Chapter -10. Thank You

4.5K 380 7
                                    

HAPPY READING 📖

-----------------------------------

"Hey, wait!" Ia berlari sekencang mungkin. Minuman itu harus tumpah karena ada sesuatu yang dicampurkan ke dalamnya.

Ia berlari lebih kencang dan tak peduli orang-orang yang ia senggol. Tak peduli orang memakinya, tidak peduli ia akan membersihkan segala kekacauan yang ia buat. Ia hanya mau minuman itu tumpah dan tidak diminum sedikitpun oleh Jay. Ketika dilihatnya Jay menerima minuman itu dan hampir disesap Jay, ia menyenggol gelas itu dan akhirnya terjatuh. Pecah, membentuk serpihan kaca.

Orang-orang menghentikan kegiatan dan menoleh ke asal suara. Ben dan Troy yang memang di sana tergelonjak kaget lalu melihat keributan yang terjadi.

"Kau apa-apaan, hah?" bentak Jay. Berani sekali anak ini mengacau di pestanya? Ia memang sengaja tidak membawa Zoe ke sini karena ia tahu Zoe akan mengacau. Semua perhatian kini menuju ke arah mereka karena bocah ini.

"Jangan diminum. Wanita ini mencampurkan sesuatu di dalamnya." Zoe ngos-ngosan lalu matanya mendelik tajam ke wanita itu dan mengambil sesuatu di meja. Segelas minuman langsung ia siram ke wajahnya. "Rasakan itu! Berani melakukan sesuatu pada bosku, akan kuhajar kau!"

"Damn!" pekik wanita bergaun hitam itu. "What are you doing, Lil bitch?!"

"Kau yang sedang apa, hah? Apa yang kau campurkan di minuman itu? Kau ingin membunuhnya?" Zoe berusaha tenang. Rasanya ia ingin mencakar wanita ini dan menerjangnya hingga mati. Selain kesal di pantai waktu itu, ia juga tidak suka wanita ini melakukan sesuatu pada Jay.

"Apa yang kau bicarakan? Kau menuduhku?" Wanita itu—Casey Milron—tak terima. Ia mengumpat karena rencananya gagal total karena bocah yang entah berasal dari mana, tiba-tiba muncul. Padahal sedikit lagi akan berhasil.

"Jelas-jelas aku melihatnya! Kau pikir aku buta? Kau mencampur sesuatu di minuman itu!" Kilat amarah terpancar di manik Zoe. Ia marah karena wanita ini pandai mengelabui dan ia takut orang-orang ini tidak percaya apa yang ia katakan.

"Watch your mouth, bitch!"

"You are a bitch! Kalau sempat aku tidak mendorong gelas itu, kau pasti akan tertawa bahagia melihatnya mati!" Mendadak sepi, yang terdengar hanya perdebatan mereka. Ia juga tidak mau kalah. Siapa dia yang berani mengatakan itu padahal jelas-jelas ia tidak melakukannya. Seharusnya wanita itu yang sadar dengan apa yang ingin dilakukannya. Bukan sok menceramahi dan menganggap ia paling bersalah.

"Apa yang kau lakukan? Kau menuduhku sembarangan! Kau siapa, sih? Kenapa seperti setan? Aku hanya memberinya minum dan kau menuduhku? Oh, aku tidak menyangka ada orang yang berani berkelakuan begini terhadapku!" Casey berdecih dan menajamkan mata. Sekilas rencana di otaknya muncul. Ia akan mempermalukan gadis ini sampai ke dasar karena berani mencari masalah dengannya.

"Dia bohong! Dan kau tanya siapa aku? Aku asisten Mr. Gould! Sebagai asisten yang baik, aku akan menjauhkan dia dari wanita sepertimu! Sudah salah tidak mengaku pula!"

"Jay, aku tidak melakukan apa pun. Percayalah! Dia ingin mempermalukanku!" Casey menatap Jay dengan mata berkaca-kaca dan wajah muram untuk meyakinkan Jay. Ia tidak boleh membiarkan gadis ini menang. Mau diletakkan di mana harga dirinya jika ia kalah?

"Jangan percaya dia, Mr. Gould. Dia berbohong!" Zoe pula ketakutan karena melihat Jay yang menatapnya sinis, semakin menumbuhkan rasa pesimis. Ia yakin Jay tidak percaya. Dan ia lebih yakin Jay percaya lada omong kosong Casey.

"Shut up!" bentaknya kasar. Kali ini matanya menatap nyalang ke arah Zoe. "Kau pergi sebelum aku menendangmu. Sudah cukup kau membuat keributan! Kau kupecat! Aku sudah muak dengan tingkah lakumu! Jangan mentang-mentang kau asistenku, sesuka hatimu bertindak!" Zoe menunduk malu. Rasanya sakit dipermalukan. Tidak, lebih sakit lagi Jay tidak percaya dengan niat baiknya. Ia hanya ingin mencegah wanita itu berbuat ulah, tapi kenapa ia yang disalahkan?

Assistant For A Year ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang