Apa perlu aku unpublish story ini sebab aku dituduh berlebihan sama penggemar ship normal? Berlebihan kah? Perasaan enggak ada 18+nya:"
.
.
.Yoongi membawa Jimin ke mall terdekat, membiarkan putranya bermain sepuas hati. Yoongi tahu bahwa Jimin sangat merindukannya, dia kan tidak pulang hampir tiga hari.
Jimin berlari kesana-kemari seraya meraih semua makanan ringan kesukaannya, meninggalkan Yoongi yang tertinggal jauh di belakang karena kakinya masih belum stabil untuk diajak berlari.
"Jiminnie, pelan-pelan."
Jimin menoleh, menatap Yoongi yang melambai-lambaikan tangan padanya. "Daddy tunggu di situ juga tidak apa-apa," ucap Jimin sembari terus melangkah meninggalkan Yoongi.Yoongi hanya menggeleng pelan, dia tahu bahwa Daegu lebih berbahaya daripada Seoul. Tetapi, apa yang harus dilarang? Jimin sudah dewasa dan memiliki keinginan yang lumayan banyak.
"Nanti kembali lagi ke sini!" tegasnya.Namjoon datang ke hadapan Yoongi dengan Taehyung yang berada di kereta bayi, pertumbuhannya seperti Jungkook, lamban.
"Dimana Jiminnie?""Tuh, sedang mengambil cemilan," ucap Yoongi sembari mengarahkan telunjuknya pada Jimin yang tengah mencoba meraih snack.
"Jonghan-ah, kau mau beli snack!?"
Namjoon memberikan beberapa lembar uang pada Jonghan, kemudian membiarkan putranya ikut bersama Jimin yang juga tengah berbelanja."Tolong ambilkan snack itu," tunjuk Jimin pada salah satu snack yang terletak lebih tinggi darinya.
Jonghan menengadah, kemudian meraih snack yang dimaksud Jimin.
"Ini, hanya untukmu."Yoongi membersihkan pipi Taehyung yang sedikit kotor karena biskuit yang dimakannya dengan tisu, Namjoon tidak sadar tentang hal itu. Salah memang jika Namjoon ditakdirkan untuk menjadi ibu. "Dimana Seokjin hyung?"
"Bersama Hoseok di depan, biasalah." Namjoon tertawa kecil diikuti suara tawa Yoongi yang jarang sekali terdengar. Mereka memang selalu bergurau.
Xiumin datang menghampiri Yoongi, memberikan ponsel dan juga beberapa snack padanya. "Kau lupa membawa ponselmu, sudah itu saja."
Xiumin berbalik, meninggalkan Yoongi dan Namjoon yang masih berbicara banyak hal."Dia kenapa sih!?" tanya Yoongi sembari memperhatikan layar ponselnya yang sedikit retak akibat jatuh kemarin.
"Jika dia kelelahan, dia akan seperti itu. Maafkan saja," ucap Namjoon sembari tersenyum.
Yoongi mengangguk, masalahnya bukan karena dia marah akan sifat Xiumin. Tetapi, sikap Xiumin itu ... seperti sifat seseorang yang tengah cemburu.
Jimin menarik tangan Xiumin, membuat Xiumin otomatis berhenti melangkah. "Eh, ada apa?""Paman mau cemilan tidak? Aku traktir pake uang daddy deh, ya!?"
"Tidak, aku tidak ingin mengkonsumsi cemilan terlalu banyak," ucap Xiumin sembari kembali menghampiri Seokjin dan Hoseok yang tengah bergurau, meninggalkan Jimin yang masih memperhatikannya dari jauh.
Yoongi menghampiri bayi kesayangannya kemudian memeluknya, Jimin hanya merasakan kehangatan sembari memilih dua cemilan di tangannya. Hanya itu, hanya itu yang dapat Yoongi lakukan sebab merasa bersalah.
"Paman Xiumin sedang lelah, kamu bersama Jonghan saja, ya!?"Jimin mengangguk sembari tersenyum pada Jonghan yang tengah menatapnya sembari memilih es krim, Jimin tahu, menjadi Jonghan tidak seperti yang dia pikirkan. Bayi besar Namjoon itu memilih tidak dipedulikan saat Taehyung menjadi putra kedua dari dua daddynya, yang benar saja. Namjoon tidak sejahat itu, dia membagi waktunya bersama Hoseok.
"Daddy, lepaskan dulu ... mau beli es krim sama Jonghan," ucap Jimin yang langsung dituruti oleh Yoongi, melepaskan pelukan.

KAMU SEDANG MEMBACA
DGMAL: Yoonmin[END[18+]
Fanfiction[AKAN DI REVISI][my first work; kalo jelek monmaap ini ditulis pas lagi masa-masanya gua norak.] Daddy Give Me A Loly(DGMAL) Yoonmin 18+ [ END ] No Children-No watcher under 18 Kehidupan Min Yoongi single sekaligus ayah muda dengan satu bayinya, Par...