08. Flashback

3.4K 231 6
                                    

Yoongi memberikan botol susu kepada bayinya yang tengah fokus mencorat-coret tidak karuan pada kertas yang seharusnya digunakan untuk menggambar, Yoongi hanya tersenyum sembari menciumi pipi gemuk Jimin.

"Kau ini lucu sekali," ucap Yoongi sembari memangku Jimin untuk mandi pagi.

"Daddy~" Rengekan pertama Jimin membuat Yoongi semakin gemas.

Tok tok tok

Namjoon berdiri di depan pintu rumah Yoongi, hari ini dia bertugas sebagai polisi dan nanti akan berubah menjadi karyawan Yoongi.

Ceklek

Namjoon tersenyum kecil, menyadari bahwa Yoongi tidak mengenali dirinya.
"Min, aku Kim Namjoon," ujar Namjoon sembari melepaskan topi polisinya dan sedikit membungkuk hormat.

Yoongi memeluk Namjoon, rindunya sungguh tertahan bertahun-tahun. Sejak Yoongi pindah ke Daegu tujuh tahun yang lalu, Namjoon hanya bersama Hoseok dan Seokjin. Memilih hidup bersama menjadi seorang daddy dua tahun yang lalu.
"Kau ini hebat sekali, polisi muda hehe."

"Asal kau tahu, aku loncat kelas. Pintar sekali kan aku ini," ucap Namjoon memperlihatkan smirknya diikuti dengan tatapan malas dari Yoongi.
Namjoon masuk ke dalam rumah Yoongi setelah menyimpan sepatunya ke rak di teras tadi, meninggalkan Yoongi yang masih tertegun di ambang pintu.
Jimin yang baru saja mandi belum berpakaian, Yoongi membuka pintu dulu tadi.
Namjoon menghampiri Jimin, memberikannya mainan yang tersimpan di atas meja. Memakaikan Jimin popok supaya tidak mengompol dimana saja. "Ini bayi yang Seokjin rawat, ya? Usianya berapa sih? Tiga tahun 'kan?"

"Sebelas tahun."

"Kecil sekali, tidak mungkin. Seokjin kan tidak tahu usia anak ini dulu."

"Ah! Apa? Jadi, artinya dia masih sangat kecil?"

"Kulihat sih iya, Jonghan saja sudah bisa berlari. Masa dia belum?"

Yoongi mengerutkan keningnya setelah membawakan minuman kaleng dari dalam lemari es untuk Namjoon. "Tidak apalah, sebelas tahun saja. Dia akan tetap menjadi bayiku."

Namjoon tersenyum kecil, Jimin yang berada di pangkuannya kini tengah memainkan kancing bajunya.
"Hey, dia lucu sekali. Surat adopsinya sudah ada?" Namjoon tertawa keras setelah mengetahui bahwa Jimin menggigit jari telunjuknya.

"Sudah, Seokjin hyung memberikannya padaku kemarin. Aku rasa dia sudah lama merawat bayiku."

"Memang, soalnya ibumu yang mengadopsi anak ini atas namamu dan memberikannya pada Seokjin sebagai hadiah ulang tahun untukmu."

"Aku sudah tahu."

"Aku hanya memberitahu lebih lanjut, menyebalkan sekali kau ini."

Jimin menarik baju Namjoon sembari berusaha membuka setengahnya, dan Namjoon hanya tertawa sembari menjauhkan Jimin dari bintang pangkat yang berada di bahunya. Jimin bisa terluka jika terkena bintang-bintang itu.
"Aku harus kembali bertugas, ini bayimu. Namanya siapa?" Namjoon memberikan Jimin pada Yoongi dengan ringan, maksudnya dengan satu tangan.

"Hati-hati bodoh! Bagaimana jika bayiku terjatuh tadi? Namanya Park Jimin."

Namjoon tertawa kecil, mengacak rambut Jimin setelah memakai sepatunya. "Aku pergi. Oh ya, aku akan ke kantormu besok. Kau bisa bermain dengan Jimin tapi jangan keluar rumah, sebab kau masih dicari para pembunuh itu."

Yoongi mengangguk sembari menutup pintu sesuai perintah Namjoon sebelum pergi.
"Aku tidak akan pernah membiarkanmu terluka, apalagi terjerumus dalam masalahku, Park Jimin."

"Aaaamaa daddy~"

"Kau ini berapa tahun sih? Uuh, aktamu memang menunjukkan bahwa kau sebelas tahun. Tapi, sepertinya bukan."

DGMAL: Yoonmin[END[18+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang