23

2.4K 135 42
                                    

Kalian bisa aja hukum aku karena cerita yang gak nyambung ini, udahlah tinggalin aja aku:(
Ganti cover btw:")

****

Malam ini Yoongi akan mengajak Jimin untuk ikut bersamanya, makan malam bersama Irene di restoran Hoseok.
Sekaligus datang di hari istimewa bagi Namjoon dan Hoseok, merayakan pesta pernikahan mereka.
Semua orang pasti tau Namjoon, polisi gay yang mempunyai banyak profesi.

"Aku ingin nuna Irene menjadi ibuku," ucap Jimin langsung membuat Yoongi yang tengah menyisir rambutnya berhenti.

Yoongi mengelus puncak kepala Jimin. "Kau punya aku, tak perlu ibu."

Jimin menunduk, merasa bersalah telah terjerumus dalam kehidupan Yoongi bahkan menghancurkan masa mudanya.
"Aku tau daddy menyayangiku, tapi daddy pasti perlu pasangan juga 'kan?"

Yoongi menyeringai, menambahkan gel pada rambut Jimin yang susah diatur seperti pemiliknya. Selalu saja berbicara tentang kesalahan, faktanya dia begitu berharga untuk Yoongi.
"Pasangan bisa dicari kapan saja, ini acara paman Namjoon dan kita harus cepat," ucap Yoongi mengalihkan pembicaraan, risih dengan pembicaraan Jimin yang terdengar sama saja.

Melihat pada cermin bahwa dirinya terlihat begitu dewasa, Jimin teringat sekarang bagaimana Namjoon menjalani kehidupannya bersama Hoseok sebagai sepasang kekasih. "Padahal mereka sama-sama pria," gumamnya tak sengaja.

Yoongi menoleh, berhenti merapikan rambutnya yang sedikit terlihat berat.
"Mereka memang sama, tapi cinta mereka begitu besar dan kau harus tau paman Namjoon merubah warna rambutnya menjadi hitam bukan karena dia polisi."

"Lalu karena apa?"

"Karena paman Hoseok yang melarangnya, ia bilang bahwa polisi tidak boleh nakal."
Jimin memeluk Yoongi setelah sang daddy mencubit hidungnya, biasalah Yoongi tidak pernah bisa menahan rasa gemasnya pada bayi.

.
.
.

Yoongi kembali merenung di pesta ini, merasakan bagaimana dekat dengan Irene kembali. Rasanya seperti kembali ke masa lalu.
"Jimin, bagaimana jika nuna menjadi ibumu?" Irene mendekatkan diri, mengelus dagu Jimin supaya lebih dekat.

Jimin mengangguk, merasa setuju namun tatapan sinis Yoongi membuatnya menggeleng. Ini bukanlah hal yang buruk untuk ayah.
Jimin tertidur di pangkuan Yoongi -lagi- menghiraukan bisingnya suasana restoran Hoseok, yang terpenting adalah tidur.

Namjoon menghampiri, menyuruh Yoongi untuk menikmati makanan yang tersedia. Padahal dia memang sudah memakan banyak makanan, restoran Hoseok menyediakan menu terbaru dengan rasa yang sungguh lezat.
Ini adalah hari paling membahagiakan, di mana Yoongi merasakan bahwa ia tengah kencan bersama Irene 'sang mantan kekasih.

Seokjin mendekat setelah Irene sedikit menjauh dari Yoongi hanya untuk mengambil makanan. "Jangan berbohong atas perasaanmu, anak kecil di pangkuanmu itu membutuhkan seorang ibu," ucapnya sedikit membuat Yoongi kesal.

Hanya Yoongi yang terduduk dari sekian banyaknya orang menari, sebab Jimin berada di pangkuannya ia bisa apa. Jonghan tidak bisa membangunkan Jimin apalagi bermain bersama, Taehyung membutuhkan hyungnya.
Irene menyandarkan diri pada sofa, di samping Jimin dekat Yoongi.
"Apakah kau menginginkan sesuatu?"

"Tidak."

"Aku bisa menjaga Jimin jika kau mau."

DGMAL: Yoonmin[END[18+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang