MATP 7

7.2K 634 13
                                    

Happy reading!
~~

Gracia saat ini masih saja memikirkan permohonan Vienny, persoalannya ialah Gracia baru saja mengenal Shani dan belum pernah bertemu sebelumnya, sekeras apapun Gracia mengingat masa lalunya ia sangat yakin belum pernah mengenal sosok Shani, kenapa Vienny bisa mengatakan jangan pernah tinggalin dia lagi

"Kak Viny", akhirnya Gracia memecahkan keheningan diantara mereka, karna sedari tadi Gracia memilih diam, memberikan kesempatan untuk Vienny meluapkan emosinya dengan cara menangis sampai Vienny sedikit merasa baik

"Iya?"

"Em.. ci Shani orang yang berharga banget di kehidupan kak Viny ya?" tanya Gracia ragu-ragu tapi juga penasaran

"Bisa dibilang gitu Gre" ucap Vienny memaksakan senyumnya, mungkin bagi Vienny Shani sangatlah berharga namun bagi Shani Vienny tidak lebih dari sekedar teman, fakta itu lah yang membuat Vienny sekarang merasakan sesak di dadanya, mungkin sebentar lagi ia akan kembali menangis

"Aku ga ngerti deh kak!" ucap Gracia yang sekarang menghadap ke arah Vienny

"Ga ngerti?"

"Iyaa ga ngerti, sekeras apapun aku coba buat nginget orang yang pernah aku kenal tapi aku yakin ga pernah kenal ci Shani sebelumnya, jadi kenapa kak Viny bisa bilang kaya tadi?" jelas Gracia yang sedikit kesal karna harus kembali mengingat masa lalunya hanya untuk memastikan bahwa ia belum pernah mengenal sosok Shani

"Oh itu, maksudnya dulu Shan-"

"Kak Vienny!", ucapan Vienny yang hendak menjelaskan pada Gracia terpotong karna ada seseorang yang memanggilnya

"Eh ada apa Des?" tanya Vienny saat mengetahui orang yang memanggilnya adalah Desy

"Dari tadi dicariin malah mojok disini" ucap Desy menghampiri Vienny dan Gracia

"Aku ada urusan bentar sama dia nih" tunjuk Vienny pada Gracia

"Cie urusan hati ya" canda Desy namun Vienny tidak merespon sedangkan Gracia berdiri dari tempatnya dan menyodorkan tangan ke arah Desy bermaksud mengajak berkenalan

"Gada receh gw" ucap Desy menepis tangan Gracia

"Ih bukan minta uang, mau ngajak kenalan!" dengus Gracia

"Jangan kenalan sama gw, lo gaakan kuat dengerinnya kepanjangan" ucap Desy yang memang jujur

"Gpp gw dengerin, jadi kaka siapa namanya?"

"Maria Genoveva Natalia Desy Purna-"

"Oke stop kak! ternyata gw gakuat, gw pergi dulu ya baii" ucap Gracia yg berlari meninggalkan Vienny yang sedang tertawa sedangkan Desy yg melongo dibuatnya

"Kurang ajar tuh anak!" kesal Desy

"Ka Vienny juga ngapain ketawa?!" lanjut Desy

"Mumpung gratis lah Des, siapa tau besok ketawa bayar"

"Bodo!"

"Jadi ada perlu apa?"

"Oh iya sampe lupa, tadi Shani nyariin kak Vienny tapi ga ketemu jadi nyuruh gw deh, katanya ditunggu di ruang kepsek"

"Kok ga bilang daritadi sih! Kasian bidadari nunggu kelamaan tar sayapnya rontok" ucap Vienny yang langsung beranjak dari tempatnya meninggalkan Desy seorang diri

"Dih! ko jadi gw yang ditinggal sih! untung ga pas lagi sayang sayangnya"

~~

Tak terasa hari sudah beranjak malam, matahari pun mulai tenggelam digantikan oleh bulan yang mulai menunjukan eksistensinya, namun keadaan di sekolah elite yang memiliki nama Stars High School itu masih sangat ramai karna memang akan diadakan kegiatan pada malam hari

Medicine and The Pain [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang