3. don't afraid🍃

50 3 0
                                    

Jangan takut untuk memulai, jangan takut jika gagal. Kalahkan ketakutan itu dengan bismillah.

SM, 25 Oktober 2019

***
Lala yang diantar Yuni dan Vinot bergegas menuju aula perlombaan.

"Hadirin yang terhormat akan segera dimulai perlombaan tahunan yang dihadiri beberapa sekolah ternama dengan siswa-siswi pintarnya. Kita sambut SMA 02 Harapan."

Perwakilan siswi yang ikut lomba pun berdiri sambil tersenyum manis menatap semua tamu undangan.

"SMA Adiwinata! SMA 01 Tunas Bakti!" Dan masih banyak lagi sekolah-sekolah lain yang disebut.

Perlombaan pun dimulai. Babak pertama, yaitu lomba satu lawan satu. SMA Lala berhadapan dengan SMA 02 Harapan

"SMA 01 Tunas Bakti sebagai regu A dan SMA 02 Harapan sebagai regu B. Baiklah kita mulai pertanyaan pertama. Berapa tahun masa jabatan presiden B.J Habibie?"

Teet

"Regu A."

"Bismillah, tepatnya 5 bulan 17 hari."

"Bagaimana para juri?"

"Seratus untuk regu A."

Perlombaan berjalan dengan lancar dan babak pertama Lala berhasil memenangkannya begitupun babak penyisihan yang hanya tersisa 3 regu, yaitu dari sekolah SMA 01 Tunas Bakti, SMA Adiwinata dan SMA taman siswa. Waktu istirahat Lala pergi ke perpustakaan yang ada di sekitaran aula karena waktu istirahat juga lama.

Setelah ini ia akan melanjutkan ke babak final, tentunya akan lebih ketat lagi persaingannya dan juga lebih sulit soal-soalnya. Lala mengambil buku sejarah yang terlihat sangat lengkap karena bukunya lumayan tebal.

Dbuk

"Aww." Rengak Lala yang jatuh saat ditabrak seseorang yang juga sedang membaca buku sambil berjalan.

"Sorry, sorry. I didn't see!" Ucap laki-laki berkacamata itu.

"Okay, okay. No problem."

"Wait, wait. Lo anak SMA 01 Tunas Bakti 'kan? Kenalin gue Saga, SMA Adiwinata." Tanya laki-laki itu dan memajukan tangannya untuk bersalaman.

Lala menyambut tangan Saga

"Yes, you sure. I'm Lala." Setelah melepas tangan Saga, ia merasa pernah mendengar nama itu. "Bentar deh nama kamu Saga. Apa kamu sepupunya Vita?"

"Vita?"

"Iya, Vita Tamalia?"

"Oh, betul. Kenapa?"

"Dia nitip ini buat kamu." Lala memberikan paper bag yang Vita berikan tadi buat Saga.

"Thanks."

Mereka berjalan bersama untuk duduk di bangku yang disediakan di perpustakaan, mereka juga belajar bersama sambil tanya jawab untuk mengasah otak dan hafalan. Di antara mereka seperti tak ada persaingan, mereka terlihat akrab.

"Oh yah, gue denger dari Vita lo itu juara umum berturut dari kelas 1 SMA yah, berarti pintar banget dong?"

"Berlebihan." Ucap Lala dengan ekspresi biasa saja.

Aneh. Satu kata yang terbesit dalam pikiran Saga saat itu.

Setelah mereka kembali, perlombaan pun akan segera dimulai. Saga dan Lala pun memutuskan untuk berteman dan hanya akan menjadi lawan saat di atas panggung perlombaan.

Evolusi Waktu (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang