13.Aku tidak menyangka🍃

17 2 0
                                    

Perubahan itu harus bagaikan ulat dan kupu-kupu. Perubahan dari buruk menjadi lebih baik.

SM 30 Januari 2020

Lala sedang mengerjakan pesanan jahitan pelanggan butik Queen milik Maya. Sebuah baju pengantin dengan nuansa biru muda yang mempesona dan terlihat elegan saat dipakai. Terlebih lagi pengantin ini berjilbab syari'i.
"La, gimana, susah nggak?" Tanya Maya yang berdiri di sampingnya.

"Sejauh ini nggak ada, Tan. Tapi sedikit di bagian menyatukan brokat dengan bahan utamanya. Mungkin nanti juga bagian finishing-nya sudah." Jelasnya sembali terus menginjak dinamo mesin.

Maya sangat memakluminya karena ia juga tahu, Lala tidak pernah kursus atau pun belajar dengan detail tentang jahit.
"Itu biasa. Nanti juga Tante bakal ajarin. Mau makan dulu nggak?"

Lala menggeleng dan tersenyum. Ia tidak enak dengan pegawai lain, padahal ia baru juga kerja kemarin masa iya udah mulai bolos saja. "Ya udah kalau gitu, Tante petmisi."Maya meninggalkannya yang masih asik memutar-putarkan kain untuk mencari sesuatu yang pas.

Tiba-tiba ponselnya bergetar menunjukkan pesan dari Saga.

Saga

La, gimana nih kok semakin hari gue jadi kepikiran sama Sekar terus yah?

Yah, Lala nggak tahu.

Lo mah, kasih solusi dong!

Nggak ada

Lo jealous yh?

Ngapain juga jealous. Kurang kerjaan banget🤔 udah ah Lala lagi kerja.

Lala mematikan ponselnya. Ia tahu kalau tidak, ponselnya akan terus bergetar karena ulah Saga.

Akhirnya waktu istirahat datang juga. Lala sudah menyiapkan bekalnya dari rumah, ia makan bersama pegawai lain yang ikut membawa bekal juga.
"Cie, udah punya pacar yah?" Tanya Pipit teman kerjanya, saat melihat kalung setengah hati di leher Lala yang terlihat karena tanpa sengaja Lala menyingkap jilbabnya. Ia jadi ingat kembali dengan Saga, perasaan aneh itu kembali muncul.

"Bukan, ini dari sahabat Lala."

"Emm, laki-laki?"

Lala mengangguk sambil membuka bekalnya.
"Hati-hati lho, sahabat bisa jadi cinta. Karena setahu aku yah, cinta itu datang karena terbiasa. So, pastinya kalian sering bareng 'kan?"

"Udah ah ayo makan, keburu habis jam istirahatnya!" Serunya agar berakhir pembicaraan yang semakin membuat perasaan itu aneh. Lagian Lala dengan Saga tidak selalu bersama jadi perasaan ini bisa hilang dengan sendirinya. Batinnya.

Tapi, kenyataannya jika cinta itu datang dengan sendirinya tentu akan sulit menghilangkannya, butuh waktu dan usaha yang maksimal. Sebuah cinta datang bukan tanpa sebab, begitu pun cinta itu hilang. Hilang dan datangnya itu sudah menjadi skenario kehidupan.

***
"Ga, nanti gue sama temen gue mau ngumpul, lo jangan ganggu yah!" Teriak Vita dari dalam kamarnya.

Lo mempermudah pekerjaan gue, Ta. Ucapnya dalam hati.

Hari ini Saga sudah menyusun rencana setelah pulang sekolah tadi. Ia bergegas ke ruang keluarga, tempat mereka sering kumpul. Saga menasang camera di samping guci, beruntungnya kamera itu kecil jadi tidak terlalu terlihat.

Evolusi Waktu (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang