21. Regret

1.8K 252 8
                                    

"Hyung mengenai Seungmin—

"Sudah berapa kali hyung bilang! Itu ulah Christopher sialan itu!"

Melihat wajah Minho yang penuh amarah, sontak membuat Jisung memundurkan tubuhnya guna menjaga jarak darinya.

"T—tapi"

Minho menoleh, menatap Jisung dengan tatapan yang mungkin sulit untuk diartikan olehnya. "Oh, jadi kau membelanya?" Katanya diiringi oleh sebuah dengusan kecil diakhir ucapan dengan seringaian tipis tanpa memandang Jisung barang sekalipun.

"B—bukan begitu"Jisung menunduk. Dirinya sudah sering melihat Minho marah dan sebagainya, tapi setelah melihat Minho yang menunjukkan ekspresi seperti saat ini malah membuat nyalinya semakin menciut. Entah mengapa dominasi dari pria ini begitu kuat, namun diam bukanlah salah satu hal yang tepat disaat-saat seperti ini.

Minho menghela napas cukup panjang, mengusap wajahnya kasar, terlihat jelas air mukanya sangat frustasi. "Maksudmu Hyunjin yang melakukannya?!"

Jisung menggeleng mantap. Apakah Hyunjin yang melakukannya? Tidak mungkin. Bahkan Hyunjin sendiri terlihat lebih baik ketimbang dengan Hyungnya jika dilihat dari sikapnya yang pendiam. Terlebih lagi Hyunjin sudah memiliki Jeongin, dan kalau memang benar pelakunya Hyunjin, pasti Jeonginlah yang sudah menjadi korban dan bukan Seungmin.

Jisung terlanjur lelah untuk meladeni makhluk satu ini, bahkan Minho saja tidak bisa duduk diam untuk mendengar dan malah memberikan asumsi yang diluar nalar. Dan sekarang ia malah menyalahkan orang lain tanpa bukti satu pun? Jisung memang dibuat tak habis pikir oleh kepribadian serta sikap Minho yang cenderung keras kepala dan tidak mau mendengar pendapat orang lain.

Ia tidak mau percaya sebelum ia mendengar langsung dari temannya sendiri. Mungkin ada orang lain selain dua vampire yang disebutkan oleh Minho?

Sebuah singgung senyum tipis tercetak diwajah Jisung. Kepalanya mulai perlahan mendongak untuk melayangkan tatapan remeh kepada seorang pria yang terduduk angkuh dihadapannya. "BAIK HYUNJIN DAN PRIA ITU BERBEDA DENGAN DIRIMU! MEMANGNYA KAU YANG SEENAKNYA SAJA MENGHISAP DARAH MILIKKU?!" Dada Jisung bergerak naik turun tak beraturan, air mata sudah menggengan dikedua pelupuknya. Bangkit berdiri hendak meninggalkan tempat itu, dan sebelum ia pergi darisana dirinya berkata, "Salahkan aku yang terlalu mempercayaimu" finalnya sambil menahan isakan supaya tak lolos dari mulutnya.

~

'Hoek'

"Sung, kau yakin dirimu baik-baik saja?" Seungmin menatap Jisung dengan prihatin sambil membantunya dengan memijat bagian belakang lehernya.

Jisung menoleh kepada Seungmin, matanya yang terlihat sayu dan bibir yang sedikit pucat, dan dirinya masih berusaha untuk berujar, "A—aku, baik" meski terdengar sangat lemah.

Felix yang berada di depan wastafel segera menghampiri kedua temannya yang masih dibilik toilet paling ujung, oleh langkah yang masih sedikit tertatih pastinya. "Sung, kau hamil?"

Ctak

"BODOH!"

Felix mengusap kepalanya yang masih terasa nyeri, memandang nyalang kepada Jeongin yang baru saja menjitaknya cukup keras. "Kau sengaja ngajak berantem ya?"

"Apa kau bilang?!"

Seungmin menghela napas panjang, terlalu pusing untuk menghadapi dua sahabatnya ini yang terlampau akur. "Diam atau kugigit kalian satu persatu!" Ucapnya seraya mengedarkan tatapan tajam baik kepada Felix maupun Jeongin secara bergantian.

"Jeongin bantu aku angkat Jisung, Felix ambil tisu disebelah sana, Cepat!"

Felix merotasikan kedua matanya jengah, kembali berjalan menuju teman-temannya dengan langkah terseret-seret sambil memegang berlembar-lembar tissue yang ia dapatkan dari sebelah wastafel.

WHO's THERE | [P A R T 1 : END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang