32. Sampai jumpa lain waktu

828 88 11
                                    

"apa kau tahu? aku semakin hancur saat aku melihatmu"

(If it is you - Jung Seunghwan)

(If it is you - Jung Seunghwan)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


(Special song: afraid - day6)

*************
Cermin raksasa itu berdiri angkuh berhadap - hadapan dengan Keanu. Jika Keanu melayangkan tatapan tajam, maka cermin itu menampilkan refleksi Keanu. Seakan - akan cermin itu menjadikan bayangan Keanu sebagai senjata ampuhnya.

"Keanu, kamu pernah punya suicide thought? Kalau pernah, berapa kali?"

"Pernah, tapi ya normal - normal aja sih, dok. Sekitar tiga sampai empat kali, tapi saya cuma punya pikiran aja, nggak bener - bener ambil tindakan itu. Jadi, ya itungannya masih normal 'kan?"

"Keanu, angka normal dari suicide thought itu 0. Kalau pernah sekali aja punya pikiran itu, artinya ada yang salah"

Ucapan dokter Prambudi tadi pagi berhasil membuatnya sadar bahwa ada yang salah dari dirinya. Ada yang tidak beres dari pola pikir dan jiwanya. Kata dokternya, permasalahan yang ditimbun dan tak lagi dipikirkan bukan berarti selesai. Sama seperti plastik di dalam tanah, butuh waktu untuk hancur dan menyatu. Namun, setelah menyatu dengan tanah, biji plastik tidak menyuburkan, tapi malah mencemari tanah. Siklus plastik dengan tanah sama seperti luka dan masalah yang disimpan di dalam ruang bawah tanah manusia—ia hanya akan menimbulkan penyakit.

"Masa lalu menyakitkan memang harus diikhlaskan karena kita tidak bisa mengubah itu, tetapi ada perbedaan tipis antara melarikan diri dan mengikhlaskan, antara mengubur dan menyelesaikan"

"Luka yang didapat di masa lalu memang harus disembuhkan, tetapi hal yang penting adalah diakui keberadaannya"

"Keanu, nggak semua hal harus dipertanyakan dan kamu temukan jawabannya. Beberapa hal hanya cukup dijalani, tanpa dipertanyakan pun tanpa dicari jawabannya"

"Coba sesekali hampiri anak kecil yang ada di diri kamu. Dengarkan ceritanya dan peluk erat dia"

Pemuda itu menatap lurus cermin, mulai membayangkan dirinya di masa kecil menuju remaja. Perlahan, bayangan dirinya di masa sekarang berganti dengan dirinya di masa lalu memakai kemeja warna coklat kesukaan mamanya. Sorot matanya begitu kosong dan hampa, tangannya menggenggam ujung kemeja kuat - kuat, dan rambutnya tak tertata rapi. Keanu ingat kemeja itu ia pakai saat pertama kalinya ia memergoki ayahnya makan bersama wanita lain selain ibunya.

Beberapa menit bertahan, pemuda itu langsung menggelengkan kepala, dan  membuat bayangan itu menghilang. Rasanya begitu sakit dan sesak, ia merasa bahwa melanjutkannya bisa membuatnya mati perlahan. Ia berhenti sejenak lalu mengatur nafasnya seraya memejamkan mata—menyiapkan hati dan jiwanya untuk menggali masa lalu yang sudah ia kubur dalam - dalam.

AnagapesisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang