11

145 13 3
                                    

Besok adalah pertunjukan pertamaku,aku berlatih lebih hari ini.
Menatap senja yang sudah datang,lalu kembali membereskan apa yang seharusnya ada untuk besok.Aku memilih dress untuk pertunjukanku besok.
Jika kalian ingin tau bagaimana dressku,akan aku perlihatkan.

1


2

3

Tadaaaa,cantik bukan?Setelah lamanya memilih dress,aku beristirahat sejenak sebelum memutuskan untuk pergi dari sanggar ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tadaaaa,cantik bukan?
Setelah lamanya memilih dress,aku beristirahat sejenak sebelum memutuskan untuk pergi dari sanggar ini.

Idho sudah menungguku di luar sana,padahal aku tidak meminta untuk di antarkan pulang,entah apa yang ingin ia bicarakan padaku.

"Kayla."sapanya lalu tersenyum ketika aku baru sampai ke depan gerbang sanggar itu.
"Apa?"
"Ke rumah pohon yu?!"ajaknya.
Aku meng-iyakan,akhirnya kami berdua pergi menuju rumah pohon yang terletak di belakang rumah idho.

Saat sampai,aku di sambut oleh mama idho,wanita itu sungguh cantik,dengan rambut hitam sebahunya,membuat dia terkesan masih muda.

"Ada Kayla ternyata."
"Eh iya tante."ucapku tersenyum.

Setelah berbincang singkat dengan mama idho,aku akhirnya pergi menyusul idho yang kala itu sudah pergi terlebih dahulu ke rumah pohon.

"Idho!!??"teriakku yang masih berada di bawah pohon.
Kemudian dia memunculkan kepalanya.
"Apa?"
"Bantuin kenapa sih,susah tau."
"Manja banget,biasa juga sendiri.
"Huh dasar."aku mempoutkan bibir.

Setelah sampai di rumah pohon,aku melihat idho yang tengah duduk menutup mata,dengan earphone yang menggantung di telinganya.

"Ngapain kamu ajak aku kesini kalo cuma nemenin kamu tidur."ucapku mengomel.
Sementara idho tidak menggubrisku,dia tetap pada posisinya.
"Aku pulang deh yaaa."ucapku.
"Kayla?!"dia memanggilku.
"Apa?"kataku.
"Maafin aku ya besok aku gabisa nonton pertunjukan kamu."ucapnya terdengar lesu.
Aku sedikit kecewa terhadap apa yang idho ucapkan padaku.
Aku menghela nafas,kemudian berkata.
"Yaudah gapapa."

Gapapa sebuah kata andalan perempuan untuk menyembunyikan apa yang sebetulnya ia rasakan.

Kami sama sama diam saat itu,sampai aku memutuskan untuk pamit pulang.

Sesampainya di rumah,aku langsung menghempaskan tubuhku ke kasur dengan bed cover berwarna hitam ini.Memejamkan mata lalu kembali menerawangkan pikiranku tentang idho,memang dia mau kemana sih?sampai tidak bisa datang di pertunjukanku besok.
Aku mengambil handphoneku yang tadi sempat ku taruh di atas meja belajarku.Niatku ingin menghubungi idho----sadar Kayla kamu saja tidak punya kontaknya,bagaimana kamu mau menghubungi dia.Bodoh memang.

DiamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang