MATP 6

7.5K 669 7
                                    

Happy reading!
~~

Gracia sekarang sedang berada di dalam mercedes milik Shani, ia memutuskan berangkat ke sekolah bersama Shani, ia sangat tau kalau ini melanggar peraturan tapi berhubung ia berangkat bersama Shani yg notabene adalah sang ketua Osis, Gracia berpikir mungkin aman-aman saja berangkat ke sekolah menggunakan kendaraan pribadi

"Ge tangannya diem!"

"Ge ini aku lagi nyetir!"

"Geeeee!" ucap Shani yang kesal karna sedari tadi Gracia menusuk-nusuk pipinya

"Gamau, berhenti marahnya dong ci"

"Aku ga marah Gracia"

"Halah boong, buktinya dari tadi diemin aku terus, soal yang tadi aku abisin sarapannya aku minta maaf deh, soalnya kalau udh masalah perut ga bisa di toleransi ci hehe" ucap Gracia yang masih setia menusuk-nusuk pipi Shani

"Aku janji deh kapan-kapan aku masakin spesial buat cici" lanjut Gracia menunjukan sebuah pinky promise dihadapan Shani, Shani menggapai tangan tersebut lalu menggenggamnya dan membawanya kepangkuan Shani

"Iya aku pegang janji kamu"

"Nah gitu dong!" ucap Gracia melepaskan genggamannya, namun dengan cepat Shani meraihnya kembali

"Dih modus!" ucap Gracia namun kali ini ia tidak menolak genggaman tersebut bahkan bisa disebut ia menikmati setiap usapan lembut jari Shani di tangannya, sedangkan Shani berpura-pura tidak mendengar ucapan Gracia dan pandangannya masih terfokus ke jalanan

~~

Tak terasa mereka berdua sudah sampai di parkiran sekolah, Gracia ingin segera keluar dari mobil dan langsung berlari ke kelasnya tapi niatnya itu terhambat karna ia kesusahan membuka seatbelt

"Ci"

"Hm"

"Bantuin dong" tunjuk Gracia ke arah seatbeltnya, Shani yang melihat Gracia mengembungkan pipinya ingin sekali mencubit pipi chubby tersebut namun tidak mungkin ia lakukan, akhirnya Shani membantu Gracia melepaskan seatbelt tersebut

Tik

"Nah udah"

'Gila ni seatbelt pilih-pilih, sama bidadari baru mau kebuka'

"Mobilnya aja bagus seatbelt macet"

"Udah numpang ngehina lagi" ucap Shani keluar dari mobil bersamaan dengan Gracia

Gracia berjalan cepat meninggalkan Shani, karna ia takut ada anggota osis lain yang melihat ia berangkat sekolah menggunakan kendaraan pribadi, namun seperti biasa nasib sial selalu menghampiri Gracia

"Kamu murid baru sini!" ucap seorang anggota osis, yaitu Beby

"Iya ada apa kak?" balas Gracia sembari menghampiri Beby, ia berpura-pura tidak tau apa yang terjadi

"Gausah pura-pura gatau kesalahan kamu apa ya!"

"Dia berangkat sama aku" ucap Shani yang tiba-tiba muncul

'yes' ini kata yg berada di pikiran Gracia

"Tapi kan Shan itu ngelanggar peraturan peserta ospek" ucap Beby tak terima pada Shani

"Iya aku tau"

"Sekarang kamu boleh pilih hukuman kamu, bawain kardus yg ada di dalem mobil aku atau kamu mau lari keliling lapang?" tanya Shani pada Gracia yg sekarang sudah membuka sedikit mulutnya karna kaget oleh ucapan Shani, sedangkan Beby tertawa melihat ekspresi kaget tersebut

Medicine and The Pain [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang