Silahkan hujat saya setelah ini. Karna chapter ini adalah CHAPTER TER-LUCKNUT 😂😂😂.
Sebelum kalian baca, aku mau minta maaf duluan jika setelah membaca ini kalian jadi ielfil dan lain-lain sebagainya. 😬
Intinya, MAAFKAN AUTHOR YANG PIKIRANNYA KOTOR INI.
WARNING!!! MATURE CONTENT!
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Siang ini irene tengah berbelanja keperluan bulanannya disalah satu pusat perbelanjaan dipusat kota seoul. Terbiasa melakukan pekerjaannya sendiri, membuat irene tidak mau merepotkan siapapun di rumah keluarga oh. Dan oleh sebab itu, siang ini irene memutuskan untuk membeli kebutuhan pribadinya seorang diri dan tidak ditemani oleh satupun maid ataupun pengawal. Sejujurnya irene merasa risih jika ia harus dikawal seperti itu.
Dan ketika irene hendak mengantri untuk melakukan pembayaran, ia tak sengaja bertemu dengan wendy yang tengah mendorong baby stroller yang ditemani seorang maid yang mendorong keranjang belanjaan.
"Eoh, wendy-ssi? Benar?" Ucap irene menyapa.
"Eoh, Irene-ssi kebetulan sekali bertemu disini. Kau sedang berbelanja?"
"Nde. Aku sedang berbelanja. " jawab irene. Dan seketika pandangannya tertuju pada sosok bayi mungil yang terlihat begitu tenang didalam baby strollernya.
"Ohay baby J. " irene sontak menunduk untuk bisa melihat jisung lebih dekat.
Tangan lentiknya ia gunakan untuk mengelus buntalan pipi jisung.
"Aigoo.. kenapa dia lucu sekali?" Gumam irene ketika jisung menggeliat kecil akibat tindakannya.
"Wendy-ssi, bagaimana bisa kau memiliki bayi selucu dan semenggemaskan ini?" Irene seolah-olah berbicara pada wendy, tapi sebenarnya seluruh perhatian dan atensinya hanya tertuju pada jisung.
Seketika wendy yang berdiri dibelakang baby stroller pun hanya bisa tertawa melihat irene yang begitu menyukai jisung.
"Aku yakin anakmu dan sehun suatu saat nanti pasti akan menggemaskan juga. Ayah dan ibunya memiliki paras yang menawan, sudah pasti bayi kalian akan jauh lebih menggemaskan lagi." Ucap wendy dengan santainya tanpa tahu bahwa irene dibuat terdiam seketika oleh ucapan wendy itu.
Sayangnya wendy tidak menyadari perubahan ekspresi irene saat ini.
"Bagaimana kalau setelah ini kita mengobrol sebentar? Kau tidak sibuk kan?" Ucap wendy dan beruntunglah wendy memiliki inisiatif untuk mengajak irene. Karna jika tidak, akan dipastikan irene tidak akan kembali ke alam kesadarannya seperti saat ini
