08.

2.7K 425 14
                                    

Masalah Felix yang merebut tempat duduk Jeongin sudah selesai, meskipun sempat terjadi insiden yang sedikit menggemparkan, yaitu Jeongin yang marah mengobrak-abrik tempat duduk miliknya yang ditempati oleh Felix.  Namun pada akhirnya tetap saja Jeongin duduk bersebelahan dengan murid baru itu, Hyunjin.

Sekarang jamnya pelajaran Fisika, semua murid fokus kepada guru tampan yang sedang menjelaskan materi bab tentang cahaya. Terkecuali Jisung, matanya lebih fokus kepada bibir sang guru, memikirkan kejadian pagi tadi dirumahnya. Sambil tangannya menopang dagu, seakan menikmati pemandangan dihadapannya.

"Jisung maju kedepan! Kerjakan nomor 5!" Perintahnya seketika membuat Jisung terbangun dari lamunannya.

"B-baik h-ssaem" hampir saja anak tersebut memanggil hyung. Jisung segera bangkit dari kursinya menuju papan tulis, membawa buku pelajaran ditangan kanannya.

Minho mendekat kepada Jisung yang sedang menulis jawaban pada papan tulis dan membisikan sesuatu disana. "Makanya kalau hyung sedang menjelaskan jangan melamun"

"Ck, diam hyung" balas Jisung pelan.

Anak tersebut kembali ketempat duduknya. Menjatuhkan badannya kasar kepada kursi.

"Pipimu kenapa merah? Demam lagi?"

"Eng-enggak kok Min"

~

"Yak, habiskan makananmu!" Bentak Jeongin kepada Jisung yang kini lagi-lagi melamun.

"Kau ini, diajak kekantin malah bengong" tambah Felix dari sebelah Jisung.

"Kau suka Minho ssaemnya?" Perkataan Seungmin kepada Jisung membuat mata mereka membulat sempurna ditambah dengan Felix yang memuncratkan air yang sedang diminumnya ke arah Jeongin.

"Yak! Jorok sekali!"

"Bukankah dengan merebut tempat duduk ku sudah cukup?" Jeongin kesal, meraih tisu yang ada di atas meja kantin untuk mengelap wajahnya yang basah karena semburan air dari mulut Felix, sambil ia bangkit dari duduknya berniat supaya pergi dari sana, namun sayang sekali tangannya sudah terlebih dulu digenggam oleh Seungmin. Jadi mau tidak mau ia kembali duduk.

"Iya betul, apakah kau menyukai Minho ssaem" sambung Felix dengan wajah yang merasa tidak bersalah atas kelakuannnya terhadap Jeongin barusan.

"Aku suka sama guru baru itu? Kamu gila ya?!" Jisung menepuk mulut Felix asal.

"Kau tidak bisa membohongi kami dengan pipimu" jemari Seungmin menggapai pipi tembem Jisung yang sudah berubah menjadi kemerahan dan mencubitnya pelan.

"Ah sudahlah, ayo berganti topik" Jisung menimpali.

Suasana hening sementara.

"Benar-benar menyeramkan duduk bersebelahan dengan Hyunjin" ujar Jeongin tiba-tiba.

Wajah Jisung semakin mendekat ke arah Jeongin. Diikuti dengan Seungmin dan Felix yang juga penasaran. "Memangnya kenapa?" Kata mereka serempak.

"Selama jam pelajaran ia tidak berhenti menatapku, aku takut" Tubuh Jeongin menggelayut pada Seungmin, berusaha bersembunyi dibalik tubuhnya.

"Hajar saja" saut Felix.

Jeongin bangkit lagi dari kursinya dan jari telunjuk miliknya menunjuk kepada Felix tepat didepan wajahnya. "Ini semua gara-gara kau tahu!"

"Sudah diam, nanti aku yang berbicara kepadanya" ucap Jisung sambil mencoba memberhentikan mereka yang sudah mau jambak-jambakan.

"Hah???"

WHO's THERE | [P A R T 1 : END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang