... " Jawab Shani
"Si Bebek lagi?"
Shani mengangguk pelan
"Ada cowo yang lagi deketin dia Mar" Kata Shani
"Lah, ya bagus dong. Terus masalahnya apa?"
Masalahnya gue gak rela gracia dimilikin sama siapapun kecuali.......gue. Batin Shani
"Ya masalahnya di nyokap gue lah. Lo kan tau mami gue kaya gimana" Kata Shani yang mengingatkan Mario
"Repot punya emak kaya mami lo" Shani mengangguk setuju dengan apa yang Mario katakan
"Eh tapi ya shan, kalo gue pikir-pikir ada bagus nya juga gracia di deketin sama cowo. Kan jadinya dia bisa jadi cewe normal dong yang suka sama cowo. Lagian mereka kan bisa Backstreet kaya elo sama jefri"
Apa yang Mario katakan memang ada benarnya juga. Tapi entah kenapa Shani tidak rela jika adiknya itu menjadi milik orang lain. Melihat kedekatan gracia dengan sinka saja Shani sudah uring-uringan. Apalagi sama cowo yang semalam dilihitanya itu, Shani semakin tidak rela saja.
"Ah tau lah Mar, mending gue balik ke kelas aja" Shani semakin tidak mood dengan pembahasan seperti ini, dan memilih untuk kembali ke kelas.
"Eh gue ikut!" Teriak Mario yang menyusul shani dari belakang menuju ke kelas mereka.
Dug... Dug... Dug...
Terdengar suara pantulan bola basket dari arah lapangan. Shani yang sedang melewati pinggiran lapangan pun bisa melihat siapa yang sedang memainkan bola itu.
"Ayo dut dribble bola nya, dudut pasti bisa!" Terlihat gracia sedang memberikan semangat ke sinka
"Iya, aku pasti bisa!" Kata sinka
Shani yang masih berdiri di tempatnya tentu saja tidak salah mendengar. Gracia memanggil sinka dengan sebutan dudut? Apakah itu panggilan sayang gracia ke sinka?
"Lempar sini dut bola nya" Perintah gracia ke sinka
"Nih tangkep!"
Suing!
Bola basket yang dilemparkan sinka melayang ke arah gracia. Tapi karena sinka terlalu kencang melemparnya, bola basket itu melewati gracia dan mengenai seseorang yang ada di belakang gracia. Dan orang itu yang tak lain adalah shani.
Bugh!
"Aw!" Shani merintih sakit di bahunya karena terkena bola basket yang dilempar oleh sinka
Kedua gadis itu langsung berlari menghampiri Shani, begitu juga dengan Mario yang melihat kejadian tersebut.
"Ci, cici gpp?" Tanya gracia
Pertanyaan macam apa itu?. Batin Shani
"Ci, aku minta maaf ya" Kata sinka karena merasa bersalah dengan kejadian ini
"Lain kali hati-hati. Kalo gak bisa main gak usah main, dari pada nyelakain orang kaya gini!" Sinis shani
Gracia yang mendengar nada bicara sang kakak seperti itu ke sinka membuat nya kesal. Dan membuat gracia yang tadinya khawatir menjadi masa bodo sekarang.
"Udah dut biarin aja, yuk ke kelas" Ajak gracia ke sinka
"Tapi gre"
"Udah biarin aja, ada kak Mario tuh yang nolongin dia" Gracia melirik Mario yang ada di samping shani.