Note: 'Entah kenapa suka sebel, di note udah pake italic, Blod, underline. Sini enggak ada ugh:"
***
—dua hari kemudian.
Masih dengan masalah yang sama, dimana para daddy tengah sibuk mencari informasi tentang 'teror'.
Kali ini Seokjin juga ikut terteror, malam kemarin saat ia pulang dari rumah Yoongi. Dia bilang 'Jungkook terjatuh di teras sebab genangan darah yang tidak diketahui darimana asalnya.'"Benarkah? Woozin hyung tidak akan sekejam itu," ujar Yoongi dengan paraunya yang semakin berat—dia flu.
"Memangnya siapa yang menuduh Woozin!?"
Seokjin membuang nafas kasar, masih kesal dengan demamnya Yoongi sebab teror itu.—demam sebab Yoongi terlalu banyak berfikir, bahkan Jimin juga terkena dampaknya. Pasangan daddy dan baby ini terkena flu setelah terjatuh dari tangga, mereka bilang salah satu anak tangganya terkena minyak tapi entah siapa yang menjatuhkan minyak di sana sehingga menjadi genangan tak terurus.
"Namjoon, aku ingin berbicara dengan Woozin hyung jika ia masih hidup."
Manusia yang diberikan pertanyaan malah terdiam, tak menggubris pertanyaan Yoongi hingga ia terlupa.Hoseok merebut ponsel Namjoon. "Yoongi bilang ia ingin berbicara dengan Woozin jika hyungnya itu masih hidup," ucap Hoseok mengulang sebab Namjoon yang tak merespon, barangkali saraf telinganya mungkin ada yang rusak.
"Masalahnya dia bernomor ponsel Jepang dan aku tidak memilikinya," jawab Namjoon kembali merebut ponselnya secara paksa dari tangan Hoseok.
Yoongi meneguk teh hangatnya, merasa canggung akan pembicaraan yang terus-menerus membicarakan 'teror' bahkan tidak ada yang berubah tentang 'menuduh Woozin atau Wonwoo untuk saat ini'
—kehabisan orang untuk dituduh, mereka merupakan kaum orang pikiran sempit namun belum tentu selamanya menganut kebodohan.
"Hei, lihat rekamannya!"
Seokjin menyodorkan komputer pribadi kecilnya dan memperlihatkan seseorang dalam video rekaman CCTV pada Namjoon."Sedang apa dia? Berdiri kaku seperti zombie!?"
Namjoon menyimpan cangkir teh yang sedari tadi ia diamkan di tangannya, "wajahnya benar-benar seperti zombie, apakah di Korea terkena virus zombie?"Plak
Seokjin menampar pelan pipi Namjoon sebelum mendapat suara tawa serentak dari orang-orang yang mengelilinginya—Namjoon benar-benar bodoh. "Apakah dia terlihat seperti Woozin?" Kini Seokjin memperlihatkan video rekaman CCTV itu pada semuanya.
Yoongi menggeleng menandakan bahwa Yoongi mengatakan -tidak tahu- pada Seokjin, mau bilang 'ya' tapi sepertinya 'tidak'
Ragu-ragu."Lebih mirip Wonwoo, ya?"
"Siapa sih si Wonwoo itu!?"
tanya Hoseok sembari menatap Namjoon sinis, ngeri lah."Anak sulung dari keluarga Min...," pungkas Yoongi, menoleh dengan kuyu diiringi paraunya yang mulai makin menjadi—tidak jelas.
"Apakah kau tahu kemana Wonwoo?" tanya Seokjin dengan wajah polosnya yang membuat semua orang tiba-tiba ingin memukul.
"Seokjin hyung, jangan bodoh! Kau ingin kena pukul?"
Xiumin menendang kursi, mengarah pada Seokjin—untung saja tidak mengenai kaki si tuan tampan.Namjoon terkekeh, diiringi tangisan Taehyung dan Jungkook yang tiba-tiba mengacaukan suasana. Membuat Hoseok kewalahan mengurus keduanya.
—ngomong-ngomong di mana Jimin?
Tentu saja bersama Jonghan di perpustakaan, mereka berdua tidak diperbolehkan menginjak lantai sekolah oleh daddy masing-masing.
![](https://img.wattpad.com/cover/204256226-288-k212172.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
DGMAL: Yoonmin[END[18+]
Fiksi Penggemar[AKAN DI REVISI][my first work; kalo jelek monmaap ini ditulis pas lagi masa-masanya gua norak.] Daddy Give Me A Loly(DGMAL) Yoonmin 18+ [ END ] No Children-No watcher under 18 Kehidupan Min Yoongi single sekaligus ayah muda dengan satu bayinya, Par...