Ini yang ku mau,apapun resikonya.
Tak ada yang menyapa lagi,bahkan menunggu hingga langit berwarna jingga hanya sekedar untuk menikmati sore bersama.
Soreku kini tidak lagi seperti dulu,hanya berdiam diri di rumah pohon adalah hal terkecil dari kebahagiaanku,kini tidak lagi.
Aku merelakannya,Salma lebih pantas dengan idho,itu pikirku.
Aku berjalan sendiri pagi ini,menuju kelas dengan cuaca Bandung yang semakin dingin.
Aku melihat idho sedang berjalan,jika biasanya dia menepuk pundakku,lalu mengajak pergi ke kelas bersama padahal kelas kami pun berbeda,kini idho lebih memilih melakukan apa yang ku minta,tidak bertegur sapa.
Aku yang meminta semua ini,aku yang menginginkan dia untuk menjauhiku,aku juga yang merasa terluka,padahal ini mauku.
Tidak paham dengan pemikiranku dan perasaanku yang kian tidak menentu.
Salma semakin gencar membicarakan idho,aku yakin mereka sedang tahap pendekatan kali ini.Idho benar benar patuh terhadap perkataanku.Terbukti dari topik obrolan kami pagi ini.
"Eh Kayla,nanti pulang ga bareng ya,aku mau bareng idho mau ketemu bunda aku."ucapnya tersenyum lebar.
Sungguh seperti inikah rasanya?diam adalah cara terbaik.
"Oh yaudah gapapa aku minta abang jemput aja kalo gitu."
"Sukses ya sal!!" Tidak lupa senyum di akhir kalimatku.Kala itu kelas tengah berlangsung,aku yang tengah fokus menghadapi pelajaran saat itu.
Aku mendengar pintu di ketuk dari luar sana,guru yang sedang mengajar kala itu terlihat berjalan keluar kelas untuk menemui orang itu.
"Kayla?"panggil guru itu.
Aku mendongak.Guru itu mengisyaratkan padaku untuk menghampirinya,aku berjalan ke arahnya,di perlihatkan kepadaku sosok laki laki,dia kakakku.
Tiba tiba saja dia memelukku,aku diam kaku tak mengerti apa yang terjadi.
"Kay abah."ucapnya lirih.
Kenapa dengan abah?
"Kenapa?abah udah berangkat kan?"
Dia tidak menjawab,terdengar isakkan.Dia menatapku tak terartikan.
"Abah kenapa kak?abah ada di rumah kan?"Tanyaku bingung.Dia menggeleng gelengkan kepala "abah ga ada."
Satu tetes air mata mulai jatuh,disusul beribu air mata lainnya.
"Ga ada kemana kak?pergi kerja lagi kan?" Aku menggoyang goyangkan badannya yang tinggi itu.Dia menggeleng,apa ini maksudnya?
Tuhan,apa harus secepat ini?aku belum sempat membahagiakannya.Ini hanya mimpi.
Sadarku saat itu sedang menangis sejadi jadinya,entah bagaimana kini aku berada di ruangan bercat putih,kepalaku pening.
Aku melihat ke sekitarku,rasanya dingin.Aku kembali menangis sejadi jadinya.
Berlari menuju lantai bawah,menemukan sosok yang terbujur kaku di tengah ruangan ini.
Aku menghamburkan diriku ke atas sosok itu.
"Abah,bangun Kayla disini."ucapku lirih,tidak ada jawaban dari sosok ini.
"Bah,Kayla mohon bah."tak putus asa aku terus saja menggoyangkan tubuhnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/200608317-288-k636046.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Diam
Random[TAMAT] "kenapa kamu ga bilang ke aku kalo kamu juga suka sama dia?"tanya Salma dengan nada bergetar. "persahabatan kita lebih penting daripada perasaanku." Ini tentang perasaan yang rumit antara aku,kamu,dan dia.