20. Complicated

2K 275 11
                                    

"Seungmin, maafkan aku" ujar Jisung penuh penyesalan dikala Seungmin baru saja membuka kedua matanya secara perlahan.

Seungmin segera bangkit dari posisinya, menarik selimut yang membalut tubuhnya hingga sebatas dada. "K—kalian mmm—monster!"

Jisung menghela napas cukup panjang, tangannya meraih pergelangan tangan Seungmin, namun langsung ditepis jauh-jauh oleh sang empunya.

"Ini aku Han Jisung! Sahabatmu!" Jisung menunjuk dirinya sendiri. "Dan itu Minho ssaem!" Kemudian menunjuk kepada Minho yang tengah terduduk dikursi kerjanya.

"A—apa yang kalian lakukan dengan diriku?!" Seungmin mengecek seluruh bagian tubuhnya, lalu berhenti pada gundukan disebelah lehernya sambil menatap Jisung minta penjelasan.

"K—kau tidak mengobatinya, nanti bisa infeksi, jadi kusuruh ssaem untuk mengobati lukamu itu"

Setelahnya Seungmin menangis sejadi-jadinya disana. Dan ini baru pertama kali Jisung melihat temannya yang dikenal akan cerewet dan kuat menangis tersedu tepat dihadapannya.

"A—aku mau ke kelas"

Jisung mengangguki ucapan tersebut. Kembali membantu Seungmin untuk bangkit berdiri dan menutup lehernya dengan syal seperti semula.

"Awas saja hyung! Kita bicara nanti!" Tegasnya seraya menatap Minho tajam sebelum Jisung membawa Seungmin keluar dari ruangan itu.

"Kalian ngapain aja sih!" Gertak Jeongin dikala kedua sahabatnya baru saja keluar dari ruangan kepala sekolah.

Jisung dan Seungmin saling bertukar tatap, takut. Takut jika temannya yang satu lagi ini juga tahu mengenai makhluk-makhluk sejenis vampire. Atau bahkan yang lebih buruknya yaitu tahu siapa sebenarnya Minho.

"K—kamu dari tadi nungguin disini?" Jisung gugupnya setengah mati.

Jeongin mendengus kesal sambil berkacak pinggang, menatap selidik kepada kedua temannya yang dinilai sangat mencurigakan itu secara bergantian, "Gak kok, barusan aja nyampe sini" Katanya yang buat kedua sahabat itu serempak menghela napas lega.

"Kalian ngapain aja di dalem?"

"Bukannya tadi sama Hyunjin?" Tanya Jisung spontan guna menghindari topik yang dibilang sangat sensitif ini.

Jeongin nampak menyeritkan dahinya sebentar karena heran, lalu setelahnya. "NAH ITU DIA! HYUNJIN HI—

Baik Seungmin dan Jisung serentak menutup mulut Jeongin. Pasalnya mereka ini masih didekat area kantor guru, dan selepas itu keduanya menggeret Jeongin ke tempat yang lumayan jauh dari tempat sebelumnya.

"Min pelan-pelan!"

Sungmin merotasikan kedua matanya jengah, kemudian melepaskan genggaman tangannya dari pergelangan tangan Jeongin segera, "Cepat katakan, Hyunjin kenapa?" Tanyanya terburu-buru.

"D—dia" Jeongin menundukkan kepalanya dengan diiringi suara yang semakin kecil. "Menghilang"

"Gimana ceritanya bisa hilang?" Tanpa sengaja Seungmin dan Jisung menanyakan hal yang sama kepada Jeongin dengan serempak dan terheran-heran. 

Jeongin menyandarkan tubuhnya kepada dinding, meremat jarinya dengan kepala tertunduk. Sempat terjadi jeda yang cukup lama sebelum Jeongin memutuskan untuk menjawab, hingga akhirnya ia mendongak sambil mengigit bibir bawahnya lalu berujar, "Tadi Hyunjin ke toilet, terus karena lama banget jadi aku mutusin buat samperin" Jeongin kembali menundukkan kepalanya.

Jisung memandang Seungmin dan dibalas oleh anggukkan kepala. "Terus?" Kata Jisung.

Helaan napas panjang terdengar jelas dari mulut Jeongin. "Pas aku sampai sana, gak ada siapa-siapa, teleponnya juga gak aktif. Jadi aku sama Fel—"

WHO's THERE | [P A R T 1 : END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang