Sudah 3 hari semenjak pertunjukanku Idho menghilang tanpa kabar.Kemana dia?
Rasanya campur aduk kesal,khawatir,marah bercampur menjadi satu,termasuk rindu.Aku menatap langit langit kamarku,menebak nebak kemana makhluk itu sekarang,seketika aku teringat,bahwa ambu mempunyai kontak Idho.Tanpa lama,aku segera menuruni anak tangga dan pergi menghampiri ambu.
Aku menghampiri ambu yang sedang berada di ruang tengah saat itu.
"am am am bu bu bu ambuuuuuu."panggilku.
"Kuangger kamu mah,kenapa?"
"Ambu."ulangku.
"Apa Kayla?"
"Gini.."aku menggantungkan ucapanku sebelum akhirnya melanjutkan karena melihat sorot mata ambu yang horor.
"Gini ambu kan punya kontaknya idho."ucapku.
"Terus?"Tanya ambu.
"Nah Kayla mau minta tolong dong ambu."
"Minta tolong apa?"
"Ambu kirim pesan ke Idho ya,tanya tanya apa gitu atau tanyain kabar dia gimana atau sekarang ada dimana."ucapku lalu tersenyum kikuk.
"Males ah, kenapa engga sama kamu aja sih."kata ambu.
"Engga punya kontaknya,lagian malu atuh ambu,ya ya ya?"ucapku memohon.
"Deuh dasar,kalo jatuh cinta jangan ngerepotin orang atuh neng."Aku yang hanya diam tersenyum,sementara ambu mulai mengetik sesuatu di layar handphonenya.
Setelah aku tunggu ambu sibuk dengan layarnya itu,ambu memberikan ponselnya kepadaku,betapa malunya aku ketika melihat percakapan dua insan ini,seperti ini percakapannya.Ambu: assalamualaikum nak idho,apa kabar?
Ridho: waalaikumussalam ambu,baik alhamdulillah.
Ambu: kenapa ambu jarang liat kamu nganter Kayla ya,apa terjadi sesuatu?
Ridho: iya ambu idho sedang ada urusan,jadi sedikit sibuk.
Ambu : yaudah semoga dilancarkan urusannya,Kayla sepertinya sudah rindu berat sama kamu.Kayla sepertinya sudah rindu berat sama kamu.
Melihat ambu berbicara seperti itu sontak aku membulatkan mata,lalu bertingkah tidak jelas,ahh sungguh, ambuuuuuu."Ambu mah kenapa malah bilang gitu?" Ucapku kesal sendiri.
"Loh ambu gak salah kan?memang benar kamu rindu dia."Aku tidak menjawab lagi,aku hanya terduduk lemas lalu bibirku mengerucut.Betapa malunya aku jika nanti bertemu dengan idho.
Aku beranjak dari ruang tengah menuju kamarku kembali.Membantingkan tubuh lemas ke atas kasur,lalu memukul mukul kasur tak berdosa itu,sesekali ku gigit bed cover berwarna hitam itu.
Sadar dengan kebodohan yang sedang ku lakukan,aku terduduk tegap.Menerawang bagaimana nanti wajah menyebalkan idho ketika bertemu denganku,ah sungguh ini membuatku semakin tak karuan.
Tapi tidak apa ternyata dengan aku meminta pertolongan ambu,kini aku tidak terlalu cemas akan idho,idho baik baik saja.
🌻🌻🌻🌻
Cuaca hari ini sungguh tidak bersahabat dengan hati,rasa yang masih saja berkecamuk di tambah dengan cuaca mendung membuat bibirku melengkung terukir pagi pagi.
"Kayla kamu kenapa,sakit?"Tanya salma pagi itu.
"Engga."jawabku.
"Beneran?itu pucet banget loh muka kamu."Tanya salma memastikan.
"Iya beneran gapapa,hayu ah ke kelas."
Ucapku lalu kami berdua pergi meninggalkan lapangan yang lumayan luas itu.Di kelas pun aku tak bersuara aku memilih untuk diam terpaku di bangku yang letaknya berada di tengah itu.Salma yang melihat perubahanku pagi itu merasa aneh.
"Kayla hey kamu serius gapapa?"
Aku menatap Salma lalu tersenyum mengangguk memberi isyarat bahwa aku memang tidak apa apa.Pelajaran berlalu hingga istirahat,aku memutuskan untuk pergi ke perpustakaan siang itu.
"Kayla yakin ga akan ikut ke kantin?atau mau aku bawain makanan?"Tanya Salma siang itu.
"Iya yakin, udah sana ah katanya laper."jawabku.Mendengar jawabanku seperti itu,Salma akhirnya pergi meninggalkanku menuju kantin,sementara aku berjalan menuju perpustakaan, istirahat kali ini bangunan sekolah ini terguyur tetesan hujan,mengingat sejak dari tadi pagi cuaca memang sudah mendung.
Perjalanan menuju perpustakaan,aku terhenti melihat sebuah pemandangan samar samar,seorang laki laki yang menghadap melihatku,tersamarkan oleh jatuhnya rintik hujan yang cukup deras membuat wajahnya terlihat buram.
Dia mulai melangkahkan kakinya,menembus hujan kala itu.Dia menghampiriku lalu tersenyum.Sementara aku,rasa senang dan kesal mulai berkecamuk di hatiku.
Aku pergi memalingkan wajah dari hadapannya,aku berjalan secepat yang aku bisa untuk menghindar dari idho.
"Kayla hey!?"panggilnya.
Aku tetap berjalan tidak memedulikannya,dia berlari mengejarku hingga kini kami berjalan pada satu ritme yang sama.
"Kayla kamu kenapa?marah sama aku?"Tanya orang itu,dia berusaha menahanku dengan memegang tanganku.
Langkahku sempat terhenti kala itu,aku hanya menatapnya dengan tatapan antara senang dan kesal.Aku menepis tangannya,membuatku kini bisa lebih leluasa berjalan meninggalkannya.
"Katanya kangen,kenapa malah pergi gini."kata katanya sontak membuatku berhenti,membalikan badan lalu menunduk.
Kini kami saling berhadapan dengan aku yang tertunduk.
"Kamu jahat jadi temen,hiks..kamu gak hiks.. nonton aku,bahkan gatau kemana selama 3 hari hiks..hiks.."ucapku terisak sembari memukul pelan dada bidangnya itu.Dia hanya diam di perlakukan seperti itu,kemudian aku menatapnya pelan,dia tersenyum kepadaku.
"Kenapa malah diem sih?!"ucapku kesal.
"Katanya kangen,yaudah luapin aja."ucapnya.Aku bergeming idho pun malah terbawa pada keheningan ini.
3-5 menit kami masih bergeming,hingga idho membuka suara."Udah jangan nangis,tambah jelek kan."ucapnya menggoda.
"Gak lucu idho."
"Aku gak ngelawak."Aku tersenyum kesal,akhirnya aku bisa bertemu dengan makhluk bernama idho ini.
Saat itu idho mengajakku untuk ke rumah pohon lagi,aku mengangguk setuju.
"Idho?!"panggilku.
"Apa?"
"Kamu kemana sih kemarin."tanyaku.
"Kepo."ucapnya sambil memegang hidungku,lalu bangkit dari tempatnya entah mau kemana.
"Eh mau kemana?"tanyaku.
"Mau kebawah,awas aja kalo kangen."
"Ih naon sih."ucapku memutar bola mata malas.Saat idho turun kebawah,aku memutuskan untuk membaca beberapa buku yang tertumpuk di pohon rumah ini.
Idho lama sekali."Kayla!?"kini dia yang memanggilku.
"Hmm?"ucapku tanpa memalingkan wajah ke arahnya.
"Aku punya sesuatu."ucapnya.
Aku menatap ke arahnya,kini dia sedang berdiri tegap.Kemudian dia memberikan sebuah kotak yang di bungkus kertas kado berwarna merah muda.
Aku mengambilnya.
"Ini apa?"tanyaku.
"Buka aja."ucapnya sambil menjatuhkan badan ke atas sofa.
Aku membukanya perlahan,setelah berhasil aku membuka kotak itu,di hadirkan sebuah pemandangan yang membuatku sontak kegirangan.Aku menatapnya tidak percaya, sementara idho balik menatapku.
"Ini buat aku?"tanyaku.
"Ya iyalah masa buat aku,Mana bisa aku pake begituan."ucapnya.
Sontak aku memeluk idho----tunggu ada yang janggal disini.Assalamualaikum wr wb
Tetap semangatttt menjalani minggu ini yaaaa.jangan lupa bintanggg.I love youuuuu
Ajngskmaaa
KAMU SEDANG MEMBACA
Diam
Random[TAMAT] "kenapa kamu ga bilang ke aku kalo kamu juga suka sama dia?"tanya Salma dengan nada bergetar. "persahabatan kita lebih penting daripada perasaanku." Ini tentang perasaan yang rumit antara aku,kamu,dan dia.