17. Whose Fault (?)

2.1K 339 10
                                        

"Wow, liat. Siapa yang datang ke sini?" Chris menatap remeh Minho sambil diiringi tawa jahatnya. Genggaman pada tangan Jisung makin ia per erat, sedangkan Jisung menatap Minho seakan ingin menangis minta pertolongan.

Minho tersenyum miring, berjalan menghampiri mereka dan mendecih setelahnya. "Vampire rendahan sepertimu bisa apa?" Ejeknya dan menarik Jisung kebelakang tubuhnya.

Jisung segera bersembunyi dibalik tubuh Minho, memegang pinggang tersebut cukup erat dengan kedua tangannya. Terus pandangannya terarah kebawah, matanya ia pejam kuat-kuat dan kepala yang bersandar pada punggung tersebut.

"Lalu vampire tua sepertimu bisa apa?"

Rahang Minho kembali mengeras. "Sialan" umpatnya yang kini berniat untuk menghajar habis lawannya. Namun disaat dirinya mulai bergerak, Jisung segera menarik pinggang Minho dan menyuruhnya untuk pulang.

"Fuck off shit!" Minho mengacungkan jari tengahnya tinggi-tinggi kepada Chris, dan selepasnya merangkul Jisung ke dalam mobilnya.

Mereka lupa kalau mereka masih di area sekolah, dan maka dari itu ada sepasang mata yang mengamati mereka dibalik pilar sedari tadi. "Va—vampire?!" Kata pemuda itu tanpa sadar memekik pelan, ia langsung mengatup mulutnya dengan kedua tangan miliknya, raut wajah yang terkejut juga takut kentara sekali padanya.

Ia kembali menoleh kepada tempat Chris semula berada, dan didapati seorang yang tengah diamatinya sudah tidak ada di tempat. Pemuda tersebut menghela napas lega, kembali membalikkan tubuhnya berniat untuk meninggalkan tempat ini secepatnya. Namun dirinya malah dibuat terkejut, lagi, setelah Chris menampakkan dirinya dihadapan pemuda itu dengan smirk yang cukup menakutkan.

"Hey kids" ucap Chris dengan nada rendahnya juga seringainya.

~

"Pah dengerin Jisung dulu"

Tuan Han tidak menggubris perkataan anaknya sama sekali. Dirinya tetap fokus pada ipad di tangannya, membiarkan Jisung yang sedari tadi bersimpuh dilantai sambil memanggilnya.

Nyonya Han geram, segera ia menghampiri mereka dengan berkacak pinggang, ia ambil barang yang dalam pegangan suaminya, lalu menjewer telinga tersebut. "Anak kamu mau ngomong, dengerin dulu!"

Yang di jewer mendecak kesal, Jisung dibuat tertawa akan tingkah laku orang tuanya. "Pah, bisa ga kalau Chrisnya jangan dateng ke sini lagi?"

Sang ayah nampak berpikir sejenak. "Ya gak bisa lah, dia kan temen bisnis papah"

"Maksud aku jangan biarin dia deket-deket aku lagi"

"Gak janji"

Kedua sudut bibirnya tertekuk ke bawah. "Nyebelin" ujarnya dan langsung pergi meninggalkan ayah juga ibunya yang menatap heran kepada kelakuan anaknya. Capek-capek Jisung merayu ayahnya, yang dia dapat hanya membuat hatinya kesal serta marah.

Jisung berjalan menuju kamarnya oleh hentakan yang besar, dengan raut wajah cemberut. Ia melempar tubuhnya kepada ranjang dan membenamkan wajahnya ke atas bantal. Berujar tidak jelas karena wajahnya tertutup bantal, tapi intinya ia menyuruh Hyungnya kemari.

"Kenapa?" Minho muncul setelahnya. Duduk di atas ranjang sebelah Jisung yang tengah tengkurap.

"SETAN!—Aish kagetin aja nyebelin" Jisung mencebik, ikut terduduk disebelah Minho dan bersandar pada bahunya kemudian.

Minho terkekeh pelan. Belaian pada wajahnya membuat Jisung memejamkan kedua matanya, merasakan sentuhan lembut namun dingin.

"Hyung malem ini tidur disini ya" ucap Jisung, lalu menarik lengan Minho untuk ikut terbaring dan masuk dalam selimut.

Mereka berhadap-hadapan, Minho memeluknya, mengecup tipis dahi Jisung, buat Jisung tersenyum selepasnya. "Hyung, jangan tinggalin aku" lalu semakin merapatkan diri kepada Minho, wajahnya tenggalam pada dada bidangnya.

"Tidak, dan tak akan pernah"

WHO's THERE | [P A R T 1 : END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang