MATP 21

6.2K 603 37
                                    

Happy reading!
~~

Pernahkah kalian merasa sepi meskipun kalian sedang berada di dalam keramaian? Jika pernah, seperti itulah yang sekarang tengah Gracia rasakan. Dikelilingi oleh ribuan orang tidak membuat rasa sepi di hatinya menghilang

"Bagi siswa yang atributnya merasa tidak lengkap, setelah selesai upacara dimohon tetap diam di lapangan" ucap pembina upacara

Anin yang mengambil barisan di belakang Gracia, menendang betis Gracia agar Gracia menyadari keberadaannya

"Lo kemana aja gila!" bisik Anin dengan nada yang ditekankan

"Jagain nyokap gw" jawab Gracia menengok ke belakang

"Nyokap lo kenapa?" tanya Anin sedikit merapatkan badannya ke Gracia agar Gracia tidak perlu menengok saat menjawab pertanyaannya

"Kecelakaan, dia koma sekarang"

"Kenapa lo ga ngabarin gw Gracia?!"

"Maaf waktu itu hp gw rusak"

Anin merasakan kerahnya ditarik oleh seseorang dibelakangnya, karna sudah mengetahui orang yang berdiri dibelakangnya adalah Angel. Anin menepis tangan tersebut tanpa menengok ke belakang

"Tangan lo diem deh Ngel!"

"Bukan tangan gw! Nengok makanya" balas Angel tidak terima dituduh oleh Anin

Anin mengikuti apa yang di ucapkan Angel, ia melihat kebelakang dan langsung mendapati Shani yang tengah menatap lurus padanya

"Di mohon untuk tidak mengobrol saat upacara berlangsung" ucap Shani tegas

Anin yang tidak bisa berbuat apa-apa hanya bisa mendengus kesal dan memundurkan badannya menjauh dari Gracia

Sebelum Shani kembali untuk berpatroli, ia menghampiri Gracia. Shani memperhatikan Gracia dari ujung kepala hingga ujung kaki. Shani melepaskan dasi yang saat ini ia kenakan lalu memberikannya pada Gracia

"Pake" ucap Shani menyodorkan dasi pada Gracia

Gracia hanya melihat sekilas dasi tersebut tanpa ada niatan untuk mengambilnya, lalu Gracia kembali fokus mengikuti upacara

"Dasi kamu kemana?" tanya Shani

"Lupa" jawab Gracia tanpa menengok sedikitpun pada Shani

"Pake" ulang Shani kembali memberikan dasinya pada Gracia namun lagi-lagi Gracia mengacuhkannya

"Bukannya kakak sendiri yang bilang ke Anin kalau upacara sedang berlangsung ga boleh ngobrol?" ucap Gracia menyindir Shani

"Aku ga ngobrol, aku cuma nyuruh kamu buat pake dasi ini dan kalau kamu udah pake aku bakalan pergi"

"Terserah kakak aja" ucap Gracia mengambil dasi yang berada di tangan Shani lalu memasukannya pada saku rok yang Gracia kenakan

"Bisa kamu berhenti panggil aku dengan sebutan kakak?" ucap Shani tidak suka dengan sikap Gracia pagi ini

"Aku udah terima dasi dari kakak, sekarang kakak bisa pergi"

"Dipake bukan disimpen"

"Kakak ribet, bawa aja dasinya aku ga butuh" ucap Gracia kembali mengembalikan dasi itu kepada pemiliknya

Shani sedikit kesal pada Gracia pagi ini, dimulai dari berangkat sekolah Gracia tidak mau dijemput oleh Shani dan sekarang Shani berniat membantunya agar tidak di hukum namun tidak diterima oleh Gracia dan yang paling menyebalkan saat Gracia menyebut Shani dengan panggilan 'kakak'

Namun Shani masih bisa menahan kekesalannya pada Gracia. Shani menarik bahu Gracia agar menghadap kepadanya dan tanpa banyak bicara Shani memakaikan dasi tersebut

Medicine and The Pain [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang