Ini pendek****
*
*"Kau mau lolipop?"
Yoongi menyodorkan lolipop sebesar donat pada Jimin.Tentu saja Jimin meraihnya, selama ini Yoongi melarangnya untuk memakan lolipop. Bahkan kali ini Yoongi membeli sepuluh buah lolipop sebesar donat, tangan Jimin yang berada di tangannya terasa menggelitik tak kuasa ingin ambil. Memasukan tangan Jimin ke dalam saku mantel itu pasti sangat hangat rasanya, apalagi di tambah jantung Yoongi yang berdebar tak karuan—bayangkan saja.
"Itu untukku? Banyak sekali." Jimin menatap tangan Yoongi yang menggenggam banyak sekali lolipop, bahkan ia sampai menelan air liurnya sendiri.
"Hanya untuk anakku," ujar Yoongi sembari memberikan semua lolipop itu pada Jimin.
—saat Yoongi pergi nanti, apakah Jimin akan menerima fakta dengan lapang dada?
Tentu tidak.
.
.
.Jimin tak ingin melepas tangan Yoongi malam ini, ia tahu bahwa Yoongi akan pergi ke Jepang dalam waktu singkat, mungkin 2 atau 3 jam lagi.
"Aku sayang daddy.""Kenapa kau terus mengucapkan itu? Daddy tidak akan pergi lama," ucap Yoongi, masih dengan tangan Jimin di genggamannya.
Ngomong-ngomong mereka tengah melihat bintang malam ini, santai menikmati desiran angin malam yang menerpa perhelai rambut mereka ditambah dinginnya musim salju bulan ini. Rumput halaman rumah Yoongi yang berubah menjadi tumpukan salju membuat Jimin rindu merebahkan diri di sana, bersama Yoongi.
Tak terasa, butiran air mata membasahi pipi Jimin hingga bertemu dengan tangan Yoongi. "Kau menangis?"
"Rasanya daddy akan pergi jauh dariku."
"Hanya ke Jepang, sayang."
Jimin memeluk Yoongi, lagi, membuat Yoongi ikut kalut dalam tangisan pula. Malam ini Jimin merasa ia akan kehilangan, hanya sendirian tanpa Yoongi lagi. "Rasanya kau bukan pergi ke Jepang daddy, hiks."
Isakan Jimin terdengar jelas, menghancurkan gemericik air lelehan salju."Mungkin itu hanya sekedar perasaanmu saja."
Tidak ada yang Jimin katakan lagi, merasakan Yoongi yang mulai mempersiapkan diri untuk menahan tubuhnya yang mulai tertidur. Jimin tau, tidak ada ayah sebaik Yoongi di dunia ini. Tidak ada yang cocok untuk dirinya selain Yoongi.
"Tidurlah, aku selalu ada untukmu."
Yoongi memang mencintai Jimin, sebagai putra dan sebagai kekasihnya.
Namun, Yoongi masih menjaga kenormalan Jimin untuk tetap berada di jalan yang benar ... bukan di jalan yang salah seperti dirinya..
.Namjoon diam di keheningan malam ini, menatap Hoseok yang tengah tertidur di sampingnya. Namjoon mengerti, selama ini dia menginginkan Yoongi, perasaannya terhadap Hoseok telah memudar.
"Namjoon, dirimu terlalu bodoh," ucap Namjoon pada dirinya sendiri. Hoseok meraih tangan Namjoon dan menggenggamnya erat, "apakah aku jahat?"
Namjoon merebahkan diri, langsung mendapatkan pelukan dari Hoseok yang masih tenang dalam dunia mimpi.
Semakin merasa bersalah, itulah yang dirasakan Namjoon. Mendua mungkin bukanlah yang terbaik, tapi perasaan tetaplah sama..
.
.Ini adalah hari di mana Yoongi harus pergi bersama Wonwoo, memang berat tapi Yoongi harus pergi.
"Aku akan pulang ... Jiminnie."Jimin mengembungkan pipi, berlari untuk memeluk Yoongi yang berdiri di ambang pintu dengan kopernya.
"Aku tunggu daddy," Jimin menguatkan pelukannya, "lolipop darimu tersisa satu, aku buka?"
KAMU SEDANG MEMBACA
DGMAL: Yoonmin[END[18+]
Fanfiction[AKAN DI REVISI][my first work; kalo jelek monmaap ini ditulis pas lagi masa-masanya gua norak.] Daddy Give Me A Loly(DGMAL) Yoonmin 18+ [ END ] No Children-No watcher under 18 Kehidupan Min Yoongi single sekaligus ayah muda dengan satu bayinya, Par...