MATP 17

6.1K 612 24
                                    

Baca part ini pelan² aja ya, mungkin sedikit agak rumit karna akan membahas permasalahan intinya

Happy reading!
~~

Setelah mendengar kabar yang kurang mengenakan dari salah satu rumah sakit di daerah Bandung perihal kondisi mamanya, Shanju dan Gracia segera menuju rumah sakit diantar oleh Saktia yang kebetulan sedang bersama mereka

Mereka sampai di rumah sakit pada malam hari. Mereka bertiga langsung bergegas menuju ruangan dimana mama mereka berada. Bertepatan dengan kedatangan mereka, seorang Dokter lengkap dengan setelan untuk operasi keluar dari ruangan tersebut

"Keluarga nyonya Wagner?" tanya Dokter tersebut

"Iya kami dok! gimana keadaan mama saya?" tanya Shanju

"Sebelumnya kami minta maaf telah melakukan operasi tanpa seizin keluarga dikarena kan kondisinya yang sangat mendesak.. Untuk operasinya semua berjalan lancar namun nyonya Wagner masih dalam keadaan koma dan kami tidak bisa memastikan kapan ia akan siuman"

Shanju mengucap syukur karna operasi berjalan dengan lancar namun ia belum merasa tenang karna belum mengetahui kapan mamanya itu akan sadar dari masa komanya

"Jadi mama saya kecelakaan karna apa dok?" tanya Gracia

"Beliau melakukan percobaan bunuh diri dengan cara melompat dari atap dan kepalanya tepat membentur pada batu, karna hal itu kemungkinan beliau akan kehilangan ingatannya namun itu juga belum pasti.. Kita hanya bisa memastikan hal tersebut saat beliau sudah sadar.. Dan satu lagi jika saja beliau telat dibawa ke rumah sakit beberapa menit saja mungkin beliau tidak akan tertolong"

"Mama saya dibawa kesini oleh siapa?" tanya Shanju berniat untuk berterima kasih pada orang yang menyelamatkan nyawa orang tuanya sedangkan Gracia sangat terkejut karna tidak menyangka mamanya bisa melakukan hal seperti itu

"Untuk itu saya kurang tau karna saya terfokus pada pasien namun yang saya ingat ia seorang wanita mungkin seumuran kalian.."

"Terima kasih banyak dok" ucap Shanju dan Gracia bersamaan

"Sudah menjadi kewajiban saya" ucap Dokter tersebut tersenyum lalu meninggalkan ketiga orang tersebut

Tidak lama kemudian datang seorang suster menghampiri mereka

"Keluarga nyonya Wagner?" tanya suster tersebut dan langsung dibalas dengan anggukan

"Kalian bisa urus administrasinya terlebih dahulu disebelah sana"

"Baik sus, terima kasih"

Setelah mendapatkan jawaban, Suster tersebut beranjak pergi. Shanju hendak menyusul suster tersebut namun ditahan oleh Saktia

"Gw aja"

"Emang ada?" tanya Shanju

"Wah parah lu meremehkan isi rekening gw"

"Iya deh anak sultan" ucap Shanju terkekeh meskipun dengan mata yang sembab akibat menangis selama perjalanan Jakata ke Bandung

"Yauda gw ke sana dulu" pamit Saktia pada Shanju dan Gracia

"Kak?" panggil Gracia

"Kok lu ga nangis sih Gre?"

"Jujur Gre sedih tapi gatau kenapa air matanya gamau keluar" jawab Gracia dengan polosnya

"Curang banget sih, lo masih cakep sedangkan gw udah acak acakan gini" ucap Shanju berpura-pura kesal pada Gracia

"Tapi kak, kira-kira siapa ya yang nolongin mama?"

Medicine and The Pain [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang