//toxic relationship//
Di dunia hitam dan putih Keanu, Athara Senja Arutala adalah pemilik warna kelabu. Namun, di hidup warna - warni Tara, Keanu adalah pemilik warna hitam. Seperti dua mata pisau, perasaan tidak dewasa yang mereka sebut cinta itu...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Special song: Adult - Sondia OST. My mister
********** "Non Seril!"
Bima berhenti mendorong kursi roda Seril dan menoleh ke belakang, memandang penuh telisik ke arah wanita dewasa yang tergopoh - gopoh menyusulnya sambil membawa map coklat di tangan.
"Non—ini ketinggalan—di rumah," ucap Bi Ijah dengan nafas yang tersenggal - senggal. Bima menerima uluran map coklat itu walaupun ia tau map itu diulurkan pada Seril, bukan padanya.
"Ini apa?"
"Hasil diagnosis Non Seril waktu pertama kali—eh, mas siapa?" Sekarang giliran Bi Ijah yang memandang penuh telisik ke arah pria asing bertubuh bongsor di hadapannya itu. Sejauh yang ia tahu, Seril hanya memiliki satu teman laki - laki dan itu adalah Keanu. Wajah Bima terlalu asing di matanya.
"Oh, saya Bima, kakak tingkat Seril di kampus," sapa Bima hangat.
"Dia temennya Keanu," sahut Seril dengan nada suara pelan.
"Oalah, temennya mas Keanu? Kayaknya emang bener ya, orang ganteng temenannya juga sama orang ganteng"
Bima tertawa menanggapi. Pertama kali ia melihat wanita di hadapannya ini, ia pikir ia adalah ibunda Seril. Namun, mendengar bagaimana wanita ini memanggil Seril dengan sebutan 'Nona muda' sudah berhasil mematahkan pendapatnya.
"Tapi lebih ganteng saya 'kan, Bu? Keanu mah—ck, seujung kuku saya aja nggak ada," canda pemuda itu yang ditanggapi dengan pukulan pelan pada lengan.
"Aduh, mas untung sampean beneran ganteng. Eh ini Mas Bima mau anter Non Seril konseling, ya?"
"Iya, boleh 'kan, Bu?"
Bi Ijah membagi tatapannya pada Bima yang tersenyum ramah dan Seril yang hanya diam sembari memainkan jemari kakinya.
"Kalau saya sih nggak apa - apa, Mas cuma Non Seril nyaman apa nggak? Soalnya setiap kali konsul yang nemenin Mas Keanu"
Seril mengulum bibirnya. Mendengar nama Keanu kembali disebut muncul perasaan tak menyenangkan itu lagi. Ia merasa dibuang, ia merasa Keanu mengingkari janji walaupun tadi pagi Keanu sudah menjelaskan alasan mengapa ia tak bisa menemani Seril pergi. Sekarang perasaan nyaman yang tadi pernah mampir mulai pergi dari dirinya.
Mengapa semua yang ada di diri Seril tidak ada yang menetap? Mengapa semua pergi kecuali penyakit mental yang selalu ia caci maki tiap harinya?
