23. Curiga and Ketahuan🤡

12 1 0
                                    

Aku mampu menyembunyikannya, aku mampu seperti ini. Aku bahagia dengan diriku saat ini.

SM, 28 Februari 2020

Setelah turun dari mobil, Lala masuk ke butik, sedangkan Sekar tetap Stay di mobil.

Tidak sengaja Lala menabrak karyawan yang sedang membawa beberapa packing baju, sehingga semuanya berserak di lantai.

"Gimana sih, jalan pakai mata dong!" Ujarnya sambil membersihkan lengan bajunya.

"Maaf La, maaf !" Karyawan itu meminta maaf pada Lala.

"Lala? panggil aku Mbak karena butik ini bakal jadi milikku. Ngerti?" Bentaknya sehingga seluruh pegawai mendengarnya tak terkecuali Sekar yang berada di balik dinding butik itu.

Ya Allah ada apa dengan Lala, kenapa ya sejahat itu? Batinnya dengan wajah panik dan kecewa.

"Sekarang semuanya kerja yang bener, jangan males-malesan! Dan buat kamu gajinya dipotong!" Bentaknya dengan karyawan yang masih berdiri di depannya, lalu ia keluar. Sekar bergegas menuju mobil duluan agar Lala tak curiga.

"Jalan Pak!" seru Lala, setelah masuk ke mobil.

"Kamu kenapa mukanya kok kesel gitu ?" Tanya Sekar pura-pura tidak tahu dengan kejadian yang ia lihat tadi.

"Enggak papa!" Pungkasnya. Mereka pun pergi ke restoran untuk makan siang dan ternyata mereka juga bertemu dengan Fahri di sana, ia sedang meminum secangkir kopi.

"Kak Fahri," Tegur Lala yang diikuti Sekar yang baru masuk.

"Hai, sini duduk sini aja, gabung!" Lala dan Sekar pun setuju.

"Ini Sekar, Kak sahabatku dari pesantren." Lala memperkenalkan Sekar pada Fahri.

"Sekar,"

"Fahri. BTW mau pesan apa?" Tanya Fahri lalu memanggil pelayan untuk keduanya memesan makanan, sedangkan Sekar dan Lala membuka buku menu. Setelah mendapatkan apa yang mereka mau, ketiganya mengobrol.

Pelayan yang membawa makanan datang dengan nampannya tapi ia tidak sengaja terjatuh hingga membuat baju Lala kotor karena ketumpahan makanan. Lala sontak berdiri dan membersihkan bajunya dengan tisu.

"Gimana sih Mbak, kalau kerja yang bener dong, lihat nih baju saya jadi kotor!" Ujarnya sambil membersihkan bajunya.

Fahri dan Sekar saling bertatapan melihat kejadian itu karena di luar dugaan mereka, sikap Lala yang satu ini tidak pernah mereka lihat sebelumnya.

"Maaf saya tidak sengaja!" ujar pelayan itu sambil membereskan piring yang pecah. Sedangkan pengunjung yang ada di sana juga banyak yang melihat mereka.

"Udah La, sini aku bantu bersihin. Mungkin mbak-nya memang enggak sengaja!" Rayu Sekar agar Lala tidak semakin memarahi pelayan itu.

Sekar lalu menyuruh Lala duduk.

Lala tersadar dengan tindakannya barusan yang tanpa sadar, ia tidak melihat keberadaan Fahri. "Maaf yah Kak, tapi wajar 'kan kalau aku marah? Untung tadi nggak tumpah ke muka aku." Alasannya.

"Iya santai."

"Aku pulang saja deh Kak, baju aku udah kotor. Ayo Kar!"

Lala menyelonong duluan dan baru Sekar menyusulnya.

"Sekar!" Panggil Fahri membuat Sekar berhenti dan kembali ke hadapan Fahri.

"Terus kasih informasi, oke!" Minta Fahri.

Evolusi Waktu (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang