Yoongi menodongkan pistolnya tepat ke arah pria bertubuh tinggi, ketua penculikan.
Diikuti dengan Seokjin dan Xiumin di belakangnya yang siap bertarung dengan tangan kosong, biasa, lupa membawa senjata.
Yoongi tidak langsung membebaskan putranya, dia memilih bertarung lebih dulu. Jimin sepertinya tidak terlalu kehilangan banyak darah, hanya saja terlihat lemah."Jimin, bangunlah dan pergi dari sini!"
Jimin membuka matanya, memperhatikan Yoongi yang bertarung tepat di depannya terbaring. Sesekali menoleh pada Seokjin dan Xiumin, dua sahabat Yoongi yang dia anggap sebagai paman sendiri.
"Daddy~""Serahkan saja uangnya dan aku akan memberikan Jimin padamu!"
"Kita bertarung dulu, pengecut!"
Bugh
Merasa tidak terima dengan ucapan Yoongi, pria tinggi itu memukul pipi kiri Yoongi hingga menimbulkan luka memar.
Jimin hanya menutup mulut dengan tangan, merasa tidak tega sekaligus kebingungan.
Jonghan memang ikut, tetapi anak itu menunggu di mobil. Dia terlalu takut, seharusnya dia menolong Jimin."Sialan!" umpat Yoongi sembari membersihkan darah dari sisi kiri bibirnya, "tidak perlu memukul begitu!"
"Apa-apaan!? Seharusnya kau yang menjaga cara bicaramu bos muda!"
"Memang faktanya bahwa kau pengecut, bodoh!"
Seokjin membuang nafas, jujur pada dirinya 'bahwa cara yang dilakukan Yoongi salah. Pertarungan seharusnya tidak menimbulkan perdebatan juga, terkecuali masing-masing petarung bermulut lebar. "Min, fokus dengan lawanmu!"
Bugh
Yoongi dengan cepat menendang perut buncit si penculik, dia tidak mungkin buang-buang waktu.
Jonghan memberanikan diri untuk masuk dan menghampiri Jimin, membuka ikatannya."Kau baik-baik saja?"
"Ya, tentu."
"Baik? Darah hampir memenuhi tubuhmu kau bilang baik!?"
"Jika aku tidak punya darah, aku akan mati."
Jonghan mendengus kesal. "Sepertinya paman Xiumin yang membuatmu begini. Jadi orang bodoh dengan kata-kata."
Grep
Siapa bilang Jimin dan Jonghan aman-aman saja? Datangnya Yoongi, Seokjin dan Xiumin bukan berarti semua anak buah mati. Sepertinya mereka adalah salah satu kelompok penculik yang paling banyak di Seoul.
"Astaga, aku lupa membawa dua bayi itu ke dalam mobil lebih dulu."
"Serahkan uangnya atau kalian akan kehilangan dua anak bodoh ini!" ucap ketua penculik itu sembari menodongkan moncong pistolnya pada kening Jimin.
"Baiklah akan aku serahkan, tapi aku harus membawanhya dulu ke mobil bersama Jimin juga."
"Bawa saja jika bisa."
Yoongi menoleh pada Jimin dan Jonghan, terikat dan terjaga pula. Yoongi membuang nafas dengan halus.
Jimin kembali menunduk, meronta seakan dia benar-benar ingin bebas.
"Diamlah dulu, Daddy akan membuatmu bebas.""Kau ingin uang atau tidak bodoh!?"
Penculik menoleh sekilas pada Jimin dan Jonghan, kemudian kembali menoleh pada ayah muda di depannya.
Dor
"Sialan, kau membawa polisi!?"
"Tidak, pengecut!"
Ketua penculik itu menodongkan pistolnya pada Jimin, Yoongi terlihat panik. Jika penculik bodoh itu menarik pelatuk pistolnya maka dalam satu detik Jimin akan mati.

KAMU SEDANG MEMBACA
DGMAL: Yoonmin[END[18+]
Fanfiction[AKAN DI REVISI][my first work; kalo jelek monmaap ini ditulis pas lagi masa-masanya gua norak.] Daddy Give Me A Loly(DGMAL) Yoonmin 18+ [ END ] No Children-No watcher under 18 Kehidupan Min Yoongi single sekaligus ayah muda dengan satu bayinya, Par...