6. Berporos pada Senja

1.2K 182 3
                                    

"Kamu kemarin kemana? Aku telepon nggak diangkat," tanya Tara pada Keanu yang berjalan disampingnya.

"Keluar sama anak - anak"

Tara hanya menganggukkan kepala, tiba - tiba dia tersenyum ketika melihat sinar matahari menyorot wajah tampan Keanu, bahkan semesta tidak bisa menghindari pesona pemuda itu. Tara terus menatap Keanu, terus mengucap syukur atas beruntungnya ia memiliki pemuda tak menentu ini. Disaat ribuan gadis ingin mendapat perhatiannya, Tara adalah satu - satunya gadis yang tak perlu mengejar, cukup menatap, tetapi dipilih Keanu untuk menjadi yang menetap. Walaupun ia tau, menjadi kekasih Keanu bukanlah hal yang mudah, ia harus membiarkan hatinya patah setiap harinya, merelakan Keanu mengantar teman - teman gadisnya, mengalah jika Keanu marah, dan meminta maaf untuk kesalahan kecil yang dibesar - besarkan oleh Keanu, ia tak masalah dengan itu. Setidaknya, Keanu tidak mempermainkannya, setidaknya Keanu tidak memiliki niatan untuk meninggalkannya, setidaknya Keanu tidak pernah mengakhiri hubungan mereka.

belum pernah.

Belum untuk sementara ini. Tapi Tara tak peduli, bukankah masa depan ditentukan oleh apa yang kita lakukan di masa kini? Jika sekarang Keanu tidak meninggalkannya, mungkin itu akan terus terjadi hingga di masa depan.

"Ra?"

Tara terkejut ketika Keanu menoleh dan mendapati Tara tengah terpana menatapnya, membuat gadis itu sedikit salah tingkah
.
"Ra, lo nggak capek apa?"

"Capek?"

"Lo nggak capek apa sama kita yang gini - gini terus? Nggak ada kemajuan, makin bikin orang muak lihat kita yang pacaran, tapi kayak musuhan"

Tara terdiam, apakah hari ini? Setelah dia bersyukur lelakinya tidak memiliki pikiran untuk mengakhiri semuanya?

"Oh, umm ak-"

"KEANU!"

Sepasang sejoli itu menoleh, mendapati teman berisik mereka—oh ralat, teman Keanu yang berisik itu tengah berlari menghampiri mereka—Yudha tengah berlari dengan senyum mengembang di bibirnya.

"Gue bawa kabar gembira buat kalian semua" ucapnya dengan mata berbinar.

Keanu hanya melengos sembari berdecak, pasalnya definisi kabar gembira dari Yudha biasanya adalah kabar tidak penting bagi Keanu.
Kemarin Yudha datang ke rumahnya dengan mata berbinar, mengatakan bahwa ada kabar gembira, ternyata kabar bahwa kucingnya tengah hamil muda atau lusa Yudha menyuruh teman - temannya berkumpul dengan terburu - buru hanya karena dia mendapat kucing keturunan persia dari tetangganya.

"Kabar gembira apaan? Kulit manggis ada ekstraknya? Atau kabar kalau kucing lo udah lahiran?" Tanya Keanu asal

"Ck, lo mah ya! Gue serius nih! Ra, pacar lo ngeselin banget! btw, biksuat emang bentar lagi lahiran"

"Yud, kalau lo cuma mau ngomong hal yang nggak penting, gue sama Kean pergi!"

"Iya iya, serius amat hidup lo. Jadi gini, hari ini Yohan balik! Yeay!"
Yudha bersorak bahagia dan detik itu juga mata Keanu berbinar sempurna

"Seriusan?! Yes! Makan gratis!"

"Itu juga alasan gue seneng. Oh iya, katanya Yohan nanti langsung ke cafe biasa. Tara lo ajak nggak?"

"Yaiya lah! Harus!" Keanu tersenyum miring dan merangkul heboh pundak Tara membuat sang empunya tersentak kaget.

"Kean-" Tara hendak melayangkan protes kepada Keanu, tapi sudah dipotong oleh Yudha

"Ra, pokoknya lo harus ikut, sekalian reunian," goda Yudha sembari tertawa lepas yang sialnya Keanu juga tertawa, membuat Tara memutar bola matanya kesal.

AnagapesisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang