reminder : you allowed to walk away from anything that doesn't feel right.
(from: bloom for yourself)
***********
"Sorry, kemarin gue balesnya agak nggak nyantai," ucap Keanu sambil memberikan sekaleng soda untuk Seril.
"Thanks—nggak papa, mungkin guenya aja yang kelewatan"
Keanu hanya mengangguk singkat, tak sengaja matanya menangkap sesuatu yang tidak beres di lengan Seril. Dengan cepat, ia menarik kasar pergelangan tangan gadis itu. Terlihat tiga sayatan melintang menghiasi lengan, masih terlihat merah pertanda luka baru. Tahu apa yang akan terjadi selanjutnya, cepat - cepat Seril menarik tangannya kembali dan menurunkan lengan baju
"Lo cutting lagi? Kenapa? Ada masalah apalagi? Kan gue udah pernah bilang, kalo ada masalah itu cari jalan keluar, bukan cutting," cerca Keanu dengan tatapan mengintimidasi sedangkan yang ditatap berusaha sekuat tenaga untuk tidak menangis.
Ini sudah kesekian kalinya Seril sengaja melukai pergelangan tangannya sendiri. Pernah suatu ketika bukan hanya sayatan yang menyebabkan luka, namun sayatan yang hampir memutus nadinya. Gadis muda itu tidak sekali - dua kali mencoba mengakhiri hidup, ia pernah sengaja meminum obat penenang dengan dosis tinggi. Ia juga pernah sengaja menabrakkan mobil ke trotoar, yang bukannya membuatnya mati, tetapi malah membuat indra penciumannya tidak berfungsi dengan sempurna.
"Semalem mereka pulang dan berantem lagi. Gue pikir, mereka berdua nggak akan pulang setelah pertengkaran hebat malam itu. Gue pikir, mereka akan sibuk dengan selingkuhan masing - masing. Gue kira, mereka pulang karena mau tanda tangan surat cerai, tapi ternyata sekali lagi gue salah. Mereka bertahan cuma gara - gara gue. Padahal menurut gue mending mereka pisah daripada kayak gini terus. Gue nggak mau terus - terusan punya beban ini, Kean," jelas gadis itu sambil membenamkan kepalanya ke dalam tangkupannya sendiri.
Ini alasan kenapa Seril sering mencoba bunuh diri, bukan karena dia benci dengan teman - temannya atau benci dengan masyarakat—Bukan, sama sekali bukan. Ia benci dengan hidupnya sendiri, ia benci kenapa ia dilahirkan, Ia benci dijadikan alasan kenapa orang tuanya tidak ingin berpisah. Berkali - kali ia menanamkan ini ke dalam pikirannya, jika dia tiada, orang tuanya akan bahagia. Ia tidak ingin mamanya terluka lebih lama lagi, ia juga tidak ingin papanya terkekang lebih lama lagi.
Ia tidak ingin menjadi beban dan penghalang
"Kenapa kemarin nggak bilang langsung? Tau gitu gue bakal langsung dateng ke rumah lo. Sorry, harusnya gue nemenin lo kemarin"Keanu menarik Seril dalam dekapannya. Ini sudah sekian kalinya Keanu mendapati Seril menangis tergugu. Sebenarnya alasan kenapa ia memperlakukan Seril lebih dari teman yang lainnya adalah hanya karena ia ingin melindungi gadis ini. Latar belakang mereka yang sama - sama berasal dari keluara yang tidak baik - baik saja membuat Keanu merasa memiliki tanggung jawab untuk menjaga Seril sepenuhnya. Pertama kali mereka bertemu di taman ini. Kala itu, Keanu melihat Seril tergeletak sekarat di bawah bangku taman dengan sedikit busa yang keluar dari mulutnya. Tentu saja ia panik setengah mati melihat gadis sedang berada di ambang batas hidup dan mati, dengan panik ia membopong Seril menuju rumah sakit, menjaga gadis itu sampai sembuh sepenuhnya. Lewat pertemuan tidak wajar itu, lambat laun mereka semakin dekat, sedikit merangkai cerita walau berbeda rasa. Bagi Keanu, Seril sama seperti Disya. Dia lebih dari Dita, Alya, Naura, dan Mila. Namun tak lebih dari Athara. Baginya Seril adalah adik yang harus ia jaga, caranya menjaga Seril hampir sama seperti ia menjaga Disya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Anagapesis
Teen Fiction//toxic relationship// Di dunia hitam dan putih Keanu, Athara Senja Arutala adalah pemilik warna kelabu. Namun, di hidup warna - warni Tara, Keanu adalah pemilik warna hitam. Seperti dua mata pisau, perasaan tidak dewasa yang mereka sebut cinta itu...