No children—No watcher under 18.
Please understand, this is Mature/Homoseks/BDSM— Content. Thanks.
_____
j M i n i e Q u e e n Yoongi masih saja sibuk memilih mainan untuk ia berikan kepada putra angkatnya yang sudah berusia 15 tahun. Sedangkan Yoongi 21 tahun. Terlalu muda?
Tidak masalah, untuk Yoongi; Jimin adalah kebahagiaannya. Meskipun Jimin masih bersifat kekanak-kanakan.
"Apa yang bisa aku beli untuk anak berusia lima belas tahun?"
"Disini hanya tersedia mainan untuk anak-anak berusia 3 sampai 9 tahun, Tuan," jawab seorang karyawan sembari menunduk untuk terlihat sopan sekaligus menahan tawa.
Yoongi membuang nafas malas, sesekali mengusap kasar wajahnya frustasi.
"Sepertinya Jimin akan menyukai makanan dibandingkan mainan, dia tidak mungkin mengoleksi lebih banyak mainan."
"Ya, setiap menerima mainan darimu dia seperti terpaksa," ujar Namjoon secara tiba-tiba. Yoongi menoleh dengan panik, terkejut karena Namjoon tiba-tiba berada di sampingnya.
"Sedang apa di toko mainan? Membeli mainan untuk anakmu?"
"Ya, sekaligus mengasuh Taehyung," jawab Namjoon sembari menunjuk Taehyung, putranya yang tengah duduk manis di kereta bayi. Usianya kurang lebih lima tahun.
"Dimana putra bungsumu?"
"Di rumah bersama Hoseok. Ngomong-ngomong anakku belum bisa disebut bungsu, aku bisa adopsi lagi," ucap Namjoon dengan raut wajah yang sedikit marah, dia sensitif. Yoongi hanya menjawabnya dengan mendecih, kebiasaan pula.
Yoongi keluar dari toko mainan setelah berpamitan untuk menjemput Jimin di sekolahnya, bahkan dia sudah terlambat. Jimin pasti merajuk jika menunggu terlalu lama, apalagi cuaca sepanas sekarang.
Menjalankan kendaraan seperti Yoongi jangan di tiru, sepuluh KM akan sampai dalam waktu tiga setengah menit.
.
.
."Daddy, lama sekali," ucap Jimin dengan bibir mulai mengerucut setelah mendapati Yoongi turun dari mobil mewahnya.
"Maaf, tadi Daddy ke toko mainan. Tapi tidak ada yang cocok untukmu."
Jimin memeluk Yoongi yang mulai memperlihatkan wajah menyedihkannya, mana bisa dia membiarkan sang 'Daddy meminta maaf terlalu banyak. "Tidak apa, aku hanya ingin pulang dan makan bersamamu."
Yoongi melepaskan pelukan Jimin, kemudian membuka pintu mobil untuk sang bayi. Untuk semua Orang Yoongi memang dingin, tetapi untuk Jimin itu beda lagi caranya. "Duduk dengan manis, Nak."
"Baiklah."
Jimin terlihat mengamati setiap pemandangan yang selalu ia lewati bersama Yoongi setiap harinya setelah pulang sekolah, Jimin tidak pernah bosan dengan apapun yang dia lihat. Berbeda dengan Yoongi yang selalu mudah bosan, meskipun itu adalah hal yang baru saja ia lihat.
![](https://img.wattpad.com/cover/204256226-288-k212172.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
DGMAL: Yoonmin[END[18+]
Fanfiction[AKAN DI REVISI][my first work; kalo jelek monmaap ini ditulis pas lagi masa-masanya gua norak.] Daddy Give Me A Loly(DGMAL) Yoonmin 18+ [ END ] No Children-No watcher under 18 Kehidupan Min Yoongi single sekaligus ayah muda dengan satu bayinya, Par...