Harusnya oh sehun meninggalkan rumah sakit begitu ia selesai mengantarkan shuhua dan irene sampai diruang ugd dengan selamat. Namun, entah apa yang membuat oh sehun justru duduk di bangku panjang yang terdapat didepan pintu ugd.Sementara itu irene hanya bisa bolak-balik didepan pintu ugd dengan cemas. Ia seperti tidak bisa bernafas dengan lega ketika ia memikirkan keadaan shuhua didalam sana.
Sudah sekitar 1 jam sehun harus menahan kegeramannya melihat irene yang seperti setrikaan rusak yang terus bolak-balik tidak jelas didepan matanya.
"Kau tidak akan membantu apapun jika terus bolak balik seperti itu"
Karna muak dengan irene yang terus bolak-balik dan membuat sehun pusing, akhirnya pria itu bangkit dan memaksa tubuh irene untuk duduk diam di bangku.
"Kau hanya akan menghabiskan tenagamu secara percuma jika seperti itu" lanjut sehun.
Seketika irene menunduk dalam ketika sehun menatapnya tajam. Entahlah, tatapan sehun terlalu menakutkan bagi irene.
Irene tertunduk dalam, berusaha meluapkan emosi yang sejak tadi ditahannya. Sebenarnya apa yang dilakukan irene tadi hanyalah caranya untuk menutupi kecemasan dan rasa khawatirnya pada shuhua. Irene hanya tidak tahu bagaimana menyembunyikan emosinya itu.
Dan sehun menyadari bahwa saat ini bahu irene bergetar menunjukkan bahwa gadis itu saat ini berusaha untuk menahan tangisnya.
Meskipun sehun tidak bisa melihat wajah irene, namun ia yakin bahwa gadis itu tengah menumpahkan air mata diwajahnya itu.
Detik itu juga, sehun menjadi bodoh dan tidak tahu apa yang harus ia lakukan untuk menghadapi gadis yang tengah terisak seperti saat ini.
Untuk pertama kalinya, seorang oh sehun menjadi orang bodoh dan kikuk didepan seorang gadis. Entah kemana oh sehun yang selalu terlihat berwibawa dan mempesona itu.
Malam ini, tidak pernah ada yang tahu alasan sehun melakukan hal yang paling ia benci selama hidupnya. Bersentuhan dengan wanita apalagi orang asing adalah hal yang paling sehun benci dalam hidupnya.
Dan untuk malam ini, sehun mendobrak benteng itu hanya untuk memberikan bahunya kepada irene.
"Menangislah. Jangan menahannya jika itu membuatmu tersiksa"
Irene yang memang sudah tidak memiliki kekuatan untuk melakukan hal apapun, hanya bisa diam dan pasrah ketika kepalanya dibawa untuk bersandar didepan dada bidang seorang pria yang tidak pernah ia kenal sebelumnya.
Gadis itu menumpahkan seluruh emosi dan kesedihannya didepan dada bidang seorang asing yang anehnya justru membuat irene merasa nyaman bersandar disana. Dada bidang itu, seolah menjadi jawaban bagi irene malam itu, yang memang sedang membutuhkan tempat mengadu dan menyembunyikan kesedihannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Happines
FanfictionSEPENGGAL KISAH DRAMA SEHUN DAN IRENE 💞💞 Enjoy the story. Love you readers ❤️❤️ [191201] #8 Hunrene [191204] #6 Hunrene [191208] #2 Hunrene [191209] #26 Teens [191216] #25 Teens [200101] #3 Hunrene [200118] #2 Hunrene