Kedua matanya mengerjap-ngerjap guna menyesuaikan cahaya yang masuk, yang tak lain berasal tepat dari atas wajahnya. Ia kini dalam keadaan terbaring disebuah ranjang. Namun, dengan tangan dan kaki yang terikat dimasing-masing sudut ranjang. Tunggu sebentar, apa ini? Sebuah selang pipih yang menancap dilengan kanannya, lalu darah keluar darisana menuju ke area bawah ranjang.
Jisung mengangkat wajahnya. Kepalanya berputar keseluruh penjuru, tapi ia tidak menemukan siapa-siapa disana kecuali peralatan medis yang berada diruangan itu yang nampak asing baginya.
Air mata sudah menggenang dan siap turun dari pelupuknya. Tubuhnya tidak bisa ia gerakkan sama sekali, Jisung tidak tahu harus berbuat apa. Bagaimana jika alat yang berada dibawah sana menghisap darahnya hingga habis? Lalu bagaimana nasib bayinya yang malang?
Kedua mata sendunya menengok ke bawah, dan didapatinya ia sudah tidak mengenakan baju yang terakhir dirinya kenakan. Perutnya sudah terlihat sangat membesar daripada sebelumnya, sampai pakaian yang kini menempel ditubuhnya terlihat kekecilan dan nampak sedikit permukaan kulit perut miliknya dengan urat-urat kebiruan yang menonjol.
Jisung sudah dibuat kalut oleh kondisi permukaan kulit perutnya yang sangat mengerikan. 'Apa yang sudah mereka lakukan denganku?' Itulah yang muncul dalam benaknya.
Air mata sudah bersiap turun dari tempatnya, dan Jisung yang hendak terisak itu segera teralihkan perhatiannya kepada suara pintu yang menandakan akan terbuka.
Hiks, "s—siapa disana?!"
~
Suara jarum jam hanya yang menemaninya dalam kesunyian. Detik berganti menjadi jam. Hari-harinya hanya dihabiskan untuk menunggu pria itu datang mengigit pergelangan tangan atau lehernya. Nampan berisi makanan yang tergeletak diatas nakas pun belum ia sentuh sama sekali.
Seungmin hanya pasrah berada dalam sebuah ruangan yang didominasi oleh cat putih dan bau-bau obat. Dengan rantai yang mengikat kaki kirinya, anak itu terduduk sambil memeluk kedua lututnya. Ia sudah lelah untuk menangis, menangis tidak dapat mengeluarkan ia dari sana, dan dirinya sungguh tidak tahu sudah berapa lama berada ditempat ini. Yang terakhir kali ia ingat, ia sedang berada di dalam kamar tidurnya bersama pria sialan itu yang tiba-tiba muncul untuk menjambak serta mencekik lehernya.
Seungmin sendiri tidak tahu bagaimana caranya ia bisa keluar dari kamarnya sendiri. Tapi yang pasti pria itu yang melakukannya. Bahkan hingga saat ini ia belum tahu nama dari pria peminum darah yang menculiknya kemari. Yang dilakukan pria itu hanyalah datang ke ruangan dimana ia berada untuk menggigit pergelangan tangan atau lehernya demi darah. Tak jarang pula ia mendapatkan sebuah siksaan fisik berupa tamparan atau cekikan dikala ia menolak permintaan pria tersebut. Tapi disaat-saat seperti ini Seungmin masih bersyukur, bahwa tidak ada kekerasan seksual yang ia dapatkan darinya.
Namun, ada yang mengganjal dalam benaknya. Entah ini hanya sebuah kebetulan atau ketidaksengajaan, Chris, pria yang ia maksud memiliki paras yang hampir sama dengan kekasihnya terdahulu yang meninggalkan dirinya secara misterius. Bangchan namanya, memiliki rambut berwarna coklat yang sama dengan matanya, senyum hangat, dan sorot mata yang begitu menenangkan. Ingat dimana mereka terakhir bertemu disaat kencan yang sudah hampir setengah tahun lalu lamanya itu.
Helaan napas cukup panjang terdengar memenuhi ruangan. Jarum pendek telah menunjuk ke angka enam, dan jantung Seungmin sudah dibuat berdetak tidak karuan. Iya ini waktu makan malam vampire itu. Meskipun tidak setiap hari datang kepadanya, tapi Seungmin selalu was-was jika sudah jam segini.
Atensinya segera beralih kepada suara yang berasal dari pintu, terdengar suara kunci yang sedang membuka pintu tersebut dari luar. Seungmin semakin mempererat pelukan pada kedua lututnya, dengan keringat dingin sudah membanjiri hampir sekujur tubuh saking ketakutannya.
Dikala pintu itu mulai terbuka, dengan sigap Seungmin meraih garpu yang berbahan alumunium itu yang terletak diatas nampan bersama makanan. Lalu menyembunyikannya dibawah selimut seraya menggenggamnya kuat-kuat.
Pintu tidak sepenuhnya terbuka lebar. Kesempatan Seungmin untuk melihat keluar pun tidak ada. Pria itu segera menutupnya kembali lalu menguncinya dari dalam dengan sekali tekan pada knopnya.
Tatapan menyebalkan selalu Chris layangkan kepada Seungmin. Niatnya untuk segera menghampiri mangsanya ia tahan setelah melihat obat dan makanan yang masih utuh diatas nakas. "Rupanya kau sudah bosan makan" Chris mendecih, "Baguslah aku tidak usah repot-repot memberimu makan. Menyusahkan saja!"
Seungmin menatap pria itu takut-takut seraya menggeleng disaat Chris sudah merubah wujudnya menjadi sangat menyeramkan. Mata berkilat merah serta taring runcing menghiasi mulutnya yang mulai terbuka lebar.
Chris tidak bergeming sedikitpun meski Seungmin telah memberontak. Seungmin yang terlampau ketakutan dibuat tidak berdaya oleh Chris yang sedang merangkak naik ke atas tubuhnya dengan wajah seram.
Garpu dalam genggamannya sama sekali tidak ia lepaskan. Awalnya Seungmin ragu untuk melawan pria berbadan besar yang tengah bergerak menuju lehernya. Tapi dengan keadaan yang seperti ini membuat Seungmin kehilangan akal sehatnya. Dan garpu yang semula dalam genggamannya sudah menancap elok dipunggung Chris.
Chris bangkit untuk melepaskan alat makan itu dari punggungnya dengan tatapan yang tidak lepas dari kedua mata Seungmin. "Kau pikir benda semacam ini bisa menyakitiku?" Ucapnya lalu mematahkan garpu itu kemudian membuangnya secara asal kelantai hingga suara dentingan cukup keras memenuhi ruangan.
"M—maaf, a—ku" disaat hendak membela diri, lantas Chris segera mendorong tubuh Seungmin ke ranjang lalu mengukungnya dengan memegang masing-masing lengan itu dan menempelkannya diatas ranjang.
Tangan Seungmin yang awalnya terkepal mulai terbuka sempurna oleh kekuatan Chris yang meremat kedua pergelangan tangannya yang terlampau erat. "Sakit! Lepaskan!"
Lagi-lagi Chris tidak menghiraukan Seungmin barang sekalipun. Wajahnya semakin mendekat kepada tengkuk yang telah terpampang seluruhnya. Tinggal beberapa senti lagi taring runcing itu akan membuat luka baru disekitar luka yang lama. Namun—
"C—chan, kau kah itu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
WHO's THERE | [P A R T 1 : END ]
Vampire[ P A R T 1 : C O M P L E T E D ] 'Siapa sangka jika yang tinggal disebelah rumahmu bukanlah manusia' ⚠️DALAM BOOK INI TIDAK TERJADI PENGALIHAN/PENGURANGAN TOKOH KARENA SEMUA SUDAH DIATUR DAN DISUSUN SECARA TERORGANISIR ⚠️READER DIHARAPKAN BIJAK, BA...