Happy reading!
~~Shani terbangun tepat pukul 10.00 pagi. Tempat tujuan pertama adalah kamar mandi, karna tiba-tiba saja perutnya merasa tidak enak dan meminta untuk mengeluarkan semua isi perutnya. Shani memijat kepalanya yang sekarang terasa pusing. Shani memperjelas pandangannya, ia baru menyadari kalau sekarang dirinya sedang berada di apartemen milik Naomi
Shani mencari keberadaan Naomi dan ia menemukan Naomi sedang menyiapkan sesuatu di pantry. Naomi hanya melirik Shani yang sedang mendekat kepadanya
"Kok aku bisa disini kak?" tanya Shani duduk dihadapan Naomi
"Gatau" jawab Naomi masih terfokus mengolesi selai pada rotinya
"Ih serius kak, mana kepala aku pusing banget lagi" rengek Shani
"Sukurin siapa suruh minum-minum!"
"Hah?"
Naomi pergi sebentar ke kamarnya untuk mengambil obat lalu ia menuangkan segelas air dan menyerahkannya pada Shani. Shani mengerutkan keningnya seolah bertanya 'buat apa?' pada Naomi
"Semalem kamu mabok"
"Oh pantesan aku sakit kepala" ucap Shani sedikit mengingat kejadian semalam lalu mengambil obat yang diberikan Naomi dan segera meminumnya
Shani hanya memperhatikan Naomi yang sedang memakan roti dalam diam bahkan tidak menawari Shani sama sekali
"Semalem aku ga ngomong aneh-aneh kan?" tanya Shani
"Hmm.. Coba gw inget-inget dulu" ucap Naomi sengaja mempermainkan Shani
"Enggak kok" lanjutnya
"Syukurlah" ucap Shani menghembuskan nafas leganya
"Tapi lo ngomongin cinta" ucap Naomi menaik turunkan alisnya menggoda Shani
Shani seketika merasakan malu lalu membenturkan kepalanya ke atas meja namun tidak keras. Shani memilih menatap lantai daripada harus melihat wajah Naomi yang Shani yakin sedang meledeknya
Shani menyesali kenapa semalam ia harus datang ke apartemen Naomi. Shani kembali menegakan kepalanya
"Gracia?"
"Iyalah dia, siapa lagi coba yang bisa bikin seorang Shani Indira kaya orang gila" ucap Naomi tertawa meledek sedangkan Shani sudah kembali merasakan malu
"Ini pertanyaan terakhir.. Aku lebay ga semalem?" tanya Shani berhati-hati
"LEBAY BANGET!"
HAHAHAHAHA
Naomi tertawa terbahak-bahak ditambah ia melihat Shani yang kembali menempelkan keningnya di atas meja semakin membuat Naomi tertawa karna sudah berhasil mengerjai Shani
Shani dapat membayangkan dengan jelas bagaimana dirinya semalam dan itu semakin membuat dirinya merasa malu
"Kayanya Gracia nularin virus lebaynya ke aku"
Naomi menghentikan tawanya karna tidak enak melihat Shani yang terus-terusan harus menahan malu
"Ga deh lo ga lebay, gw becanda doang Shan" ucap Naomi dengan sisa-sisa tawanya
Shani sontak menegakan kepalanya dan menatap kesal pada Naomi sedangkan yang ditatap hanya acuh dan melanjutkan acara makannya
"Ohiya.. Lo ga lupa kan kalau Wagner bakal balik ke Indonesia" ucap Naomi berniat mengingatkan
"HAH? KAPAN?"
Naomi sudah menduga hal ini, Shani pasti melupakan semua hal yang terjadi semalam. Karna jika menyangkut Wagner sangat tidak mungkin Shani memberikan respon yang sangat santai seperti semalam dan benar saja pagi ini Shani melupakan percakapan penting tersebut
KAMU SEDANG MEMBACA
Medicine and The Pain [END]
FanficAku kira kamu diutus tuhan sebagai obat di hidupku, ternyata aku salah.. Kamu juga salah satu penyebab rasa sakit itu yes, you're my medicine and my pain.. Shania Gracia [1 Nov 2019 - 18 April 2020]