Malamnya Seungmin bergerak gusar diatas kasur. Kedua matanya tidak bisa ia pejamkan. Bayang-bayang akan pria yang tidak sengaja ia temui diparkiran sekolah terus masuk ke dalam pikirannya.
Seungmin menyesali dirinya. Mengapa ia bertindak seceroboh itu? Yang ingin tahu urusan orang lain. Tidak, Jisung bukan orang lain, Jisung adalah sahabatnya. Seorang sahabat yang selalu menyimpan segurat rahasia dari temannya yang lain. Hingga membuat seorang seperti Seungmin yang biasa sedikit acuh pada keadaan lingkungan sekitarnya, nekat melakukan perbuatan menguping tersebut.
"Minho ssaem? vampire?"
"Terus Jisung pacaran sama Minho ssaem?"
Seungmin bingung, apakah ia harus percaya atau tidak. Tetapi memang seperti itu kedengarannya. Lalu bukankah makhluk penghisap darah hanya ada pada cerita-cerita fiksi seperti dalam novel dan film? Seungmin sempat berpikir kalau itu hanyalah bualan semata antara dua pria dewasa yang kelihatannya sedang memperebutkan sahabatnya.
Tetapi setelah dipikir-pikir lagi, itu seperti bukan main-main. Terlebih lagi disaat pria yang sebelumnya menarik Jisung ke dalam mobilnya tersebut tiba-tiba berdiri mematung dibalik tubuh Seungmin, buat ia berjengit kaget dan melangkah mundur sampai ia terantuk dinding pilar karena pria itu mendekat pada dirinya dengan sebuah seringaian tajam. Memojokkan Seungmin disana, dan berbicara sedikit berbisik padanya.
"Hi kids"
"Let's play a game"
Itulah kalimat sapaan yang tidak bisa ia lupakan. Seungmin menutup wajahnya dengan selimut yang menutupi tubuhnya. Membayangkan kejadian setelahnya saja sudah membuat Seungmin ketakutan. Sungguh, Seungmin sebenarnya juga tidak mau mendengar apa yang diucapkan makhluk misterius itu selanjutnya.
"Kids, sedang memikirkanku?"
Seungmin tidak salah dengar. Seluruh tubuhnya ikut menegang diiringi suara yang tak lain berasal dari luar selimut. Dengan perasaan ragu juga takut, Seungmin memberanikan dirinya untuk menurunkan selimut yang menutupi wajahnya. Dan benar, Seungmin melihat makhluk yang disebut vampire itu tengah terduduk diatas sofa yang tak lain disebrang ranjangnya. Selepasnya Seungmin tak sadarkan diri.
~
"Min, wajahmu pucat"
Ucapan Felix ada benarnya. Kedua teman yang lain juga mengangguk setuju. Seungmin yang biasanya paling cerewet diantara mereka bertiga, berubah drastis menjadi pendiam dengan diikuti wajah pucatnya yang muram, jangan lupakan dengan lingkaran hitam disekitar matanya.
"Tidak seperti biasanya pakai syal segala, kedinginan?" Jisung mencoba meraih syal yang mengalungi leher Seungmin sambil terkekeh, tapi tangan Jisung segera ditepis jauh-jauh oleh Seungmin sendiri, buat Jisung menyerit heran selanjutnya.
Chris memang gila. Dikala Seungmin pingsan setelah melihat dirinya muncul secara tiba-tiba, ia masih sempat menyicipi darah milik remaja tersebut. Seungmin tidak sepenuhnya pingsan saat Chris menyesap darah dari lehernya, ia masih bisa merasakan sakit. Namun sayang sekali tubuhnya tidak bisa ia gerakkan sedikitpun.
Seungmin nyaris tidak bisa bagun pagi tadi jika ibunya tidak berteriak dari luar kamarnya. Tubuhnya melemas, matanya terbelalak setelah melihat sprei kasurnya yang bersimbah darah yang tatkala bersumber dari lehernya. Dengan langkah tertaih ia berjalan menuju cermin besar pada kamarnya, menangis tersedu-sedu disana sambil duduk memeluk kedua lututnya.
"Seungmin! Kau menangis?!" Selang beberapa detik ia tersadar dari lamunan. Menghapus butiran kecil yang membasahi kedua pipinya yang adalah air mata.
"T—tidak, h—hanya" ucap Seungmin terbata-bata karena ia tidak sengaja melihat Minho yang berjalan ke arah mereka.
"Seungmin. Ikut ssaem! Jisung kau juga. "
~
Jisung dan Minho jalan berdampingan, Seungmin yang berada dibelakang mereka hanya tertunduk lesu dengan keringat dingin dan sesekali menatap punggung keduanya.
Rasanya ia ingin sekali lari dari sana. Tapi entah kenapa, kakinya terus saja melangkah untuk berjalan mengikuti mereka. Pikirannya juga sempat kosong, namun Seungmin langsung menampar pipinya untuk menyadarkannya kembali, buat murid-murid yang lain menatap heran kepada dirinya.
Minho membiarkan kedua muridnya itu untuk mendahuluinya masuk ke dalam ruangannya. Lalu menutup rapat pintu dan juga menguncinya dari dalam. Suara knop pintu yang menandakan terkunci, sontak membuat Seungmin yang sedari tadi hanya menunduk segera mengalihkan pandangannya ke arah sumber suara, dan kedua matanya tidak sengaja bertatap-tatap langsung dengan Minho.
"Seberapa banyak yang kau ketahui?" Minho dengan nada datarnya, mengambil posisi duduk disebelah Jisung yang disebrangnya terdapat Seungmin yang duduk tertunduk.
Seluruh badan Seungmin bergetar dengan diiringi suaranya, "A—aku, t—tidak"
Minho mendecih, tapi langsung dibalas Jisung dengan tamparan pada pahanya cukup keras. "Hyung!" Peringatnya sedikit berbisik.
"Cepat katakan, aku tidak akan menghisap darahmu"
Oke, disini Jisung sudah angkat tangan. Minho sulit sekali untuk diperingati.
"K—kau" Kepala Seungmin mendongak secara perlahan, oleh air mata sudah mengenang dipelupuknya. Jari telunjuknya juga ia angkat yang tak kalah bergetar karena saking gugup serta ketakutan, lalu berhenti tepat dihadapan wajah Minho yang tengah menatapnya remeh. "M—monster!" Finalnya. Dan selepas itu tubuhnya ambruk ke samping.
"Seungmin!" Disaat Jisung histeris, terdapat Minho yang tertawa disampingnya. "Kau apakan dia?!" Jisung menatap vampire yang duduk disebelahnya sangat tajam sambil mencubit-cubit tubuh Minho secara asal.
"Kubiarkan tidur untuk sementara" ucapnya, dan memeluk Jisung yang tengah memberontak untuk datang membangunkan dan menyelamatkan Seungmin.
![](https://img.wattpad.com/cover/179073904-288-k287588.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
WHO's THERE | [P A R T 1 : END ]
Vampiros[ P A R T 1 : C O M P L E T E D ] 'Siapa sangka jika yang tinggal disebelah rumahmu bukanlah manusia' ⚠️DALAM BOOK INI TIDAK TERJADI PENGALIHAN/PENGURANGAN TOKOH KARENA SEMUA SUDAH DIATUR DAN DISUSUN SECARA TERORGANISIR ⚠️READER DIHARAPKAN BIJAK, BA...