07

163 14 0
                                    

Teduhku terganggu dengan kehadiran idho di taman ini,dia duduk tepat di sampingku,aku yang berniat untuk mencari ketenanganpun terguncang dengan celotehan celotehannya.
"Beneran ambu kamu ga marah?"Tanyanya kembali.
Aku diam tidak membalas pertanyaan idho.
"Ko kamu ikutan marah,kumaha sih."ucapnya menggoda.
Aku menghela nafas kasar.
"Engga."
"Kenapa ambu kamu marah?"tanyanya lagi.
Sungguh rasa ingin taunya melebihi batas wajar.
"Dia khawatir karena aku pulang sore,ditambah dianter laki laki ga dikenal."ucapku menjelaskan.
"Makanya kenalan dong haha."ucapnya terkekeh.
"Terus kenapa pulang sore?"tanyanya lagi lagi dan lagi.
"Kepo ah,bye."ucapku lalu pergi meninggalkan idho di bawah pohon rindang itu.

Pelajaran sekolah hari ini berakhir seperti biasanya,aku menunggu Pak Jarwo di depan gerbang sekolahku,segerombolan siswa maupun siswi mulai meninggalkan sekolah,membuat sekolah ini terasa lebih sepi.
Aku berharap ketika menunggu seperti ini,tidak ada lagi idho yang tiba tiba muncul di hadapanku,karena sungguh aku masih merasa kesal.Karena dia,hampir semua siswa membicarakanku dan menyangka jika aku berpacaran dengan dia.Membayangkannya saja tidak mau.

Pak Jarwo datang,akhirnya harapanku terkabulkan untuk tidak bertemu dengan idho.
Perjalanan dari sekolah menuju rumah terasa lebih cepat,mengingat jalanan Bandung hari ini terlihat lebih kosong dari biasanya.

"Assalamualaikum ambu,Kayla pulang."
"Waalaikumussalam sayang."
Aku melenggang masuk ke dalam rumah,mencari ambu ke setiap sudut rumah.Aku menemukan ambu sedang menonton televisi siang ini.

"Ambu,Kayla mau bicara."ucapku sambil menatap horor mata ambu.
"Ih serem."ucap ambu dengan wajah pura pura takut.
"Ambu mah,Kayla serius tau."ucapku kesal.
"Iya sayang,kenapa?"ambu terkekeh.
"Gajadi deh nanti aja,dah ambu."ucapku sambil tertawa kecil lalu pergi meninggalkan ambu.
"Yeh dasar anak gadis."gerutu ambu ketika aku pergi meninggalkan ambu yang masih tetap pada posisi semula.

Aku meletakkan handphone ku di antara deretan buku buku.Membaringkan tubuh yang terasa sangat lelah,hingga aku tertidur siang itu,dengan kondisi seragam yang belum sempat ku ganti.

Aku memasuki alam bawah sadarku.Aku berada di posisi di dalam ruangan luas,dengan atap yang berdekorasi khas istana kerajaan.Aku memakai gaun berwarna merah muda lengkap dengan mahkota yang menempel cantik di rambutku.
Suara alunan piano mulai mengisi,menggema ruangan ini.Pintu tepat di depanku terbuka dengan seseorang di dalamnya mulai melangkahkan kaki ke arahku,wajahnya terang tertutupi sinar matahari yang masuk dari celah celah lubang ruangan itu,sosok lelaki ini kemudian memberikan tangannya kepadaku,mengisyaratkan untuk mengajakku berdansa,aku menyambut tangannya.Kini kami berdansa mengikuti irama yang di timbulkan dari piano merdu itu,kemudian dia menekukan tubuhnya,sehingga posisinya kini berada di ketinggian setengah dari tubuhku.
"Maukah kamu....."

"Hey Kayla bangun,ini udah sore."
Aku terbangun dari mimpi indahku,ambu yang sedang asyik menggoyahkan tubuhku agar aku segera bangun.Kenapa ambu membangunkanku di waktu yang tidak tepat?ayolah aku ingin tau apa yang ingin pria itu ucapkan padaku,aku sedikit kecewa sore itu.
"Ambuuuuuu."kataku.
"Bangun eh teu kengeng bobo sonten sonten."ucap ambu.
(Bangun jangan tidur sore sore).
"Kayla lagi mimpi ketemu pangeran,ambu mah malah ngebangunin."ucapku kesal.
"Mimpi mah bisa di lanjut nanti,udah hayu bantuin ambu bikin sambel."ucap ambu lalu pergi meninggalkanku.

Aku berjalan lunglay menghampiri ambu,yang kala itu sedang menyipkan bumbu bumbu.

"Nih bantuin bikin sambel,anak gadis harus bisa masak,jangan kerjaannya halu terus."ambu terkekeh.
"Ambu mahhhh."ucapku dengan bibir mempout.

Hari ini aku dan ambu membuat sambal terasi,ah rasa tak sabar mulai menjalar di mulutku untuk segera memakan sambal itu.Aku gadis sederhana,jika kamu ingin membuatku bahagia cukup beri saja aku sambal hehe.(engga deng becanda,masa aku bisa disuap pake sambel aja,noooo)

Ketika asyik memakan sambal yang tadi aku buat dengan ambu,ambu memulai percakapan di tempat meja makan ini.

"Kayla, kemarin yang anter kamu siapa?"Tanya ambu.
Aku cukup terkejut dengan pertanyaan ambu.
"Paling juga pacarnya."ucap kakaku.
Aku menatap sinis ke arahnya,dia acuh dan terus melahap makanannya.
"Dia temen Kayla,namanya idho."jelasku.
"Kenapa bisa ketemu dia?"Tanya ambu lagi.
"Kayla waktu itu lagi nunggu angkot,eh tiba tiba dia dateng nawarin pulang bareng,yaudah deh Kayla ikut aja,lagian takut kemarin itu udh sore banget."ucapku panjang lebar
"Lain kali kalo mau pulang sore,dan memang mau di anter teman,kamu bilang sama ambu ya,biar ambu ga khawatir lagi."ucap ambu di tambah dengan senyumnya yang hangat.
Aku hanya tersenyum lalu mengacungkan kedua jempolku.

    🌻🌻🌻🌻

Hari ini hari pertamaku mengikuti les ballet,cukup senang karena memang aku sungguh menggemarinya.
Yang ku pelajari hari ini adalah teknik teknik awal dari ballet itu tersendiri.Cukup sulit bagiku karena memang mungkin ini pertama kali untukku.Hingga akhirnya latihan pertamaku selesai.
Aku memutuskan untuk mampir ke sebuah cafe yang ada di Bandung,aku ditemani teman satu lesku,namanya Lala.
"Kay,mau pesen apa?"Tanya lala padaku.
"Tiramisu aja."jawabku.
"Okey."
Lala pergi memesan minuman,sementara aku menunggu di meja yang kami pilih.
Lala itu sosok yang sangat ceria,mudah bergaul buktinya saja dia sudah akrab denganku,padahal aku baru saja bertemu dengan dia.
Kami menghabiskan sore itu dengan obrolan dan candaan sehingga mampu membuat kami berdua tertawa.
Tak terasa jam sudah menunjukan pukul setengah 6 sore,untungnya aku sudah memberitahu ambu bahwa hari ini aku ada les ballet,setidaknya ambu tidak akan terlalu khawatir.
Aku dan lala meninggalkan cafe itu,lala yang memilih pergi untuk pulang duluan karena memang rumahnya yang dekat dengan cafe itu,sementara aku harus menunggu angkutan umum di jalanan yang sudah semakin sepi.

Aku dikagetkan dengan seseorang yang tiba tiba saja menepuk pundakku.Ternyata dia adalah kakaku.
"Astagfirullahaladzim Kayla kira siapa, ngagetin."
"Mikirin naon sih,sampe bengong gitu."
"Engga ga mikirin siapa siapa."
"Udah ah hayu pulang."ucapnya lalu menarik tanganku.
"Kak,ngapain kesini?"tanyaku.
"Jemput kamu lah,dodol dasar."jawabnya
"Oh,tumben."
"Gitu ya kakaknya udah baik bukannya terimakasih."ucapnya.
Aku terkekeh,lalu menaiki sepeda motor berwarna hitam itu.

"Ambuuuuuu Kayla pulang."teriaku sore itu ketika masuk ke dalam rumah.
"Salam dulu Kayla,jangan teriak."ambu malah ikut teriak dari arah ruang tamu sana.
Aku menghampiri ambu,betapa terkejutnya aku ketika melihat sesosok laki laki yang tengah duduk lalu menatapku sembari tersenyum.
"ABAHHHHH!!!!!"aku langsung berlari ke arah abah,lalu memeluknya.
"Aduh gadis abah beuki geulis kieu."
(Aduh anak abah makin cantik gini)
Abah membalas pelukanku.
"Abah,Kayla kangen."Tak sadar air mataku mulai menetes,aku rindu sekali dengan abah.
"Ya ampun anak abah,baru di tinggal 2 minggu aja udah kangen berat gini."ucap abah sambil mengelus rambutku.
"Ya iya lah."kataku.
"Abah abah?!"panggilku.
"Apa kayla?"
"Oleh olehnya?"ucapku sambil memberikan senyum kuda ke arah abah.
"Euh kamu mah dasar."
Aku dan abah tertawa dalam pelukan hangat ini.

Assalamualaikum wr wb
Happy weekend temen temen,semoga suka sama ceritanya,vote dan comment dari kalian aku masih setiaa nungguinnya hehe,jangan lupa yaa❤

I love youuuuuuu

Ajngskmaaa

DiamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang