14

118 13 2
                                    

"kay udah 10 menit kamu ga ngomong,ada apa sih sebenernya?"
Pertanyaan yang keluar dari mulut Zidan seolah olah mendukungku untuk menangis.
"Kenapa aku kaya gini?kenapa aku suka seseorang yang bahkan dia anggap aku hanya seorang teman."
Aku menangis,Zidan hanya terdiam mendengarkanku.
"Aku punya temen namanya Salma,dia sahabat aku,dan Salma suka dia."
"Siapa dia yang kamu maksud?"
"Namanya idho."
Aku menangis kini.

Zidan hanya terdiam,aku berusaha untuk berhenti menangis,tapi semakin aku mencoba untuk berhenti semuanya terasa semakin sesak.

"Nangis aja sampe kamu cape buat ngeluarin air mata kamu,aku gak bisa ngasih solusi untuk sekarang,yang jelas aku bakal nemenin kamu disini."
Aku mendengarkannya.

Sepertinya sudah 10 menit aku berada dalam posisi ini,aku mulai merasa lega terhadap semua sesak yang sedari tadi terus saja menetap.

Zidan melihatku lalu tersenyum"keduanya sama sama orang spesial menurut kamu,tidak ada pilihan kamu harus memilih siapa,Salma sahabat kamu,dan idho hanya teman kamu."ucapnya.

"Lalu aku harus bagaimana?"
"Buat keduanya bahagia dengan cara kamu Kay."dia tersenyum.

Aku berfikir keras semenjak Zidan berucap seperti itu.

🌻🌻🌻🌻

"Kayla?!"sahut guru mata pelajaran sastra siang itu.
"Iya Pak?"
"Tolong ambilkan map merah di meja bapak."
Aku mengangguk lalu berlalu menuju ruang guru.

Seseorang yang ku takuti ketika berjalan menyusuri koridor itu menampakan dirinya,idho berjalan melenggang ke arahku sambil tersenyum.
Aku menatapnya sekilas,lalu segera berbalik badan dan secepat mungkin aku berjalan.

"Kayla!!!"panggil idho.
Aku melangkah semakin cepat,aku tidak mau bertemu dia untuk sekarang.
"Kay!"dia menahanku,membuatku berhenti,lalu menepis tangannya.
"Lepasin aku dho."
Aku berlalu dengan cepat,idho tidak lagi mengejarku.

Aku merasa bodoh,seharusnya aku tidak bersikap seperti itu.Sibuk dengan kebodohanku,aku sampai lupa dengan map merah itu.Segeranya aku pergi menuju ruang guru,berharap tidak bertemu dengan idho lagi.

Hari itu,kelas di akhiri dengan mata pelajaran fisika.Salma,yang sedari tadi sibuk membicarakan masa kecilnya dengan idho,membuatku kembali sesak.

Kini aku berjalan menuju gerbang sekolah.Seseorang menarikku membuatku tersentak,Aku menatap wajahnya kini,dia terlihat sendu.

"Kayla kamu kenapa?"
Aku terdiam,bingung sendiri dengan perasaanku saat ini.
"Aku gak mau kalau kita ketemu lagi!"kata kata itu dengan mudahnya keluar dari mulutku,idho mengerutkan keningnya.
"Loh kenapa?"Tanya dia heran.
"Karena aku gak mau temenan lagi sama kamu!"dengan mudahnya kata kata itu keluar dari mulutku.
"Kenapa?pasti ada alasannya Kayla."dia terlihat semakin kalap.
Aku tak bisa menjawabnya lagi,sungguh aku tidak bisa berbicara yang tidak bersesuaian dengan hati.

Aku berbalik meninggalkannya,apa ini cara yang ku pilih?idho pasti akan bahagia dengan Salma,toh mereka mempunyai kenangan manis yang sama.

"Assalamualaikum ambu Kayla pulang."
Tidak ada jawaban di rumah ini,mungkin ambu sedang pergi keluar.Aku segera pergi menuju kamarku.

"Kay Kayla."
Seseorang mengetuk pintu di sebrang sana,aku tidak menjawabnya.
"Kay,abang masuk ya."

Suara pintu terbuka,kini di tampilkan padaku seorang manusia dengan tubuh yang tinggi,membuatku sedikit menengadah hanya untuk melihat wajahnya.

"Kenapa kamu?putus cinta?"
Orang ini sungguh menyebalkan.
"Apa sih ah,udah sana keluar kalo mau ganggu doang mah."ucapku.
Dia menatapku horor.
"Serius kamu kenapa?"Tanya dia sekali lagi.
"Gak kenapa kenapa ih udah sana pergi,Kayla cape tau."ucapku sambil mendorong tubuhnya.
"Kalo mau curhat,call me aja."dia kemudian menunjukan jarinya yang dia bentuk seperti huruf O.
"Hoream nanti malah di ejek wlee."ucapku sambil menjulurkan lidah.

Kini aku sendiri lagi di ruangan ber cat putih ini,aku menatap sekelilingku menangkap sebuah benda yang membuatku merasa sesak kembali.Shoes pointe itu ku tatap lama.

Sudahlah mungkin memang ini yang harus ku lakukan,Salma adalah sahabatku dia harus bahagia.

Sore itu ambu menyuruhku untuk pergi membeli beberapa bahan masakan yang sudah habis, supermarket terletak lumayan jauh. aku berjalan kaki,menyusuri setiap jalanan yang mulai basah terkena rintikan air.

Semuanya sudah ku beli,kini tinggal pergi pulang,gerimis masih tetap setia membasahi bumi.

"Kayla!?"aku yakin ini idho.
Aku menoleh,menangkap seseorang sedang berdiri di hadapanku.Aku hanya menatapnya.
"Kita perlu bicara."
Kemudian kami berdua duduk di kursi taman,aku tetap bergeming.
"Jelasin ke aku kenapa kamu kaya gini Kay,kamu marah sama aku?"
Aku tetap diam.
"Kamu mau aku ngelakuin apa biar kamu gak marah lagi sama aku?"
Aku menatapnya.
"Aku mau kamu jauhin aku,jangan pernah bertegur sapa lagi."ucapku.
"Kenapa?"
"Semuanya gak perlu ada alasan dho."
Dia menghela nafas.
"Oke kalo itu memang yang kamu mau,aku lakuin asal kamu gak marah lagi sama aku."
Dia terdiam sejenak.
"Semangat terus les balletnya."

Dia melenggang pergi,menaiki motor trailnya lalu perlahan dia sudah tidak terlihat oleh mata.Mataku memanas, mengapa perempuan selalu seperti ini?menangis karena ulahnya sendiri.

Aku teringat bumbu masak yang ku beli,ini harus segera ku berikan kepada ambu,kalau tidak bisa di marahi aku.

Aku menghampiri ambu yang sedang berada di dapur saat itu."ambu ini bumbunya."
"Letakkan di meja makan."
Aku meletakannya,lalu duduk memperhatikan ambu yang sedang sibuk dengan kegiatannya.
"Kapan abah pulang?"
"Besok pagi."
Aku kembali diam,melipat tanganku yang ku jadikan tumpuan untuk tertidur di meja makan ini.

"Kayla,kalo mau tidur jangan disini,ke kamar gih."perintah ambu.
Aku mengangguk lalu segera menuju kamarku.
Aku mengingat abah lebih baik aku menelponnya saja.

Ku ketuk nama di kontakku,kini terlihat nada berdering sebelum akhirnya abah mengangkat telponku.

Assalamualaikum abah

Waalaikumussalam Kayla,ada apa sayang.

Apa kabar abah?Kayla kangen.

Alhamdulillahhh besok abah pulang,tunggu ya sayang.

Jangan lupa oleh oleh

Duh anak abahmah kalo telpon ga pernah lupa sama oleh oleh.

Hehe,hati hati ya abah.

Hanya sesingkat itu,tak apa setidaknya aku bisa meredakan rasa rindu pada abah,sekaligus menghilangkan sesak hanya dengan mendengar suara abah saja.

Assalamualaikum wr wb
Duh naha banyak drama gini yah,author lagi mellow hehe.
Happy reading,jangan lupa vote.

I love youuuuu

Ajngskmaaa

DiamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang