15. Kamu terlalu sensitif

945 153 24
                                    

You are not hard to love. You just asked the wrong person to try.

(Emma grace)

(Emma grace)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***********

Langkah Tara terasa berat ketika menyusuri jalanan fakultas teknik. Kali ini ia ingin meminta maaf lagi, sudah dua hari ia berdiam diri, merenungkan segala ucapan Keanu dan yang ia temukan adalah dirinya yang merasa bersalah. Benar kata lelaki itu, Tara sama sekali tak mengenal teman - teman Keanu, ia jarang bertemu ataupun mengobrol, tak seharusnya ia mengatur dengan siapa Keanu berteman dan dekat. Perihal Keanu yang mengatur pertemanannya, menurutnya itu hal yang wajar. Keanu hanya ingin melindunginya.

Mata jernih gadis itu menatap bingung ketika beberapa rombongan mahasiswa dengan bendera jurusan teknik mesin beramai - ramai menaiki beberapa mobil pick up menuju gelanggang mahasiswa. Sedetik kemudian ia menangkap sosok Bayu sedang menggenggam sebotol minuman isotonik dan berjalan bersama gerombolan lain yang Tara tak tahu siapa.

"Bayu!"

Bayu yang merasa terpanggil menoleh ke kanan dan ke kiri, berusaha mencari sumber suara.

"Bayu!Di sini!"

Tara melambaikan tangannya dan berlari mendekati Bayu yang masih sibuk mencari orang yang berteriak memanggil namanya.

"Ada acara apaan, sih?" Tanya Tara ketika sudah berada tepat di hadapan Bayu.

"Lo nggak tau? Ada tanding basket hari ini, teknik mesin sama teknik elektro. Cowok lo ikut, dia yang jadi kaptennya, masa lo nggak tau? Emangnya Keanu nggak cerita?

Tara terlihat terkejut mendengar ucapan Bayu, tapi ia berusaha menutupinya dengan senyuman gugup.

"O-oh gue lagi sibuk ngerjain tugas akhir - akhir ini, jadi jarang ketemu Keanu. Dia juga sibuk latihan, jadi nggak sempet ngabarin," kilahnya—berusaha menutupi fakta bahwa Keanu memang sengaja tak menceritakan apapun kepadanya.

"Lo mau ikut nggak?"

"Mau!"

"Tapi bareng mereka nggak papa 'kan?"

Tara melirik sebentar ke arah mahasiswa lain, wajah - wajah mereka begitu asing di mata Tara—dan sedikit mengintimidasinya. Beberapa dari mereka berambut gondrong dan berpakaian seadanya seperti yang sering digambarkan orang - orang tentang mahasiswa teknik mesin.

"Nggak papa kok, yang penting bareng lo," putus Tara lalu memegang erat - erat ujung kemeja Bayu dan terus berdiri di samping pemuda itu. Bayu pasrah - pasrah saja ketika Tara menyeretnya berjalan lebih cepat, toh ia bisa memahami kenapa Tara kelihatan sedikit ketakutan ketika melihat teman - temannya yang lain.

******
Tara menyusuri bangku tribun, mencari bangku kosong tempat untuk ia duduki.

"Eh, Ra! Duduk sini! Duduk sini!"

AnagapesisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang