10.

3.2K 203 20
                                    

Dua hari kemudian---

Yoongi belum juga pulang, membuat Jimin mencarinya kesana-kemari. Ikut bersama Namjoon yang bertugas setiap setelah pulang dari kantor Yoongi. Mobil Yoongi masih di tempatnya, tidak ada yang berani menyentuhnya meskipun Xiumin mempunyai kunci kedua dari mobilnya.

Jimin hidup sendiri, terkadang Seokjin dan Jungkook datang hanya untuk menemani. Dia tidak tahu tentang apa yang terjadi pada Yoongi di luar sana.

Namjoon datang bersama rekan polisinya, hari ini dia akan kembali mencari Yoongi bersama-sama. Menyusuri rumah tua di sekitaran Seoul, sedangkan Seokjin dan Xiumin akan menuju Daegu. Hanya dua kota itulah sasarannya, dimana Yoongi tumbuh dengan kenangan dan dibesarkan dengan memberikan kasih sayang.

"Aku tidak yakin hari ini kita bisa menemukan Yoongi, tetapi kalian sudah mengerti 'kan apa yang aku maksud?"
Namjoon mondar-mandir di depan kelompoknya, dia sudah menyuruh anak-anak untuk tinggal di kantor polisi bersama Hoseok dengan pengamanan yang ketat, dia juga sudah memberitahu Seokjin dan Xiumin untuk pergi secepatnya.

"Bagus, jika kalian mengerti. Sebagian dari kalian menyusul dua sahabatku ke Daegu, sisanya bersamaku," ujar Namjoon setelah rekan-rekannya mengangguk pelan.

Sekarang mereka memang tengah merencanakan sesuatu di rumah Yoongi, setelah menjemput Jimin kemudian mengamankannya supaya tenang. "Jimin tidak boleh tinggal sendirian, bahaya jika dia menjadi korban selanjutnya."
.
.
.
"Apakah Daddy diberi makan di sana?"
tanya Jimin pada polisi yang berada di sampingnya.

"Tentu saja, ayahmu itu akan baik-baik saja," jawabnya sembari mengelus rambut Jimin, jujur dia begitu gemas pada anak itu.

"Apakah Daddy akan pulang secepatnya?"

"Tentu saja," jawabnya lagi dengan tatapan yang tidak yakin, untung saja Jimin percaya, "akh, usiamu berapa?"

"Lima belas tahun."

Suasana kemudian diam, dimana semua orang menatap Jimin yang tengah memainkan ponselnya. Termasuk Jonghan yang tengah mengurus Taehyung dan Jungkook tiba-tiba mendongak dengan tatapan yang tidak yakin. "Tunggu! Jimin, sepertinya kau tidak seumuran denganku meskipun kita satu kelas."

Jimin menatap Jonghan kemudian berdiri untuk berbicara serius dengan pria tinggi di depannya itu. "Tapi Daddy bilang usiaku memang segitu."

Jonghan mengangguk malas, jika Jimin sudah menyebut 'daddy atau yang tak lain adalah 'Yoongi dia akan diam.
.
.
Ini sudah lebih dari tiga jam dimana Namjoon dan yang lainnnya pergi untuk mencari Yoongi, namun mereka belum juga kembali. Suara mobil dan pintu kantor polisi yang terus dibuka, membuat Jimin terkejut dan mengira itu adalah Yoongi.

Hoseok pergi untuk mengasuh Taehyung dan Jungkook, meninggalkan Jonghan bersama Jimin saja. Dia tidak khawatir sebab keamanan diketatkan di sana.

Di sisi lain, Namjoon beberapa kali menyusuri jalanan kota Seoul. Beberapa kali melewati rumah-rumah tua hingga memeriksanya hingga detail dan ... tidak ada Yoongi atau bahkan penjahat sekalipun.
Namjoon meraih ponselnya, belum ada panggilan dari rekan-rekannya yang mencari Yoongi. "Apakah Seokjin sudah menemukan Yoongi?"

"Halo!?"

'Namjoon? Ada apa? Yoongi sudah ditemukan!?'

"Belum, bagaimana dengan pencarian kalian? Apakah menemukan bukti atau bahkan menemukan Yoongi?"

'Tidak ada sama sekali, kami mencarinya hingga seluruh wilayah,' jawab Xiumin terdengar sangat meyakinkan.

"Baiklah, kalian akan menginap di sana hingga Yoongi ditemukan," ucap Namjoon sembari mematikan sambungan panggilan.
.
.
.
Yoongi terlihat begitu mengkhawatirkan dengan kondisinya, dimana jas yang ia kenakan sebelumnya terlepas dari tubuh kurusnya, hanya memakai kemeja lusuh dengan celana yang juga sama kotornya. Dia tersiksa, bahkan wajahnya saja penuh dengan luka memar.

DGMAL: Yoonmin[END[18+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang