MATP 5

7.3K 633 7
                                    

Happy reading!
~~

Malam sudah semakin larut, seorang gadis sudah memasuki alam mimpinya namun berbeda dengan gadis yg satunya, ia tampak tidak merasakan kantuk sedikitpun, ia terduduk di tempat tidur memeluk guling sembari memikirkan kejadian yang ia alami beberapa saat lalu, ia melirik gadis yang terlelap di sebelahnya

"Bisa bisanya dia tidur dengan nyenyak setelah nyium gw!" kesal Gracia yg akhirnya beranjak menuju balkon untuk menghirup udara segar, meskipun ac di kamar tersebut menyala ia tetap merasa gerah sedari tadi

Gracia mengedarkan pandangannya, ia pun terkejut saat menyadari sesuatu

"Itukan kamar gw, berarti rumah kita hadepan dong!, terus siluet yg gw liat kemaren itu Shani? Pantes kek kenal" batinnya, Gracia mengangguk-anggukan kepalanya setelah memahami situasi

"Kamu ngapain malem malem diem diluar?" ucap Shani yg tiba-tiba sudah berada tepat dibelakang Gracia, sontak Gracia kaget membalikan badannya tapi ia langsung bertemu dengan tatapan Shani membuat Gracia kehilangan keseimbangannya dan hampir terjatuh, Shani mengalungkan lengannya pada pinggang Gracia untuk menahannya agar tidak terjatuh, mereka terdiam diposisi tersebut untuk beberapa saat sampai Gracia mencubit lengan Shani

"Modus bangetsi!" ucap Gracia

Bugh

"Aw.. Ko dilepas si?!" bentak Gracia sembari meringis karna Shani melepaskan tangannya

"Serba salah" balas Shani acuh kembali masuk ke dalam kamar

"Dih tanggung jawab dong udh jatohin anak orang juga", Shani membalikan badannya menghadap Gracia, Gracia berlari hendak menyusul Shani namun sialnya ia tersandung sehingga menabrak Shani yang berada didepannya, sekarang posisi Gracia adalah memeluk Shani

"Modus bangetsi!" ucap Shani menirukan gaya bicara Gracia

Gracia diam merutuki kecerobohannya

"Bego banget kenapa bisa kesandung coba!"

"Mau sampe kapan meluknya? Aku mau tidur lagi", Gracia sontak melepaskan pelukannya

"Eh bentar ci jangan dulu tidur" tahan Gracia

"Cici ketua Osis kan? ko ga bilang sih?!" lanjutnya

"Kamu ga nanya"

"Ish ya kasih tau aja ga usah nunggu ditanya" kesal Gracia

"Biar apa?"

"Tau ah, tunggu jangan dulu tidur!" ucap Gracia yg berjalan menuju tas yg ia simpan di dekat meja belajar Shani, ia mengambil buku yg berisikan tanda tangan anggota Osis

"Nih!" ucap Gracia menyodorkan buku tersebut

"Ngapain?" tanya Shani

"Sebagai permintaan maaf cici karna udh jatohin aku tadi jadi cici harus tanda tangan disini" ucap Gracia tersenyum memamerkan deretan giginya, Shani membalas senyuman Gracia dengan singkat

"Gamau!" tegas Shani yg langsung menarik selimut sampai menutupi kepalanya

"Ciiiiiii!" rengek Gracia mencoba menarik selimut Shani namun tidak berhasil, akhirnya Gracia memutuskan naik ke atas badan Shani, menggoyangkan bahu Shani beberapa kali sembari merengek agar permintaannya di kabulkan, di dalam selimut, Shani merasakan badannya menegang karna tidak menyangka Gracia akan melakukan itu

"Ci!"

"Ci Shaniii!"

"Ci tanda tangan ya ya ya"

"Kurang cici doang ini" ucap Gracia terus menerus, akhirnya Shani menurunkan selimut yg menutupi wajahnya

Medicine and The Pain [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang