Irene tengah duduk ditaman belakang kediamannya bersama sehun.
Ditemani segelas teh hangat dan cookies coklat yang ia buat, irene duduk memandangi tanaman-tanaman indah yang selalu ia rawat dengan telaten sembari mengelus perutnya yang membuncit dikehamilannya yang menginjak 9 bulan.
Irene sungguh bahagia. Baginya tidak ada yang lebih membahagiakan dalam hidupnya ketika ia bisa melihat yeeun dan jeno tumbuh menjadi remaja yang baik dan sehat.
Ditambah lagi, kado terindah yang diberikan sang pencipta ditengah keluarga kecilnya yaitu calon bayi yang tengah bertumbuh didalam rahimnya.
Irene tak sadar bahwa ia tengah tersenyum sendiri sore itu ditengah-tengah suasana tenang dan tentramnya.
"Sayang, kau sehat-sehat ya didalam sana. Eomma, appa, eonni dan oppamu akan menunggu kehadiranmu dengan sabar."
Irene menunduk dan membelai perutnya dengan lembut seolah ia tengah memberitahukan pada makhluk cilik didalam sana bahwa seisi keluarganya begitu antusias menanti kehadirannya didunia ini.
🌺🌺🌺
"Yeeun, kelasmu sudah dapat tugas kimia yang ini belum?"
Jeno menghampiri yeeun yang tengah mengerjakan tugas sekolahnya dimeja belajarnya.
Ya, yeeun jeno memang tidak sekelas. Yeeun berada di kelas X-Ipa 1 dan jeno berada dikelas X-Ipa 2.
Kemampuan otak yeeun dan jeno sebenarnya tidak jauh berbeda. Namun, yeeun memang sejak kecil sudah nampak lebih menonjol dibidang akademik ketimbang jeno yang lebih unggul dibidang non akademik, seperti olahraga dan kesenian.
Jangan salah. Dihari pertama mereka orientasi sekolah saja, jeno sudah diajak bergabung dengan 3 club ekskul sekaligus. Yaitu basket, dance dan fotografi.
Namun, jeno lebih memilih mengikuti ekskul basket karna sejak sd, jeno memang menyukai basket.
Sebenarnya jeno ingin mengikuti ekskul dance juga, tapi irene melarang putranya itu untuk mengikuti 2 ekskul sekaligus.
Bukannya ingin melarang atau mengekang jeno, tapi irene hanya tidak ingin pelajaran jeno jadi terbengkalai jika kegiatan anak itu terlalu banyak.
Terbukti, jeno hanya mengikuti 1 ekskul saja anak itu sudah keteteran mengatur waktunya.
Seperti malam ini. Jeno memilih menghampiri yeeun dan meminta saudara kembarnya itu untuk mengajarkannya mata pelajaran kimia.
Jeno lupa mengerjakan tugas yang sudah diberikan 3 hari yang lalu.
"Itu kan tugas dari 3 hari lalu jen. Kok baru dikerjain sekarang?"
Jeno menyengir kuda. "Aku kan lagi sibuk persiapn turnament antar sekolah. Jadi pulang malam terus."
Yeeun hanya mendengus malas. "Ish. Kebiasaan deh! Kalau ayah sama bunda tahu kamu kena omel, tau rasa!"
"Iya..iya.. " jeno hanya merespon seadanya.
"Serius dong jen! Ini udah mau ujian akhir loh! Kemarin miss sojung nemuin aku trus Nanyain kenapa nilai ulangan harian kamu 2 minggu ini selalu anjlok."
"Apaan sih? Orang ujian fisika sama matematika aku dapet 80 kok."
Yeeun merotasikan matanya jengah. Jeno selalu saja menganggap remeh segala hal yang harusnya ia fikirkan dengan serius.
"Tapi biasanya kan nilai kamu paling rendah juga 90 jen."
Jeno mendengus "yaudah sih. Baru juga sekali ini doang"
KAMU SEDANG MEMBACA
Happines
FanficSEPENGGAL KISAH DRAMA SEHUN DAN IRENE 💞💞 Enjoy the story. Love you readers ❤️❤️ [191201] #8 Hunrene [191204] #6 Hunrene [191208] #2 Hunrene [191209] #26 Teens [191216] #25 Teens [200101] #3 Hunrene [200118] #2 Hunrene