HAPPY READING 📖
-------------------------------------
Sebulan berkutat dengan banyaknya lamaran yang masuk sekitar 230 orang, yang mereka pilih hanya tiga orang dari segitu banyaknya pelamar.
Tiga calon itu sudah ia dapat dan mengirimkan mereka pesan di gmail untuk segera datang ke kantor mereka. Seleksi wawancara tepatnya akan dilakukan hari ini. Hanya ia seorang yang mewawancarai mereka, namun percayalah, dengan skill mata elang dan telinga tajam, hanya akan ada satu orang yang berhasil lolos. Tergantung cara mereka menjawab dan bertingkah laku.
Seleksi pertama, Chrysant Wilmer. Wanita berambut pirang, gemuk, dan berusia 28 tahun itu berhasil menjawab dengan baik. Sayangnya kesalahan yang ia lakukan ketika pertanyaan terakhir dilontarkan adalah, dia sudah memiliki anak. Jelas hal itu tidak akan ia terima karena memiliki anak dengan situasi begini tidak akan baik.
"Dengan sangat terhormat, Anda gagal pada seleksi ini. Maaf, Mrs. Wilmer."
"Hahaha, it's okay." Chrysant mengangguk dan mereka berdiri kemudian dengan sopan santun yang masih di batas wajar, ia mengantar wanita itu sampai depan pintu dan memanggil wanita selanjutnya.
Seleksi kedua Theresia Shelton. Seorang gadis 25 tahun berjurusan psikologi itu mendaftar diri menjadi salah satu di antara mereka. Kenapa mereka menerimanya? Karena psikologi sangat cocok untuk kejiwaan Jay yang kurang normal. Kalau memiliki asisten seperti ini, mungkin saja gadis ini bisa mengerti dan menjinakkan singa seliar Jay.
"Kau masih kuliah?" Gadis itu menggeleng.
"Apa niatanmu bekerja di sini?" Ben mengamati dalam-dalam raut wajah Theresia. Jika gadis ini salah menjawab pada pertanyaan kali ini, ia jamin ia sudah punya alasan untuk tidak menerimanya.
"Karena saya menganggur."
"Oke, Theresia. Anda gagal pada seleksi kali ini. Maaf, Anda tidak diterima bekerja di sini."
Alis Theresia bertaut seakan tidak menerima ucapan Ben yang tidak masuk akal.
"Bagaimana Anda bisa mengatakan saya gagal padahal Anda hanya mengajukan dua pertanyaan?" Ben menampilkan raut datar. Ia yang tidak menyangka bagaimana bisa seorang yang 25 tahun dengan jurusan psikologi ini ketika menjawab tidak berpikir dulu.
"Lebih baik Anda keluar. Jika saya menjelaskan alasannya, kemungkinan Anda akan malu dan saya telah memberikan keringan untuk Anda agar tetap keluar dengan terhormat." Ben berdiri untuk mengantarkan Theresia keluar dari ruangan. Namun, Theresia tetap kukuh tidak mau.
"Aku tidak habis pikir bagaimana cara kerja kalian. Kau hanya bertanya dua pertanyaan dan tiba-tiba mengatakan aku tidak diterima? Caramu tidak masuk akal!"
"Jadi ternyata Anda yang lebih pintar dari saya, begitu? Bagaimana bisa Anda seorang gadis dengan jurusan psikologi, tapi tidak mengetahui hal sekecil ini? Saya memberikan Anda pertanyaan pertama, namun yang Anda lakukan hanya menggeleng. Apa itu patut untuk dilakukan? Saya memberikan pertanyaan kedua dan Anda menjawabnya seakan tidak berpikir terlebih dahulu. Sebenarnya pertanyaan yang satu ini jebakan, namun Anda tidak mengerti dan menjawab bahwa Anda menganggur. Semua orang juga tahu jika mencari pekerjaan berarti sedang menganggur atau tidak memiliki pekerjaan. Sebenarnya di sini kesalahan siapa? Sudah saya pastikan, Anda tidur di mata kuliah Anda." Ia tak habis pikir dengan jalan pikiran orang semacam ini. Ternyata apa yang orang katakan memang benar, jurusan tidak selamanya sesuai pada karakter manusia dan jurusan tidak menentukan akan jadi apa manusia itu. Lihat, ia bahkan sudah ada buktinya. Di depan matanya sendiri gadis ini menunjukkan semuanya walaupun tidak menunjukkannya melalui kata-kata.
Theresia terdiam dan berdiri dengan ekspresi jengkel lalu menghentakkan kakinya dan keluar dengan pintu yang dibuka kasar. "Sialan!"
Ben menggelengkan kepala. Ia yang juga berada di luar melihat kepergian gadis itu yang mulai menjauh lalu matanya teralihkan pada sosok mungil, kecil, dan bermata sipit itu tengah mengerutkan kening melihat langkah kaki yang dihentak-hentakkan oleh Theresia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Assistant For A Year ✅
RomancePertama kali publish : 14 Febuari 2020 [PRIVATE ACAK] . Dalam masa pencarian asisten, ditemukan sosok bertubuh mungil, cerewet, namun pemalu dan terkadang pendiam oleh Benedict Handryson untuk seorang model seksi yang banyak keinginan, Jay Gould. Pe...