09

143 14 2
                                    

"am am am bu bu bu ambuuuuuu."panggilku sore itu.
"Stop Kayla ambu pusing denger kamu ngulang ngulang terus kamu manggil ambu."ucap ambu sambil memegangi keningnya.
"Ambu siap dapet pertanyaan dari kayla?"tanyaku sambil menatap serius ke arah ambu.
"Pertanyaan naon sih."
"Idho tadi ngabarin ambu kalo Kayla pulang bareng dia?"
"Ya gitu deh."jawab ambu.
"Ih ambu mah gitu,cerita atuh sama Kayla."ucapku merengek.
"Ambu minta kontak Idho dari temen kamu,ambu ingin mencari tau lebih dalam tentang idho,enak saja anak gadis ambu mau di dekati sembarang orang,apalagi orang yang tidak ambu kenal."ucap ambu panjang lebar.
"Ngapain ambu nyari tau tentang idho?"tanyaku.
"Biar kamu gak salah jatuh hati Kayla."
"Ih naon sih ambu,amit Amit Kayla suka sama idho."ucapku sambil mempoutkan bibir.
"Amit amit atau imut imut?"ucap ambu terkekeh.
"Ambuuuuuu."
"Dasar anak baru beger."aku dan ambu sama sama tertawa sore itu.

🌻🌻🌻🌻

Melekak lekukan kakiku,bertahan di ujung pointe,menyeimbangkan tubuhku agar berhasil menyampai posisi sempurna,seperti itulah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Melekak lekukan kakiku,bertahan di ujung pointe,menyeimbangkan tubuhku agar berhasil menyampai posisi sempurna,seperti itulah.Aku suka ballet.

Irama itu mengayun syahdu,aku menari dengan tataan koreografi tersusun rapi.Jiwaku menyatu dengan lantunan musik itu.Berputar putar kesana kemari membuatku merasa menjadi ballerina terhebat sepanjang hidupku.Ini cita citaku,ingin menjadi seorang ballerina hebat.

Soreku ku habiskan dengan berlatih,sore menjelang malam aku dan teman teman yang lain memutuskan untuk menghentikan latihan kami hari ini,aku berkemas keluar dari sanggar ballet itu.

Aku sudah ada janji dengan idho,dia memintaku untuk mengantarnya ke sebuah toko buku di Bandung.

"Udah lesnya?"Tanya idho ketika dia baru saja sampai.
"Sudah."jawabku.
"Yaudah ayo naik."

Aku kembali di bonceng oleh orang ini.Mengendarai motornya menuju toko buku.

"Kayla saya cari buku dulu ya,kamu bebas mau kemana aja asal masih di toko buku ini,kalo kamu hilang abis saya sama ambu kamu."ucap idho panjang lebar,sementara aku hanya melongo dan mengangguk.

Aku memutuskan untuk mencari novel terbaru di rak buku,selama aku mencari cari,aku temukan sosok idho yang sedang mencari buku juga.Aku menatap dia,memperhatikan dia.Kemudian berfikir kenapa makhluk tuhan ini selalu ada di hadapanku.

Terlalu lama memperhatikan mungkin membuat idho merasa ada aura mistis yang sedari tadi memperhatikannya,dengan cepat dia mengarah pandangannya kepadaku,hingga mata kami tepat berjumpa.Aku memalingkan wajahku dengan cepat,lalu kembali mencari novel terbaru.

"Sudah liat liatnya?"Tanya idho membuatku tersadar akan lamunanku.Aku berpaling ke wajahnya.
"Ya sudah."aku menjawab.
"Mau pulang sekarang?"Tanya idho.
"Iya."

Kami berjalan keluar dari toko buku ini.Tubuhku tertahan karena idho tiba tiba memegang tanganku,aku melihat tanganku yang kini tengah di genggam oleh idho.

"Ada apa?"tanyaku.
"Saya mau bicara."dia menghela nafas.
"Kamu..."kalimatnya menggantung,kemudian dia mengulang kembali.

"Kamu mau jadi teman saya?"
Aku merasa aneh dengan pertanyaan yang idho berikan kepadaku.
"Kita kan teman."jawabku
"Maksud saya,teman yang selalu ada disaat saya atau kamu saling membutuhkan satu sama lain."terangnya.
Aku bergeming seketika,kemudian mulai kembali berbicara.

"Ih apa sih iya kita teman"jawabku sambil tersenyum lalu menggaruk tengkuk yang tidak gatal.
"Oke."jawabnya.

Malam ini di pikiranku,jiwaku,benakku masih saja terdengar suara suara idho yang berkata.

"Kamu mau jadi teman saya?"

Kalimat itu selalu saja mampu membuatku tersenyum tanpa sebab.Ada apa dengan hati ini?mengapa perasaan asing seperti ini tiba tiba ku rasakan?

Sudahlah,malam ini aku ingin tidur dengan cepat,tapi prosesku tertidur malam ini ternyata lama karena kata kata itu selalu saja ada di kepalaku,padahal apa istimewanya kata kata itu?arghhh aku kesal.

Aku terbangun dengan rambut super tidak teratur,kantung mata yang terlihat jelas,mengingat semalam karena susah tidur,akhirnya aku memutuskan untuk menonton film kesukaanku.

Aku turun ke bawah untuk sarapan, berpamitan kepada ambu,lalu pergi menuju sekolah.

"Kayla!" Panggil seseorang,aku menoleh.
"Apa sal?"
"Aku mau nyalin PR matematika dong,aku lupa ga ngerjain semalem malah nonton drakor,ya Kayla please."ucap Salma memohon.
"Iya bawa aja bukunya."
"Yeayyy makasihhh Kayla,cantik dehh,langsing dehh,tinggiii dehhh."ucapnya kegirangan.
"Kalo gini aja baru muji dasar."ucapku malas.
Dia hanya terkekeh.

Pandanganku teralihkan tepat ke tempat parkiran,lelaki kemarin yang mengajakku untuk berteman sudah datang.

"Kayla woy!kesambet kamu,liat apa?!"ucap Salma melambai lambaikan tangan.
"Eh engga,hayu ke kelas."
Aku menarik tangan Salma,berjalan menuju kelas.

Salma sibuk menyalin PR matematika,sementara aku memainkan benda kotak bercahaya.
Terbersit di pikiranku ambu punya kontak Idho,sedangkan aku? Ahh sudahlah tidak penting juga.

Hari itu sekolah hanya setengah hari,dikarenakan ada rapat dadakan,itu artinya aku bisa pulang lebih cepat.

Aku menunggu di jalanan raya, menunggu angkutan umum datang.
Jeng jeng jengg
Idho datang lagi,ketika menunggu pasti dia selalu ada,kenapa ya heran aku.

"Nunggu siapa?"Tanya idho.
"Angkot."
"Mau bareng?"
"Ga usah."
"Yakin?"
"Iya."
"Yaudah."
Belum sempat dia memajukan kendaraannya,aku menahan.
"Eh iya ikut."aku tersenyum kikuk.
"Labil."ucap lelaki itu.

Dalam riuhnya perjalan,kami berdua berbicara,baru kali ini aku dan idho berdialog sepanjang ini.Dia sempat menanyakan ingin makan atau tidak,Namun ku jawab tidak karena aku memang sedang tidak lapar.
Dia juga menawarkanku untuk pergi ke sebuah tempat rahasia,kali ini dia memaksa,akhirnya aku meng-iyakan saja.
Dia mengajakku ke sebuah rumah pohon tepat di belakang rumahnya,rumah pohon ini sangat cantik.
Banyak hiasan unik di dalamnya,membuat siapa saja merasa betah jika berada di dalam rumah pohon ini.
"Wah bagus banget,ini kamu yang hias?"tanyaku kepada idho.
"Saya menghias rumah pohon ini sama kakek saya waktu saya kecil,setiap sore saya dan kakek sering ke rumah pohon ini hanya sekedar untuk bercerita atau bahkan diam tidak jelas,tapi ketika umur saya 13 tahun,kakek meninggal karena penyakit paru paru yang dia punya,sejak itu saya gak punya temen untuk nemenin saya di rumah pohon ini."jelasnya.
Aku hanya bisa terdiam sambil menatapnya,aku tidak bisa melakukan apa apa,mungkin mendengarkan saja sudah cukup.
"Kayla?"
"Iya kenapa?"
"Kamu mau jadi teman saya ketika sore hari di rumah pohon ini?"
Aku terdiam sejenak lalu berbicara.
"Iya aku mau."

Aku Kayla,kini aku adalah teman yang selalu ada untuk idho,dan juga teman sore hari di rumah pohon ini.

Assalamualaikum wr wb.
Sehatt selalu ya temen temen,banyakin minum cuaca lagi panas panasnya hehe.
Jangan lupa vote dan comment yaa.

I love youuuuuuuu

Ajngskmaaa

DiamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang