Fourty Six

2.5K 258 29
                                    

Anggap saja chapter ini untuk menebus kesalahan aku di beberapa chapter terakhir.

Maaf kalau kurang memuaskan dan jauh dari ekspektasi kalian.

Sinar mentari yang menyusup melewati kain gorden jendela, mulai menerangi sebuah ruangan kamar mewah dimana ada seorang pria yang masih tertidur lelap

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sinar mentari yang menyusup melewati kain gorden jendela, mulai menerangi sebuah ruangan kamar mewah dimana ada seorang pria yang masih tertidur lelap.

Oh sehun, pria itu tertidur setelah semalaman terjaga karna merasa beban dikepalanya tidak mengizinkannya beristirahat.

Sementara itu irene yang sudah lebih dulu bangun, sudah terduduk disisi ranjang memperhatikan bagaimana suaminya tidur. Sebenarnya irene tidak tega melihat ketidaknyamanan sehun tidur dengan setelan pakaian kantornya yang masih melekat ditubuhnya. Namun, irene juga tahu jika ia memaksa melepaskan pakaian sehun mungkin pria itu akan terbangun dari tidurnya.

Tidak seperti biasanya, pagi ini irene rasanya tidak ingin membangunkan sehun. Gadis itu memilih untuk bangkit dan meninggalkan sehun yang masih terlelap didalam tidur nyenyaknya.

⭐️⭐️⭐️

Meja makan keluarga oh seperti biasa sudah terhidang berbagai jenis makanan yang menggugah selera.

Diujung meja pun tuan oh sudah siap menyantap hidangan yang sudah disiapkan oleh para maid. Namun, pemandangan dihadapannya membuat oh minsuk mengurungkan niatnya.

Irene memilih duduk disebelah kirinya dimana itu berseberangan dengan sehun, padahal biasanya irene duduk tepat disebelah sehun. Dan juga, ia hanya terus terdiam dengan wajah datarnya. Tidak biasanya irene terlihat tidak bersemangat seperti ini.

"Irene, sayang? Ada apa? Kau tidak suka makanannya? Biar appa suruh shin ahjumma buatkan yang baru?"

Sontak irene langsung menggeleng. "Tidak perlu appa." Jawab irene

"Kalau begitu irene mau apa? Kenapa makanannya hanya dipandangi saja?"

Irene pun mengehela nafas berat. Ia sendiri pun tidak tahu kenapa moodnya pagi ini benar-benar berantakan. Ia tidak bersemangat melihat makanan, tidak bersemangat melakukan kegiatan apapun, dan juga ia tidak bersemangat melihat sehun yang sejak tadi hanya diam memandanginya dalam diam.

"Appa, irene mau sarapan ditaman belakang saja. Boleh?"

Sontak oh minsuk hanya bisa tersenyum simpul dan mengangguk.

"Shin ahjumma, tolong bawakan makanan irene ke taman belakang." Ucap oh minsuk kepada shin ahjumma.

Irene pun langsung meninggalkan ruang makan keluarga oh. Tanpa mengucapkan sepatah katapun pada sehun, ia langsung meninggalkan meja makan itu.

"Temui appa diruang kerja" Suara tegas dan mendominasi dari oh minsuk itu sontak terdengar oleh telinga sehun.

Segera sehun mengikuti langkah ayahnya menuju lantai 2.

HappinesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang